Kamis, 01 Mei 2014

Berbagi Pengalaman dengan Praktisi dalam Bidang PIO (Dwiya Novi Wijayanti)

 

     Pada hari kamis kemarin tanggal 24 April 2014, dalam kelas Teknik Wawancara Ibu Henny mendatangkan tiga orang praktisi dalam bidang PIO. Ketiga orang praktisi tersebut bernama kak Dinah, kak Bambang, dan kak Samuel. Yang menariknya ketiga orang tersebut adalah para alumni dari psikologi. Kedatangan mereka hadir di dalam kelas untuk membagi atau melakukansharing pengalaman mereka dalam dunia pekerjaan kepada para juniornya yang nantinya juga akan berkecimpung dalam dunia kerja. Saat melakukan sharing, mereka memiliki cerita masing-masing yang sangat unik terhadap pengalamannya selama mereka bekerja.
     Praktisi pertama bernama kak Dinah yang pernah bekerja di Perusahaan tambang nikel di Papua. Kak Dinah menceritakan bagaimana awal mula ia dapat bekerja di perusahaan tersebut. Di perusahaan tambang nikel itu kak Dinah bekerja sebagai HRD untuk merekrut dan memberikan assessment kepada calon karyawan. Yang membuat saya kagum adalah keprofesionalan kak Dinah yang ingin mengunjungi langsung ke kepulauan Raja Ampat yang tidak ada sinyal handphone sama sekali, kepergian kak Dinah tersebut untuk dapat berinteraksi langsung kepada pekerja tambang yang memiliki pendidikan rendah dan memiliki perbedaan budaya serta bahasa dengannya. Dalam mengatasi kendala seperti itu kak Dinah membina rapport dengan menyesuaikan lingkungan di sana. Kak Dinah melakukan wawancara kepada pekerja tambang dengan fleksibel, karena jika dilakukan wawancara dalam keadaan formal pekerja tambang tersebut tidak terbiasa dan tentu saja saat melakukan wawancara aspek budaya dan bahasa harus diperhatikan juga. Sebagai pewawancara kita harus menyesuaikan dengan semua hal tersebut. Wawancara juga dapat dilakukan secara non-formal, misalnya seperti yang dilakukan oleh kak Dinah, karena di pulau Raja Ampat dikelilingi oleh laut dan pantai maka wawancara bisa dilakukan sambil duduk-duduk di pinggir pantai, berbincang dan melakukan pendekatan saat sedang makan, saat sedang memancing, dll. Dengan cara tersebut kita juga bisa menggali dan mendapatkan informasi yang ingin didapatkan.
     Praktisi kedua yaitu kak Bambang yang bekerja sebagai asisten manager di salah satu perusahaan asuransi. Ia membagi pengalamannya mengenai bagaimana kita harus selalu rendah hati dan selalu terbuka/ingin belajar terhadap segala sesuatu yang baru yang tentu saja dapat membuat diri kita maju dan berkembang. Yang saya ingat dari pesan kak Bambang dan yang telah ia alami juga adalah bahwa kita harus menghargai segala proses belajar, pengalaman baru, dan mau selalu untuk belajar, meskipun kita bukan bekerja dalam bidang yang kita tempati sekarang. Dengan kita tidak malu untuk selalu ingin dan terbuka pada pembelajaran hal-hal baru kita akan mendapatkan dampak yang sangat baik kepada diri kita yang bisa mendatangkan sukses terhadap kehidupan kita.
     Selanjutnya, praktisi ketiga bernama kak Samuel. Saatsharing di depan kelas, kak Samuel memiliki pembawaan yang asyik, lucu, santai, dan bisa membawa suasana. Ia bekerja sebagai seorang manager di salah satu perusahaan minuman yaitu Guiness. Yang cukup menarik bagi saya adalah bahwa kak Samuel melakukan wawancara pada calon karyawan ataupun mencari relasi untuk diajak kerja sama dengan secara non-formal, seperti di cafe. Kak Samuel menjelaskan bahwa saat melakukan wawancara yang harus diperhatikan yaitu diantaranya: membangun rapport yang baik dengan klien, melihat status demografis dari calon karyawan, dan mempertimbangkan apa yang dibicarakan oleh klien, apakah pernyataannya logis atau tidak.
     Setelah mendapatkan dan mendengar sharing dari kakak-kakak alumni yang sekarang sudah bekerja dan menduduki posisi yang sangat baik dalam bidang PIO, saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena mereka telah membagi pengalaman-pengalamannya, memberikan masukan serta motivasi kepada juniornya yang juga akan terjun ke dalam dunia kerja. Ternyata dalam bidang PIO tidak semudah yang dibayangkan, apalagi saat kita menjadi HRD yang katanya disebut sebagai “keset” perusahaan. Yang penting dalam dunia kerja membutuhkan kemampuan yang baik, dapat berempati dengan orang lain, ingin selalu belajar dan terbuka untuk mempelajari hal-hal baru. Semoga kelak kita juga dapat menjadi orang-orang yang sukses yang dapat membagi pengalaman dan memotivasi kebanyak orang :):)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar