Kamis, 01 Mei 2014

Psikolog Klinis Anak vs Psikolog Klinis Dewasa (Kartika Ekananda)


     Dalam arti sempit Psikologi Klinis ialah mempelajari orang-orang abnormal. Sedangkan dalam arti luas adalah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan dan rintangan-rintangan emosional pada manusia.
     Teknik wawancara pada anak-anak sangatlah berbeda pendekatannya dibandingkan pada orang dewasa. Mengapa berbeda????????  Karena pola pikir anak dengan orang dewasa berbeda. Seringkali kita melihat bahwa anak-anak yang baru pertama kali bertemu dengan orang asing ia akan merasa takut atau malu dan bersembunyi di balik orang tuanya. Oleh karena itu, pendekatannya harus berbeda dengan orang dewasa agar anak mau terbuka. dewasa agar anak mau terbuka.
     Sedangkan orang dewasa juga terdapat hal yang harus diperhatikan, mengenai apakah informasi yang diberikan pada saat wawancara itu asli, atau dimanipulasi oleh klien. Atau saat bercerita klien merasa canggung dan agak sulit untuk terbuka dan akhirnya perlu beberapa pendekatan lainnya. Atau malah ketika bercerita menjadi tidak ada arahnya.
     Saat awal sesi wawancara, biasanya psikolog membangun raport dengan klien agar dapat merasa nyaman dengan psikolog tersebut sehingga klien dapat lebih terbuka dalam bercerita mengenai masalahnya. Pada psikolog anak, anak-anak akan dibuat senyaman mungkin dengan jenis ruangan yang banyak dilengkapi oleh mainan ataupun perlengkapan yang disukai oleh anak-anak sehingga akhirnya anak tersebut menjadi akrab dan bercerita dengan sendirinya mengenai masalah yang dialaminya tersebut. Pada psikolog klinis dewasa, pertama psikolog melihat kondisi klien sewaktu klien masuk ke ruangan praktek dan mengobservasi apakah klien tersebut nyaman atau tidak, jika psikolog menemukan adanya ketidaknyamanan yang dialami oleh klien maka psikolog tersebut akan mencari cara agar klien tersebut nyaman dan bersedia untuk diwawancarai mengenai masalah yang dialaminya. Setelah merasa nyaman, baru psikolog dapat melakukan wawancara dengan klien tersebut.
     Selain itu, bahasa yang digunakan oleh psikolog anak dengan psikolog dewasa dalam bidang klinis ini juga berbeda-beda. Pada psikolog klinis anak, psikolog lebih menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sederhana, mudah diingat, dan menyetarakan posisi bicara sehingga wawancara dapat berjalan lancar dan mendapat informasi yang maksimal. Pada psikolog klinis dewasa, bahasa yang digunakan sesuai dengan bahasa dan latar belakang dari klien tersebut.
     Kasus yang ditangani juga berbeda beda. Pada psikolog klinis anak, kasus yang paling sering ditemui adalah kasus anak dengan gangguan autism, anak dengan gangguan ADHD, anak dengan gangguan intellectual disabilities, dan lain-lain. Sedangkan pada kasus yang ditangani oleh psikolog klinis dewasa lebih beraneka ragam mulai dari kasus depresi hingga kasus bunuh diri.

12 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar