Minggu, 04 Mei 2014

Wawancara Dalam Berbagai Bidang….. Seperti Apa Bentuknya? (Elizabeth Maryke)


Kerap kali dalam kehidupan, kita menemukan banyak sekali hal-hal yang memang perlu diketahui dari berbagai sudut pandang terutama dalam bidang Psikologi Klinis Anak, Klinis Dewasa, Psikologi Pendidikan (khususnya Bimbingan Konseling dalam sekolah (BK)), dan Psikologi Industri dan Organisasi. Begitu banyak hal yang perlu diketahui, sehingga membutuhkan banyak pertanyaan-pertanyaan yang perlu digali dengan cara melalui wawancara untuk menghasilkan jawaban yang sesungguhnya dicari.


Pada kesempatan lalu dalam perkuliahan saya dengan mata kuliah Teknik Wawancara, saya berkesempatan untuk mendengarkan hasil wawancara kelompok teman-teman saya, yang memang membuat saya tertarik untuk mendengarkannya yaitu tentang wawancara dengan praktisi dalam bidang Psikologi Pendidikan, Psikologi Psikologi Industri dan Organisasi. Dan pada sebelumnya juga seperti Psikologi Klinis Anak dan Dewasa yang sudah dibahas mengenai wawancara dengan praktisi. Memang dibidangnya memiliki masing-masing perbedaan yang sangat jelas terlihat dan membuat saya sebagai pendengar mengerti bahwa dalam wawancara disetiap bidangnya ternyata berbeda. Pada setting Pendidikan ternyata tidak hanya sekedar siswa/i saja yang menjadi pokok dari permasalahan itu sendiri ternyata dari ruang lingkup sekitar (orang tua, teman dan sebagainya) yang terkadang menjadi titik awal dari sebuah permasalahan yang timbul pada diri siswa/i tersebut. Perlu digali sehingga guru BK (Bimbingan Konseling) yang bersangkutan memerlukan wawancara yang bisa dibilang cukup mendalam dan pendekatan kepada siswa/i nya agar bisa berkomunikasi dengan baik. Terkadang apabila siswa/i tersebut memang benar-benar tidak bisa ditelusuri, biasanya guru BK memanggil orangtua yang bersangkutan untuk bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Lalu setelah itu pada setting Psikologi Industri dan Organisasi, saya juga melihat begitu kerja kerasnya HRD suatu perusahaan untuk merekrut karyawan baru dan dihadapkan dengan berbagai macam orang-orang yang melamar pekerjaan tersebut dengan wawancara yang memang tidak mudah walaupun sudah memberikan CV atau pemeriksaan Psikologis, perlu sesuatu yang bisa peka dalam penyeleksian tersebut.
Bentuknya apa saja sih? Mmmmm…..

Dalam bidang Psikologi Pendidikan

Psikologi Pendidikan mempunyai tujuan yaitu
-       Merubah sikap dan membantu menyelesaikan permasalahan siswa/i
-       Selain itu menyelesaikan masalah juga melihat dari kondisi siswa/i tersebut (waktu dan tempat) yang tepat untuk memulai pembicaraan/ wawancara
-       Menanyakan pertanyaan yang memang pantas untuk diajukan

Selain itu juga mempunyai sisi positive dan negative wawancara dalam setting Pendidikan:
-       Bentuk negative: karena Guru memanggil siswa/i secara mendadak, memungkinkan siswa/i menjadi tertutup (belum siap untuk menjelaskan kepada sang Guru).
-       Bentuk positive: mengetahui secara detail karena posisinya memang berhadapan dengan murid.
Wawancara ini sering digunakan biasa lebih dari satu sesi atau bisa juga hanya beberapa kali tergantung dari masalah siswa/i dan penyelesaiannya seperti apa. Biasa yang digunakan untuk wawancara dalam Pendidikan yaitu mengatasi masalah siswa/i yang suka bolos, terlambat dan hal lainnya yang membuat resah sekitarnya, atau bisa saja wawancara ini dilakukan di rumah, tetapi tidak selalu dilakukan karena hal ini hanya diatasi apabila adanya hal-hal yang terpernting misalnya dari pihak siswa/i meminta penurunan biaya uang sekolah, baru Guru tersebut datang ke rumah untuk melihat kondisi sekitar.

Dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi Industri dan Organisasi mungkin kalau orang yang mengetahui langsung pikirannya adalah HRD disuatu perusahaan. Dalam hal ini HRD disuatu perusahaan mempunyai tugas yaitu merekrut karyawan, tes masuk karyawan, wawancara (interview karyawan), mengatur gaji dan lainnya sesuai dengan keperluan dari setiap perusahaannya. Ada dampak positive dan negative dari wawancara pada Psikologi Industri dan Organisasi inii yaitu dampak positivenya kita bisa mengetahui kepribadian calon karyawan tersebut melalui tesnya. Lalu dampak negativenya adalah terkadang karyawan tersebut bisa saja berbohong pada wawancara tersebut. Seperti contoh: pada saat wawancara calon karyawan tersebut berbicara yang baik-baiknya saja, tetapi pada saat terjun kelapangan (pada saat dipekerjaan) hasilnya buruk dan tidak memuaskan.

5 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar