Kamis, 01 Mei 2014

Kita ADA karena MEREKA dan kita juga BELAJAR dari KEHIDUPAN MEREKA (Rismauli Pratiwi Hutahaean)




Banyak orang yang sudah merasa hebat dan lebih tinggi lagi dari oranglain ketika berada dikedudukan yang tinggi. Posisi yang tinggi terkadang membutakan mata banyak orang dan membuat orang menjadi lupa akan segala hal. Yang dipikirkan hanya kehormatan, kekeyaan, dan hidup yang makmur tanpa memikirkan bagaimana orang yang disekitarnya. Dia lupa bahwa ada yang lebih penting lagi dan itu tidak dapat dibeli dengan uang, yaitu KEBAHAGIAN.

Banyak kita jumpai seseorang yang berasal dari keluarga yang kaya dan cukup mapan, kenyataannya mereka tidak bahagia, yang dirasakan adalah kesepian. Tidak punya waktu yang banyak untuk menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta. Semua pada sibuk mengerjakan kerjaannya masing-masing. Bahkan, mereka sampai lupa kalau ada keluarga yang sudah menantinya dirumah. Ada juga dari keluarga yang dari kalangan bawah. Memang secara materi mereka kurang, tapi mereka punya cinta. Mereka punya kasih dan peduli antar satu sama lain. Punya waktu kebersamaan yang lebih banyak. Dan mereka juga bisa memahami bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya, mereka sadar siapa diri mereka dan mereka juga tahu dimana posisi mereka.


Satu hal yang perlu kita tahu. Kita ADA sampai saat ini itu karena MEREKA, orang-orang yang ada disekeliling kita. Terutama keluarga, lalu teman, dan sekitarnya. Contohnya, saat kita terjatuh dan kita merasa sudah tidak sanggup lagi untuk menghadapi semua masalah, pasti ada seseorang yang memegang tangan kita untuk bangkit, mungkin itu orangtua, teman, saudara, atau bahkan itu adalah guru atau dosen kita. Dia yang memberikan kita semangat dan keyakinan kepada kita bahwa kita itu bisa. Kita juga pasti pernah merasakan ketakutan dan pernah mengatakan bahwa itu SUSAH, tapi kenyataannya, ada orang yang memberitahukan kita bahwa itu tidaklah sesulit yang kita pikirkan, bahkan mereka juga tidak segan-segan menceritakan bagaimana pengalaman dan perjuangan mereka menghadapi kesulitan itu, mereka mencoba dan terus mencoba hingga akhirnya berhasil. Intinya, kita ada disini sampai sekarang, itu bukan hanya karena kekuatan kita sendiri, kita juga pasti belajar dari pengalaman. Baik itu pengalaman dari diri sendiri atau pengalaman dari oranglain.

Pada hari Kamis, 24 April 2014kelas C mata kuliah Teknik Wawancara mendapatkan suatu kesempatan yang sangat berharga yaitu bisa bertemu dengan orang-orang sukses yang menyempatkan diri untuk datang ke kelas tercinta kami dan bersedia berbagi pengalaman mengenai perjalanan karir mereka dengan kami, para junior-junior. Mereka adalah Ibu Dinah KartanaPak Bambang Hermansyah, dan Pak Samuel Adam. Perlu diketahui juga bahwa para alumnus tersebut merupakan asli alumni dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Tentunya, mereka bertiga juga bisa hadir di kelas kami karena undangan dari Ibu Henny Wirawan.

Awalnya, saya bingung apa yang akan saya kerjakan saat saya mengambil bagian PIO, saya juga ragu apakah pekerjaan itu memang layak dan boleh saya kerjakan? Alhasil, saya menemukan jawabannya dikelas ini. Dikesempatan ini, saya mendengarkan baik-baik cerita dari para senior saya mengenai perjuangan mereka hingga mereka bisa sukses sampai saat ini. Pengalaman mereka membuat saya belajar mengenai banyak hal dan membuka mata saya. Banyak hal yang ternyata masih tidak saya ketahui. Apapun itu, semuanya perlu usaha yang keras. Kuncinya satu Belajar. Jangan pernah berhenti belajar, jangan malu belajar dari oranglain, jangan malu belajar dari pengalaman, dan jangan malu belajar dari kesalahan.

Kesempatan pertama untuk sharing diberikan untuk Ibu Dinah, beliau merupakan alumni dari S1 psikologi untar dan S2 untar program klinis dewasa. Beliau menceritakan mengenai perjalanannya saat berada di Raja Ampat, Papua. Raja Ampat merupakan salah satu tempat yang sangat terkenal karena keindahan pantainya. Disana, beliau bekerja menjadi seorang HRD di perusahaan tambangnikel. Banyak pengalaman seru dan menarik yang didapatkan Bu Dinah disana berada disana.

Jujur, saya kagum dengan Bu Dinah karena menurut saya beliau termasuk perempuan yang mandiri dan berani mengambil resiko karena ia memilih untuk terjun langsung ke lapangan untuk melihat situasi dan orang-orang yang ada disana. Bu Dinah juga mengatakan bahwa disana tidak ada sinyal, jadi harus siap dengan apapun yang akan terjadi. Bu Dinah juga menceritakan bagaimana proses wawancaranya berlangsung dengan orang-orang yang ada disana. Hebatnya, Bu Dinah bisa menempatkan posisinya dengan baik dan beliau juga belajar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada disana. Selain budaya dan gaya bahasa yang berbeda, tingkat pendidikan disana juga sangat minim. Jadi, pola pertama yang dilakukan Bu Dinah untuk mendapatkan data yaitu membina raport yang baik dengan orang-orang yang ada disana. Contohnya saat ada waktu luang, Bu Dinah akan bergabung dengan mereka, dan pada saat jam makan siang atau sedang asik memancing dipantai Bu Dinah akan mengajak mereka mengborol. Meskipun demikian, dbidalamnya juga terdapat beberapa pertanyaan dan pernyataan yang secara tidak langsung menggali mengenai kinerja dan diri para pekerja. Awalnya obrolan yang dilakukan seputar menanyakan kabar, bagaimana makan siangnya atau bagaimana hasil memancingnya, kemudian dengan menanyakan keluarga, lalu pekerjaannya. Dengan demikian, Bu Dinah secara tidak langsung menggali informasi lewat obrolan santai yang dilakukannya dengan orang-orang yang ada disana. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh Bu Dinah bukanlah yang formal, melainkan yang biasa saja seperti percakapan sehari-hari, intinya yang hal tersebut dipahami oleh mereka dan membuat mereka tidak merasa memiliki perbedaan. Sehingga, mereka dapat memahami apa yang ditanyakan dan Bu Dinah sendiri mendapatkan suatu data yang sangat penting.

Kemudian, Bu Dinah juga menceritakan mengenai kekagetannya sangat memberikan tes DAP. Menurut hasil yang diperoleh, hampir semua pekerja menggambar putri duyung. Bu Dinah bukannya marah, malah yang dilakukannya adalah bertanya untuk mengklarifikasikan hasil gambar yang telah dibuat. Dan ternyata, penduduk disana ternyata percaya bahwa putri duyung itu ada dan mereka meyakini hal tersebut sampai saat ini.

Kesempatan kedua untuk  sharing diberikanuntuk Pak Bambang Hermansyah. Beliau merupakan lulusan S1 untarAwal perbincangan, Pak Bambang menceritakan sedikit mengenai perjuangannya saat menyusun skripsi, beliau juga menceritakan mengenai pengalamannya saat magang yang tidak digaji. Saat ini, Pak Bambang bekerja disalah satu perusahaan asuransi ternama. Menurut saya, beliau tipe orang yang pekerja keras, suka belajar, rajin bertanya, dan mau berusaha dengan maksimal. Saya juga jarang menemui orang yang seperti beliau. Jadi ceritanya saat itu beliau bekerja di bidang HRD Rekrutmen. Kemudian,beliau belajar dan terus menggali informasi lewat rekannya hingga beliau berhasil mengembangkan kemampuannya juga di bidang HRD Development. Selain itu, Pak Bambang juga memiliki teknik wawancara yang dipegangnya yaitu metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Situation yaitu menanyakan kepada calon karyawan apakah mereka memiliki pernah memiliki pengalaman kerja yang melekat atau tidak. Task menekankan pada tugas apa yang pernah dikerjakan calon karyawan. Selanjutnya Action adalah aksi yang dilakukan subjek ketika dirinya ditanya mengenai masalah dan Result adalah hasil dari wawancara apakah sesuai dengan kenyataan. Pak Bambang juga memberikan tambahan mengenai kerucut, maksudnya itu kita sebagai pewawancara, kita harus bisa seperti kerucut yang terus masuk kedalam. Semakin bertanya, semakin dalam lagi, dan kita jangan terjebak, makanya harus fokus dan harus konsisten. Apapun dan siapa pun yang nantinya akan kita wawancara kita harus siap. Mau dia dokter dan pejabat sekalipun kita harus tenang dan sebisa mungkin kita itu harus memposisikan diri kita itu diatasnya atau minimal sama rata dengan dia. Maksudnya, orang yang kita wawancara itu tidak mengetahui status dan tingkat pendidikan kita, yang ada itu kita yang mengetahui siapa mereka, jadi usahakan tetap tenang, jangan langsung grogi dan jangan canggung. Jika tidak mengerti mengenai apa yang mereka katakan, jangan ragu-ragu untuk bertanya dan mengklarifikasikan jawaban mereka, takutnya jika kita pura-pura mengerti dan tetap tidak mau bertanya yang ada kita yang akan terjebak dan mati kutu.

Dan Ketigasharing terakhir oleh Pak Samuel Adam. Beliau merupakan lulusan S1 untar dan S2 untar yang mengambil profesi PIO. Menurut Pak Samuel, beliau sangat suka klinis dewasa dan PIO, namun karena pada saat itu beliau kuliah sambil kerja dan klinis dewasa tidak ada kuliah malambeliau mengambil PIO. Beliau bekerja diperusahaan minuman beralkohol ternama di Indonesia sebagai kepala seluruh cabang di Indonesia. Beliau menceritakan bahwa ia bekerja di bagian HRD Recruitment dan bisa mencari pelamar hingga 250 orang per-bulan. Pak Samuel juga menggunakan teknik wawancara yang santai dengan suasana yang nyaman, demografis, dan logis. Seperti melakukan wawancara di kafe untuk menggali informasi dan agar suasananya tidak menegangkan.

Jadi, banyak hal yang sebenarnya yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan data. Yang penting kita harus bisa pegang dan kuasai apa yang sudah kita miliki dan kita jangan pernah takut mencoba. Kita juga harus terjun langsung untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan monoton. Kita harus bisa menempatkan diri kita dimana kita berada, jangan samakan diri kita dengan orang lain. Kita tidak boleh memberikan pandangan negatif pada orang yang baru kita kenal, harus cari tahu dulu budaya dan latar belakangnya apa. Jangan mudah tertipu, tampilan luar terkadang bukanlah gambaran yang sebenarnya mengenai dirinya. Kita juga santai tapi tetap fokus, memperhatikan jawaban dan gerak-gerik saat merespon jawaban. Dan terakhir, apa yang terjadi dimasa lalu atau apa yang pernah dialaminya, mungkin itu bisa memberikan pengaruh pada saat ini.

Terimakasih untuk Kelas C Teknik Wawancara.. 
Terimakasih untuk Ibu Henny dan Ci Tasya..
Dan terimakasih untuk Bu Dinah, Pak Bambang, dan Pak Sammy buat semua pengalaman berharga yang sudah diceritakan.. Itu sangat berharga..  :)

29 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar