Kamis, 30 Oktober 2014

Sexual Dysfunction (Lisa Febriani)

Setiap manusia akan tumbuh dan berkembang, dari proses kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga manula (dewasa akhir). Dalam proses pertumbuhannya tersebut, organ-orang tubuh manusia juga ikut berkembang dan mengalami perubahan, termasuk salah satunya adalah organ seksual manusia yang nantinya juga akan berpengaruh pada fungsi organ seksual tersebut. Ketika masa remaja, organ organ seksual manusia akan mulai berfungsi dan berkembang. Ketika masa dewasa dan individu telah menikah, maka individu tersebut akan melakukan berbagai macam aktivtas seksual sebagaimana fungsi dari organ-organ seksual yang masih berfungsi optimal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, atau sering kali manusia dihadapkan oleh beberapa kendala yang “agak” mengganggu kenikmatan ketika sedang berhubungan seksual, salah satu alasan yaitu karena salah satu pasangan mengalami disfungsi seksual.

     Sexual Dysfunction atau disfungsi seksual ini yang nantinya dapat menjadi kendala ketika sedang berhubungan seksual atau bahkan dapat mengganggu kepuasan pernikahan seseorang.


    Disfungsi seksual dikategorikan dalam dua macam, yaitu primer dan sekunder. Primer mengacu pada kendala fisik yang dihadapinya, sedangkan sekunder yaitu kolaborasi antara fisik serta psikologisnya. Salah satu contoh dari disfungsi seksual ini adalah Persistent Sexual Arousal yaitu kelainan seksual yang dicirikan dengan terus-menerusnya gairah seksual yang dimiliki seseorang secara intens, dan banyak penderitanya adalah kaum wanita, dan masalahnya disebabkan oleh kandungan hormon.


     Kedua adalah Orgasmic Disorder, yaitu penderita yang mengalami hal tersebut mempunyai gairah seksual yang normal, namun tidak dapat merasakan orgasme (atau yang sering disebut sebagai puncak kenikmatan/ klimaks), hal tersebut dapat diderita oleh kaum wanita dan laki-laki. Orgasme bisa datang karena kecemasan yang berlebihan tentang hubungan seksual, dan mempunyai pandangan bahwa seks itu kotor atau perbuatan yang jorok.


     Beberapa kendala dalam hubungan seksual tidak hanya diakibatkan oleh beberapa penyakit seksual. Diabetes misalnya, yang diakibatkan oleh pola makan seseorang, sehingga dapat menyebabkan kesulitan untuk melakukan ereksi, sehingga juga akan mempengaruhi pada saat hubungan seksual berlangsung. Ketika manusia memasuki usia lanjut, permasalahan sepertiejakulasi, atau juga kanker prostat pada laki-laki. Beberapa kendala yang nantinya juga akan mempengaruhi kepuasan hubungan seksual yaitu karena banyaknya penyakit seperti sakit jantung, serta pola makan.
     Hal-hal yang bisa dilakukan untuk setidaknya menanggulangi disfungsi seksual yaitu atau masalah-masalah seksual lainnya:
  1. Untuk gairah seksual yang berlebihan, dapat dikontrol dengan menyalurkan gairah tersebut kepada aktivitas-aktivitas lainnya, seperti berolahraga, jalan-jalan bersama teman-teman hingga lelah dan letih, atau bisa juga dengan belajar dengan sekuat tenaga.
  2. Belajar untuk mempunyai pandangan secara dewasa dan manusiawi “bahwa seks itu bukan hal yang kotor, dan bukan hal yang aneh ketika individu melakukan hubungan seks dengan lawan jenis”.
  3. Menjaga pola makan yang sehat dan teratur, agar terhindar dari berbagai macam jenis penyakit, sehingga tidak terjadi kendala dikemudian hari yang mengganggu fungsi organ seksual manusia.
20 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar