Kamis, 01 Mei 2014

Be humble and flexible (Maria Gracia Herlyn)

Malam ini saya akan membahas tentang cerita pengalaman para senior alumi psikologi Untar, mengenai pekerjaan mereka dari awal lulus kuliah sampai sekarang. Para senior juga menceritakan bagaimana cara menggunakan teknik wawancara dalam proses recruitment maupun assesment.
Senior yang pertama bercerita adalah seorang perempuan, yaitu Kak Dinah. Awal mula beliau bekerja di tempat pertambangan nikel. Beliau bekerja sebagai HRD yang tugasnya merekrut karyawan. Pada saat bekerja, beliau bersedia di tempatkan di pulau terpencil, tanpa adanya fasilitas dan saluran komunikasi yang memedai. Tempat tersebut merupakan pertambangan nikel di Pulau Papua. Beliau bertugas untuk mengumpulkan assesmentmengenai seperti apa pekerja lokal di tambang.
Akibat minimannya fasilitas, wawancara sebagai salah satu assesment, dilakukan tidak di dalam sebuah ruangan yang kondusif. Tetapi, dilakukan saat makan, memancing, dan berbicang-bincang santai. Lokasi tempat beliau bekerja berada di pinggir pantai.
Menurut beliau, wawancara dapat dilakukan dengan diadaptasikan dengan situasi dan lingkungan sekitar. Dapat dilihat, kondisi lokasi yang tidak memadai untuk melakukan wawancara di dalam raungan. Dan juga, kondisi pekerja lokal yang kebanyakan tidak bersekolah dan memiliki kultur yang kental dengan adat istiadat pedalan. Tidak dimungkinkannya melakukan wawancara formal.
Jadi, beliau hanya menonjolkan rapport dan adaptasi yang penting dalam wawancara. Jika, rapport dapat dibentuk dengan baik maka data dari wawancara akan lebih kaya. Walaupun, wawancara dilakukan secara informal. Dan juga, adaptasi terhadap budaya akan mempermudah melakukan rapport. Jika, rapport sudah terbentuk maka akan mudah untuk melanjutkan assesment berikutnya, seperti tes psikologi berupa gambar.
Senior yang kedua adalah seorang Asisten Manager di perusahaan asuransi. Beliau adalah seorang praktisi laki-laki yang bernama Kak Bambang. Awalnya, beliau bekerja sebagai HRD di perusahaan lain. Namun, pengaruh ketekunan beliau dalam mencari pengalaman dan belajar. Membuat beliau selalu ingin belajar lebih banyak dari sebuah perusahaan, dari sisi bisnis maupun HR.
Beliau memiliki tugas untuk merecriute karyawan. Saran beliau dalam bekerja adalah kita harus menghargai segala proses belajar, pengalaman baru, dan mau selalu untuk belajar. Meskipun kita bukan bekerja dalam bidang yang kita tempati sekarang. Sebagai HRD kita harus rendah hati, bukan rendah diri. Karena, sebagai HRD kita yang menjadi poros maju atau tidaknya perusahaan. Melalui HRD seleksi dan recruitmentdilakukan.
Dalam melakukan recruitment, kita harus mengetahui kultur dan tipe perusahaan tempat kita bekerja, dan juga proses bisnisnya. Sehingga, karyawan yang direcruit sesuai dengan perusahaan.
Senior yang ketiga adalah seirang praktisi laki-laki, bernama Kak Samuel. Beliau bekerja di salah satu perusahaan minuman yang besar di Indonesia. Prisip beliau dalam melihat prosesrecruitment adalah latar belakang karyawan menjadi tolak ukur dalam performa kerja. Jika, karyawan yang diterima memiliki kompetensi yang baik, makan akan menghasilkan performa yang baik. begitu juga sebalikanya, jika kompetensi karyawan yang diterima buruk, makan peforman bekerjanya juga pasti buruk.
Dalam proses wawancara, beliau menekankan kemampuan adaptasi sangat diperlukan. Karena, melalui proses adaptasi akan memudahkan membina rapport dan melakukan wawancara. Sehingga, data yang didapat dari wawancara dapat kaya dan akurat. Walaupun, banyak kasus bias yang dilakukan oleh pelamar kerja. Tapi, jika wawancara dilakukan dengan baik, maka bias itu pun akan terlihat. Dibantu dengan beberapa akat tes psikologi lainnya.
Simpulan yang saya terima dari sharing para praktisi senior alumni psikologi Untar, dalam melakukan wawancara adalah harus mudah beradaptasi dengan lingkungan, rendah hati dan pintar dalam melihat kondisi atau situasi di mana kita bekerja. Dilihat dari situasi lingkungan, kondisi pelamar, maupun proses bisnis atau kultur yang tertanam dalam perusahaan.


30 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar