Kamis, 30 Oktober 2014

Sexual Dysfunction (Ellen Gauw)


Never underestimate the sexual dysfunction, it will ruin your marriage life... That's a quote I've ever heard (maybe) a few years ago~ BUT! Is it the same with commonly complained in sexual function disturbance ?
If you answer it's same, then.... TETOT!!! You're wrong baby~ Well.... It's a different thing.


Let's just switch to Bahasa Indonesia.... Masalah umum dalam hubungan seksual merupakan hal yang umum terjadi, DAN tidak membutuhkan pengobatan. Mengapa tidak? Karena simptom tersebut akan menghilang seiring berjalannya waktu. Tetapi untuk gangguan seksual atau sexual dysfunction simptom yang ada tidak menghilang atau bertambah ringan, terkadang malah menjadi semakin parah. 


Dari tadi ngomongin disfungsi seksual mulu, mank bentuknya tuh gimana sih itu?Disfungsi seksual dapat berupa tidak mampu ereksi, vagina terlalu tegang sehingga apabila dilakukan penetrasi akan menjadi sangat sakit, ejakulasi dini, dan ketidakmampuan seseorang untuk merasakan orgasme. EA! Serem yak, apalagi bagi yang udah married... Bisa-bisa ntar ada perang dunia ke sekian gara-gara beginian. Disfungsi seksual dapat dipengaruhi oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah faktor psikologis.
Coba dilihat gambar yang di bawah ini.....




Pengen ngakak? Tapi ini adalah kenyataan... Kecemasan terbukti mampu menyebabkan disfungsi seksual seperti tidak mampu ereksi (pada laki-laki), atau vaginismus (pada perempuan). 


 Selain faktor psikologis, ada juga faktor biologis. Faktor biologis yang dimaksud di sini bisa berupa penyakit, kecacatan, kondisi fisik, dan konsumsi obat-obatan jenis tertentu.Jangan mencoba-coba untuk minum obat kuat yang aneh-aneh deh, ntar bukannya beres malah nambah urusan. Sapa yang tau abis pake obat kuat, trus penisnya ga mau balik ke semula? Pucet dah....... >:D


Selain itu disfungsi seksual juga dapat ditemukan dalam wujud hasrat atau nafsu seksual yang tidak wajar. Nga wajar di sini itu maksudnya kayak bener-bener ga mau, sama yang terlalu tinggi nafsunya..... Untuk seseorang yang memiliki hasrat seksual nyaris 0 maka dapat disebut sebagai hypoactive sexual desire


Seseorang dengan hypoactive sexual desire bukan berarti dia tidak mampu untuk melakukan hubungan seksual. Yang tidak ada dari orang tersebut adalah niat untuk melakukannya. Sedangkan untuk yang hyperactive sexual desire merupakan lawan darihypoactive sexual desire, yang berarti hasrat untuk melakukan hubungan seksual terlalu tinggi. Saking tingginya mungkin kalo seorang suami dengan hyperactive sexual desire, istrinya akan diajak untuk melakukan hubungan seksual sebanyak 10 kali dalam sehari kali ya.....

Nah! Ada satu lagi nih yang umum. Hal umum yang sering didengar masyarakat dalam hal disfungsi seksual adalah ejakulasi dini. Kalo kata orang, belom ngapa-ngapain dah keluar dluan~~ Partner seks kecewa dah..... Ejakulasi dini ditandai dengan keluarnya sperma padahal hanya dengan menggunakan stimulus yang sedikit dan sang empunya penis belom menginginkannya. Ett! Tunggu dulu, ada sodaranya ejakulasi dini yang justru kebalikan dari ejakulasi dini, yaitu retarded ejaculation. Dalam retarded ejaculation, seorang pria justu membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai orgasme. Kebalikan banget ya? Dah semoga pembaca sekalian normal semua HEHEHHEHEHE

If you find yourself in experiencing some kind of sexual dysfunction, just consult to your trusty doctor or maybe a therapist. They will help you determine whether your sexual dysfunction is being caused by psychological factor or biological factor. It will make a big difference in treating your sexual disorder.... Good luck everyone!

22 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar