Rabu, 10 Desember 2014

Sexual Orientation (Agnes Aryanti)

   Orientasi seksual mengacu pada ketertarikan seseorang secara emosional, fisik, dan seksual. orientasi seksual dikatagorikan ke dalam 3 jenis, yaitu hiteroseksual, homoseksual, dan biseksual. Hitereksual merupakan ketertarikan pada lawan jenis. Homoseksual merupakan ketertarikan dengan sesame jenis. Biseksual merupakan ketertarikan terhadap lawan jenis dan sesama jenis. Perbedaan dalam orientasi seksual dapat disebabkan oleh genetic, hormone, urutan lahir, atau cirri-ciri fisik sederhana. Tetapi perbedaan orientasi seksual tidak hanya karena beberapa faktor di atas, faktor lingkungan juga sangat penting dalam orientasi seksual. 
     Ada penelitian yang memunculkan perdebatan tentang peran anak usia dini dalam perkembangan homoseksualitas adalah gender role nonconformity. Penelitian ini mengatakan bahwa anak laki-laki yang berperilaku sebagai perempuan lebih mungkin tumbuh menjadi gay dan anak perempuan yang berprilaku sebagai laki-laki lebih mungkin tumbuh sebagai lesbian.
    Teori perilaku menganggap homoseksualitas sebagai prilaku yang dipelajari, disebabkan oleh penguatan dan perilaku yang menyenangkan. Biasanya homoseksual bisa terjadi  yang disebabkan oleh adanya pengalaman yang buruk dan tidak menyenangkan oleh pasangan heteroseksual dan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dengan homoseksual, sehingga lebih memilih untuk homoseksual. Homoseksual adalah hasil dari interaksi yang komplek dari faktor biologis, psikologis dan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar