Minggu, 05 Oktober 2014

Olahraga menghadapi kelahiran si kecil (M. Yudha)

 Selamat datang lagi di blog ini, kali ini kelas perilaku seksual membahas tentang keajaiban dunia ! OH YAA ??  yap, tentu saja kali ini saya akan membahas kenapa saya berada di dunia, kenapa kamu juga ada di dunia ini. Materi pada kamis ini sangat menarik menurut saya, yakni membahas tentang kehamilan, kelahiran, yang keduanya merupakan proses ajaib Tuhan yang maha kuasa. Namun, dari tema diatas saya memilih tentang olahraga apa yang baik untuk seorang ibu hamil, karena lebih menarik untuk dibahas Baiklah, berikut adalah tangkapan saya kamis ini saat duduk di paling belakang dengan AC dingin dan kepala yang masih basah setelah wudhu sebelum kelas, what a perfect time !
     Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Adriaansz, Wiknjosastro dan Waspodo, 2007. p. 89). Kehamilan ini berdampak baik untuk semua pasangan menikah yang sudah matang (siap segala-galanya) dan tidak baik bagi remaja / dewasa  yang belum siap segala-galanya (fisik, mental, dan ekonomi) untuk menghadapi proses kehamilan ini. Proses kehamilan ini tidaklah main-main, ini adalah tanggung jawab besar dimana sebuah pasangan dipercaya yang Maha Kuasa untuk mengurus kehidupan si kecil yang akan lahir.
     Bagi para wanita hamil sangat disarankan untuk tetap berolahraga saat hamilOlahraga saat hamil akan membuat lebih segar, sehat, dan bahagia calon ibu dan si kecil. Lantas olahraga seperti apa ? yap, saya miliki kesempatan bertanya pada kesempatan ini di kelas. Dan benar ini memberikan pengetahuan untuk saya nantinya jika menghadapi proses kehamilan, olahraga baik yang biasa ibu hamil lakukan adalah seperti mengikuti meditasi dan senam hamil tentunya. Meditasi Herbert Benson M .D. Harvard Medical School mengatakan bahwa meditasi meningkatkan asupan oksigen, menstabilkan detak jantung, pernafasan, tekanan darah, serta meningkatkan intensitas gelombang alfa, teta dan delta. Meditasi khusus ibu hamil berbeda dengan meditasi yang mengharuskan tubuh duduk bersila. Ibu dapat melakukan meditasi dengan cara berbaring kesamping dengan posisi tubuh menggapit bantal. Supaya lebih tenang, ibu dapat memutar musik yang menenangkan, serta tarik dan hembuskan nafas secara teratur. Agar lebih rileks, selama meditasi berlangsung pejamkan mata ibu. Ibu bisa bermeditasi lewat arahan yang diberikan buku, menghadiri lokakarya, ataupun membeli CD petunjuk meditasi.
     Senam hamil (Yoga) disini adalah tentang latihan pernafasan, dimana calon ibu mempersiapkan kehamilan si kecil dengan melatih olah pernafasannya untuk menghadapi proses kelahiran. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa saat melahirkan adalah proses yang sangat melelahkan. Bahkan jika saya bandingkan proses melahirkan dengan olahraga triathlon yang diciptakan Scott Tinley mungkin sama lelahnya, bedanya adalah saat atlet triathlon yang menang mendapatkan medali, bahagia, sehat, dan bahkan sponsor, setiap ibu yang menang pada proses melahirkan adalah mendapatkan medali berbentuk si kecil, kebahagiaan diri dan kebanggaan orang sekitar melihat anak dan ibu yang sehat, dan juga sponsor dari Tuhan seumur hidup atas keselamatan lahirnya si kecilyang ibu menangkan.
     Atau alternative olahraga selain meditasi dan senam hamil adalah dengan berenang. Berenang membuat seluruh bagian tubuh seseorang bergerak semua. Dan jika ditanya gaya apa yang digunakan dalam renang saat hamil adalah gaya dada. Ini melatih pernafasan dan keluwesan gerak tubuh  sama halnya dengan olahraga senam hamil dan meditasi. Kedua hal yang selalu dilatih ini (gerakan tubuh dan pernafasan) akan mampu membantu calon ibu menghadapi proses kelahiran normal si kecil.  
Baiklah itu tadi pembahasan saya untuk ibu hamil yang lebih ditujukan untuk para wanita dibelahan dunia manapun. Dan siang ini juga saya akan memberikan tips untuk para pria menghadapi proses kehamilan:
1.    Sabar, sudah harus terlatih dari kecil. Karena pada saat hamil ada masa “ngidam” calon ibu , dan dari cerita di jalanan, terkadang permintaan ini tidak masuk akal (ex. Makan mie di puncak malam hari, setelah itu pulang lagi) jakarta-puncak kaya deket aja? Deket sih tapii.., macetnya itu -_-. Tapi walau bagaimanapun pria harus dapat memenuhi kebutuhan, karena pria adalah kepala keluarga, tanggung jawab !
2.    Perhatian penuh dan cekatan, yap, yang terpenting adalah perhatian kasih sayang dan kesehatan calon ibu dan calon “anggota baru” keluarga. Cekatan disini adalah aware akan waktu tiba kapan si kecil (perhatikan, waktunya adalah 9 bulan 10 hari).
3.    Penuh tanggung jawab, ini poin terakhir dan krusial. Sempat disinggung di poin pertama. Tanggung jawab ini adalah tentang kesehatan calon ibu dan si kecil. (Jangan lupa bayar administrasi kelas meditasi dan kelas yoga untuk ibu hamil. Dan satu lagi kalau bisa tinggal di komplek yang fasilitas kolam renang atau punya kolam renang pribadi di rumah).

Okee, itu tadi sekedar saran. Kesalahan datangnya dari saya, dan kebenaran datangnya dari Tuhan, semoga bermanfaat dan terima kasih sudah mampir.

30 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar