Minggu, 05 Oktober 2014

Beautiful (Zafirah Qaddura)

Kita melakukan banyak usaha untuk menjadi cantik. Terlalu khawatir mengenai bagaimana orang lain akan memandang kita. Berharap perut kita menjadi lebih datar, berharap tangan kita menjadi lebih kecil, berharap kaki kita menjadi lebih panjang. Berharap kita bisa menjadi seseorang yang kita lihat di televisi, di jalan, di mall.

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai kecantikan. Dalam sebuah documentary yang saya saksikan Rabu lalu di kelas Psikologi Perempuan yang saya ikuti ditayangkan beberapa pendapat mengenai apa itu kecantikan dari berbagai budaya. Yang pertama adalah Jepang, seorang ahli kecantikan yang berasal dari Jepang mengatakan bahwa kecantikan adalah menutupi. Semakin seseorang menutupi apa yang ada di dirinya secara fisik, wajah dan lekuk tubuh, semakin cantiklah ia terlihat. Di India, seorang make-up artist mengatakan bahwa kecantikan terletak di mata dan di rambut yang panjang. Orang India percaya bahwa mata merupakan jendela jiwa. Di Barat, laki-laki mendefinisikan cantik adalah payudara dan bokong yang indah.
     Laki-laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda dalam menentukan pasangannya. Laki-laki cenderung melihat seorang perempuan dari penampilan fisiknya dan perempuan lebih melihat laki-laki dari kepribadiannya. Namun, dikatakan juga meskipun seseorang memberikan kriteria mengenai orang seperti apa yang akan dijadikan pasangan, apabila ia merasa sudah bertemu dengan orang yang tepat, kriteria tersebut tak lagi penting.
     Manurut saya kita tidak hanya menilai kecantikan melalui penampilan fisik saja, namun kita juga perlu menilainya dari hati dan kepribadian seseorang. Seseorang yang cantik menunjukkan kecantikannya melalui tingkah laku dan tutur kata yang juga cantik. Dalam hal memilih pasangan, kecantikan fisik juga dapat dijadikan kriteria namun bukanlah menjadi kriteria utama.

29 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar