Minggu, 04 Mei 2014

Wawancara dalam HRD...... Mmmm apa aja sih yang harus diketahui?? (Elizabeth Maryke)


Pada kesempatan yang lalu, di kelas mata kuliah Teknik Wawancara kebetulan kelas kami dihadirkan khusus senior dari Alumni Psikologi, yang sudah lulus dan sekarang sukses dibidangnya. Mereka yang sekarang bekerja sebagai HRD di suatu perusahaan. Dari kesempatan yang ada, saya mendapatkan ya paling tidak beberapa pengalaman  yang mereka jalani sampai saat ini. Pengalaman yang membuat saya tidak menduganya, membuat saya banyak belajar untuk kedepan yang lebih baik. 

Apa aja sih yang perlu diketahui untuk wawancara??


1. Awarness. Setiap individu memiliki asumsi yang berbeda-beda, maka dari itu kita harus bisa menghargai setiap kata yang diucapakan oleh orang yang sedang diwawancara. Dari sini kita juga bisa melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap calon karyawan, tidak hanya dibutuhkan dalam bidang yang perusahaan inginkan, tetapi juga bisa melihat secara luas bagaimana calon karyawan tersebut berfikir (menilai secara luas tentang pengetahuan). Sebagai contoh: perusahaan mengingikan seorang accounting, dan dalam wawancaranya interviewer menanyakan tentang beberapa hal dan kemudian dijawab berdasarkan apa yang diketahui oleh calon tersebut. Lalu pada saat calon karyawan itu menjawab apa yang ditanyakan, kita sebagai interviewer tidak boleh mengcut pembicaraan tersebut dan membantah, apabila hal tersebut terjadi mengakibatkan hal yang tidak maksimal terhadap potensi-potensi yang sebenarnya dimiliki oleh calon karyawan tersebut.


2. Kita harus tau siapa yang akan kita wawancara. Maksudnya adalah kita harus mengetahui orang yang sedang berhadapan dengan kita seperti latar belakang pendidikan, bahasa yang digunakan pada orang yang kita hadapi, karakteristik dari orang tersebut, status sosial, dan sebagainya. Mengapa demikian? Karena apabila kita tidak tau hal tersebut akan sulit untuk menjalin hubungan Rapport yang baik, bahkan sulit berkomunikasi dengan orang yang kita wawancara. Seperti contoh 1: seorang karyawan yang sedang melamar itu pendidikannya hanya sebatas sampai SMP, lalu orang ini juga tidak terlalu banyak tau tentang dunia yang modern. Kemudian interviewer mengajak bicara calon karyawan ini tentang dunia modern saat ini, dan calon karyawan ini merasa jadi minder karena tidak tau tentang dunia modern saat ini. Nah disini bisa terlihat akan menjadikan kesulitan dalam wawancara. contoh 2: calon karyawan adalah seorang senior yang pindah kerjaan dan menjabat dalam bidang yang cukup tinggi. Kita harus bisa menyetarakan pembicaraan (tujuan) dengan jabatan tersebut. Kalau kita sebagai interviewer tidak menyetarakan kita bisa dianggap rendah oleh senior tersebut.

3. Pengetahuan yang luas. Dengan pengetahuan yang luas sebagai interviewer, kita bisa mengembangkan pertanyaan yang akan diajukan kepada calon karywan tersebut, tidak hanya sebatas pertanyaan penting yang memang sudah disediakan (structure questions). Atau bisa saja pertanyaan lain yang memang menyangkut dalam pokok utama dan tidak lari dari apa yang memang ingin dibicarakan. Contoh: calon karyawan dengan posisi sekretaris, ya setidaknya calon karyawan ini tidak hanya sekedar tau beberapa kriteria sebagai sekretaris tetapi juga tentang bidang yang lain yang masih menyangkut dibidangnya, setidaknya informasi tentang perkembangan perusahaan yang mulai dari hal terkecil. 



Dari beberapa kesimpulan dan cerita yang saya lihat dan saya dengar bahwa sebenarnya kita sebagai interviewer harus benar-benar berhati-hati, berani dan harus pintar dalam menjalankan wawancara terutama dalam membina rapport jangan sampai menghasilkan bias, memang terlihat susah tapi kalau kita jalani ya tidak sesusah yang dikira. Harus bisa melihat keadaan sekitarnya bagaimana, dimana dan dengan siapa kita berhadapan. Dan kita sebagai interviewer harus siap dalam segala hal dan dalam setiap kondisi, jadi kita tidak dipandang rendah orang yang bersangkutan. 

24 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar