Minggu, 04 Mei 2014

Sebenarnya Curhat atau Wawancara Sih? (Elizabeth Maryke)

Sebenernya  curhat atau wawancara sih?? Mmmm.....

Dalam kehidupan ini, kita sebagai manusia tentu memiliki interaksi dengan sesama. Banyak masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan ini yang bertubi-tubi, sehingga kita perlu banyak masukan untuk bisa membuat kita bermanfaat. Dan disini bisa dilihat sebenarnya curhat atau wawancara sama gag sih?


Wawancara menurut Ivey, Ivey, dan Zalaquett (2010) ialah proses paling dasar untuk mengumpulkan informasi, penyelesaian masalah, dan informasi psikososial.
Wawancara juga cendrung bersifat short-term atau hanya terdiri dari satu atau dua sesi.


Pada kesempatan yang lalu, kelompok saya dalam mata kuliah Teknik Wawancara berkesempatan untuk memberikan presentasi, hasil dari tugas kelompok untuk mewawancarai seorang psikolog. Ketika wawancara berlangsung, saya mendapatkan banyak sekali manfaat dari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Bisa saya lihat disini, bahwa wawancara tersebut bukanlah hal yang mudah untuk mengetahui jawaban apa yang kita inginkan, tidak hanya sekedar bertanya satu, dua pertanyaan saja, melainkan banyak pertanyaan yang perlu diajukan dan dikembangkan agar bisa mendapatkan hasil yang memang benar-benar memuaskan untuk seorang psikolog itu sendiri. Kebetulan yang kami dapatkan adalah psikolog anak. Beliau memang sudah lama sekali berpengalaman dalam bidang ini, bisa dibilang juga sudah belasan tahun jadi sudah mengetahui banyak cara dalam menangani anak-anak. Beliau sendiri mengatakan bahwa untuk mengatasi anak-anak dalam wawancara sangatlah sulit dibandingkan orang dewasa, belum lagi anak yang datang menemuinya adalah anak yang memang sulit untuk diajak bicara (diam) dan anak yang lincah (anak yang tidak bisa diam). Dalam hal ini psikolog harus bisa masuk kedalam situasi dimana psikolog tersebut ikut serta dalam peran anak tersebut, agar psikolog dengan anak tersebut bisa berinteraksi dan bisa menggali pertanyaan-pertanyaan (probing).

Jadi sebenernya curhat sama dengan wawancara donk?

Bisa dilihat sebenarnya curhat dan wawancara mempunyai arti/makna yang berbeda. Kalau curhat itu sendiri adalah orang yang mengungkapkan apa yang seseorang rasakan (sedih, senang dan lainnya), dan merupakan sikap seseorang yang sedang membutuhkan teman bicara. Nah kalau wawancara merupakan probing yang dilakukan oleh seorang psikolog yang bertujuan untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya dan keluar dari permasalahan itu dengan menggali informasi yang ada. Jadi jangan sampai salah menilai antara curhat dengan wawancara ya….

Setelah dilihat dari apa yang sudah dicerna, saya melihat bahwa tidak mudah juga yah menjadi seorang psikolog yang mewawancarai seorang terutama seorang anak. Seorang psikolog yang menangani hal tersebut harus benar-benar mempunyai kesabaran,fokus, dan semangat yang besar, sehingga bisa mengatasi jalan keluar dari sebuah masalah. Dan saya berfikir juga seorang psikologi harus memiliki beberapa pelengkap seperti Awareness, agar dapat menghindari bias karena setiap individu pasti memiliki nilai dan asumsi yang berbeda-beda (halo effect, confirmatory bias, primary effect). Knowledge, agar psikolog dapat membuat "wawancara" menjadi hal yang nyaman dan menyenangkan dengan topik yang luas.Skills, kemampuan dalam misalnya saja memahami perasaan klien dan lain sebagainya, tentunya diperlukan keahlian khusus.

3 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar