Minggu, 05 Oktober 2014

TEKNIK WAWANCARA DALAM KLINIS DEWASA..(Agnes Tryscella Welken)

Teknik wawancara merupakan interaksi tanya jawab yang digunakan untuk mengetahui keluhan utama atau akar dari suatu masalah. Teknik wawancara ini digunakan setiap kali seseorang atau khususnya seorang psikolog melakukan konseling. Biasanya, selain melakukan wawancara, juga dilakukan observasi untuk mengetahui ekspresi emosi, kontak mata, dan bahasa tubuh dari lawan bicara. Tujuan dari teknik wawancara ini antara lain, mengetahui masalah seseorang, mengetahui apa yang diinginkan oleh seseorang, mengklarifikasi apa yang diceritakan, dan membuat kesimpulan serta memberikan saran. Kendala yang biasa ditemukan saat melakukan teknik wawancara adalah apabila sedang melakukan wawancara terhadap seseorang yang tertutup sehingga tidak dapat “menggali” secara maksimal. Kelebihan dari teknik ini adalah lebih praktis dan cepat untuk mengetahui akan sesuatu hal.
Di dalam bidang klinis, teknik wawancara selalu digunakan setiap kali seorang psikolog melakukan konseling terhadap kliennya. Melakukan wawancara pada setting klinis dewasa tentu berbeda dengan wawancara yang dilakukan pada setting klinis anak. Pada klien klinis dewasa, wawancara lebih memungkinkan untuk dilakukan dengan mudah karena klien sudah berusia dewasa sehingga lebih mudah mengerti dengan apa yang ditanyakan. Sedangkan pada klien klinis anak, biasanya anak sulit untuk langsung diwawancarai sehingga perlu membina rapport terlebih dahulu. Membina rapportdapat dilakukan dengan mengajak anak berkenalan, menanyakan kegiatan sehari-hari, dan bermain. Membina rapport berguna untuk membuat anak merasa nyaman sehingga anak bersedia untuk diwawancarai.

Saya sendiri merasa lebih tertarik pada bidang klinis dewasa karena saya kurang tertarik untuk bekerja “dibalik meja”, selain itu saya juga senang berinteraksi dengan orang lain. Seringkali saya merasa kasihan terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental sehingga saya ingin membantu agar orang tersebut bisa menjalani hidup dengan lebih baik. Pada klinis dewasa, klien lebih mudah untuk diajak berkomunikasi dan psikolog juga berinteraksi langsung dengan klien sehingga dapat mengetahui lebih banyak mengenai apa yang klien harapkan. Pada dasarnya saya ingin menjadi psikolog untuk membantu orang lain yang memiliki masalah. Bagaimana dengan anda? :)

24 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar