Kamis, 01 Mei 2014

Pengalaman Memang Selalu Guru yang Terbaik (Sharing Alumni) (Lily Lee)

Kelas Teknik Wawancara seperti biasa, selalu ada kejutannya... 

Yak! Setelah hampir stress karena UTS dan untungnya hasilnya memuaskan (hehehe....), minggu ini Bu Henny dan Ci Tasya mendatangkan 3 tamu spesial. YAAAYYY!!!

Jadi, ketiga tamu spesial yang didatangkan langsung oleh Bu Henny ini ternyata dulunya merupakan mahasiswa Untar dengan kata lain, mereka adalah Alumni Fakultas Psikologi Untar (applause) ...
Tamu-tamu ini akan mengisi materi di kelas alias akan menjadi dosen sehari dalam pertemuan tersebut dan mereka akan berbagi mengenai pengalaman mereka dalam wawancara khususnya dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi (PIO). Padahal saya pikir bisa ketemu praktisi dari bidang lain, khususnya pendidikan, hehehe.... Tapi, kali ini seru juga, malah seru banget sharing dari kakak-kakak alumni.

Nah, Lets get started!

Dimulai dari Kak Dinah Kartana, sebut saja Kak Dinah. Dalam sesi ini, Kak Dinah berbagi tentang pengalamannya yang pernah bekerja pada sebuah perusahaan pertambangan. Mengapa saya bilang sebelumnya? Karena Kak Dinah sudah tidak bekerja di perusahaan tambang tersebut dan saat ini sedang bekerja di suatu restoran yang cukup ternama. Menurut saya sih, pekerjaan Kak Dinah dua-duanya keren! (Jempol deh buat Kak Dinah) 
Jadi, pekerjaan Kak Dinah sebelumnya adalah staff HRD di perusahaan tambang Nikel. Oh iya, FYI, pertambangannya di Papua lhoo... Tepatnya di salah satu pulau di kepulauan Raja Ampat!! (WOWWW!!! Dan jangan tanya kenapa Kak Dinah beralih pekerjaan ke bidang restoran. Hehhehe...)
Dan, sebagai staff HRD, Kak Dinah pernah minta untuk ditugaskan ke Raja Ampat untuk melihat kinerja karyawan yang ada di sana dan karyawan seperti apa yang dibutuhkan untuk perusahaan. Untuk mencari tahu mengenai kinerja dari para karyawan di sana, Kak Dinah ingin mewawancarai setiap karyawan yang ada disana yang jumlahnya cukup banyak (kalau tidak salah ingat, disebutkan jumlahnya sekitar 50 orang dan tim Kak Dinah berjumlah 3 orang beserta dirinya. Banyaknyaa....!
Biasanya, wawancara dilakukan dalam suatu ruangan yang tertutup, nyaman dengan meja dan kursi yang empuk, kondusif, dan formal. Dalam kasus Kak Dinah di Raja Ampat, kondisi tersebut tidak dapat ditemuinya. Lagipula, menurut Kak Dinah wawancara dengan karyawan atau pekerja kasar di tempat tersebut mungkin dapat memunculkan rasa tidak nyaman apabila harus berhadapan langsung dengan staff HRD dan situasi yang formal. Jadi, Kak Dinah memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk dapat menggali informasi dari para karyawan atau pekerja tersebut. Yang dilakukan Kak Dinah adalah melakukan wawancara yang santai dengan mengobrol saat makan bersama para pekerja atau saat berjalan santai di tepi pantai (wuihhhh.... Asyik nih!) atauuu.... Saat mancing bersama pekerja saat istirahat. Dari menciptakan suasana yang nyaman dan mengobrol santai ini, Kak Dinah dapat informasi umum dari para pekerja bahkan karakteristik kepribadian dari para pekerjanya. 

Lalu, lalu, lalu.... Tamu spektakuler selanjutnya, Kak Bambang Hermansyah (sebut saja Kak Bams, kayak Bams "Samson". Hihihi....) Nah, Kak Bams ini merupakan salah satu karyawan di salah satu perusahaan asuransi. Kak Bams bekerja di divisi HRD juga, tepatnya di bagian recruiting dan development. Dari ceritanya, saya melihat Kak Bams adalah orang dengan banyak pengalaman dalam usianya yang cukup muda. Kak Bams merupakan orang yang senang belajar dan mencoba banyak hal khususnya terkait dalam bidangnya. Dan karena hal tersebut, semakin menambah pengalamannya untuk dapat semakin berkembang dan menjadi lebih baik lagi. Kata-kata yang diucapkan dalam sesinya yang paling utama adalah kunci untuk sukses adalah be humble and open. Misalnya, pengalaman Kak Bams saat magang (dan tidak dibayar saat itu) dan Kak Bams tetap magang disana dan belajar hingga apa yang diperolehnya bermanfaat hingga saat ini. Kak Bams juga tidak berhenti di satu hal saja, Kak Bams senang belajar banyak hal, seperti ketika saat ia bekerja di bagian development, tetapi ia juga mempelajari bidang recruitment dan menurutnya hal tersebut membantunya dalam menaiki tangga karirnya. (Patut ditiru nih!)

Tips utama untuk wawancara dari Kak Bams sebagai seorang recruiter, dinamakan STAR!! (Bukan Star bintang ya, tapi Situation-Task-Action-Result --> STAR). Wawancara dengan metode ini dilakukan secara mengerucut sehingga mendapatkan hasil yang mendalam.
Pertama dimulai dari Situation, seperti dengan menanyakan tentang biodata, social history, dan hal-hal umum kehidupan dari calon pelamar. Kemudian, Task, yang dapat ditanyakan seperti pekerjaan serta prestasi yang pernah dilakukan oleh calon pelamar sebelumnya, dapatkah dijelaskan dengan baik dan runtut, atau dengan menanyakan pekerjaan yang diharapkan dari calon pelamar, apakah sesuai dengan harapannya atau tidak. Lalu, Action, berikan contoh kasus dalam situasi tertentu dan amati jawaban dari calon pelamar atau minta calon pelamar untuk menjelaskan mengenai hal yang ia lakukan dalam situasi tertentu, misal saat mencapai suatu prestasi yang dibanggakannya.  Dan yang terakhir,Result, hasil dari wawancara yang dapat diamati oleh pewawancara apakah sesuai dengan yang disampaikan oleh calon pelamar atau tidak mencerminkan hal yang dikatakannya.
Oh, iyaaa! Kak Bams juga bilang, saat jadi recruiter, jangan merasa terlalu rendah diri, terutama saat menghadapi orang yang jabatannya lebih tinggi (jangan minder duluan), tapi letakkan diri Anda lebih tinggi dari orang tersebut, jadi maupun lawan anda Calon Direktur, jangan mau disudutkan olehnya bahkan jangan sampai dikendalikan oleh orang yang diwawancara.

And, last but not least, tamu yang tidak kalah dari tamu-tamu sebelumnya, Kak Samuel Adam.
Kak Sam ini bekerja di perusahaan minuman yang banyak dikenal oleh orang-orang. Sama seperti bintang tamu lainnya, Kak Sam juga bekerja dibagian HRD dan berbagi tips untuk wawancara yang baik menurutnya.
Tips dari Kak Sam sebagai berikut: 
1. Membina rapport itu penting, ciptakan suasana yang nyaman jadi seseorang dapat berbicara dengan bebas dan jujur. Kak Sam malah pernah melakukan wawancara di cafe-cafe agar suasana lebih nyaman. (Oh iya, Wawancara yang nyaman dan santai, kadang malah bisa nunjukkin sifat asli dari orang yang diwawancara, lhooo. Hehehe...)
2. Demografis sangat diperlukan untuk mengetahui latar belakang seseorang. (Tanyain saja tentang hal-hal umum dari interviewee, seperti namanya siapa, asal, keluarga bagimana,  sebelumnya sibuk apa, dsb.)
3. Perhatikan hal yang disampaikan orang tersebut, apakah logis atau tidak logis. (Mungkin saja hal yang disampaikan interviewee diberi bumbu lebih agar dapat sesuai dengan harapan interviewer, hati-hati bisa jadi bias nih!)

Yang saya peroleh dari sharing dari ketiga kakak-kakak alumni yang kece-kece ini adalah:
Kak Dinah: "Professional Life ≠ Personal Life" --> Be Professional, jangan bawa masalah pribadi ke dunia kerja. Waktunya kerja ya kerja, jangan terganggu oleh masalah pribadi apalagi sampai nangis-nangis ga jelas di tempat kerja.
Kak Bams: "Be Humble and open to everything" --> Jangan pernah merasa puas saat belajar, tetapi tetaplah haus untuk mempelajari berbagai hal. Lebih baik belajar banyak kemampuan dan perdalam pada kemampuan yang menurut Anda perlu dan dapat membantu bidang Anda. Gak ada ruginya kok kalau mau belajar hal lain dan bisa banyak hal, apalagi bisa berbagi dengan orang sekitar. Hehhee....
Kak Sam: "Goal itu penting! Buat goal yang tinggi dan siapkan rencana untuk mencapai goal itu." --> Jangan sampai malah belum siapin goal apapun, bahkan tujuan kuliah saja tidak tahu. Bisa-bisa hidup tidak terarah terus nantinya jadi gak jelas mau ngapain & sia-sia.

Okay, itu yang saya peroleh dari kelas Teknik Wawancara minggu lalu, sebenarnya lebih banyak lagi tapi bisa jadi panjang banget blog-nya. Hehehehe...
Happy reading :D

Special thanks:
Buat kakak-kakak alumni (Kak Dinah, Kak Bams, dan Kak Sam) yang sudah mau menyempatkan waktunya buat sharing di kelas. Semoga next time bisa dengerin pengalaman lainnya dan semoga karirnya lancar. Amin!
Buat Ibu Henny dan Ci Tasya yang mau buat sesi sharing dengan kakak alumni, jadinya saya bisa tahu bagaimana kehidupan dunia kerja khususnya di PIO. Hehehe.... :D

30 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar