Rabu, 03 Desember 2014

Pornography (Nadia Agusti Putri)




     Perkembangan teknologi bagai dua sisi koin, ada dua sisi yang saling bertolakbelakang. Pada satu sisi, teknologi sangat membantu namun di sisi lain teknologi juga memberikan hal negatif. Internet.. internet tuh sekarang penting sekali ya. Kita dapat mencari berita, jurnal, dan informasi lainnya. Nah namun melalui internet, pornografi mulai menyebar ke berbagai pelosok negeri ini. Dahulu mungkin orang ingin menonton film porno, ia harus pergi membeli dvd dan itu juga belinya dengan rasa malu. Tapi dengan begitu, individu jadi mempunyai batasan untuk menonton film porno, karena tidak semua berani membeli film seperti itu. Namun bagaimana dengan saat ini? Hanya dengan duduk dan menggerakan mouse kita sudah dapat mengakses film porno dari berbagai sumber. Penelitian menemukan bahwa usia pertama anak-anak mengakses pornografi via online adalah saat mereka berumur 11 tahun. Semua orang dari kalangan manapun dan usia berapapun dapat mengakses pornorafi dengan mudah.
     Menurut MacKinnon dan Dworkin, pornografi berkaitan erat dengan pemerkosaan, serangan dan aksi negative lainnya. Mengapa demikian? Karena penikmat pornografi akan bertemu pada satu titik dimana ia sudah tidak lagi tergugah ketika melihat serangkaian gambar dan video. Gairah seksual masih menggebu-gebu namun tidak lagi dapat terpuaskan dengan “hanya” melihat gambar saja, pada akhirnya adiksi yang telah terjadi pada penikmat pornografi ini mendorong mereka untuk acting out dimana ia benar-benar mempraktikan hubungan seksual seperti fantasi yang ia lihat di film porno. Hal yang paling membahayakan adalah, ketika penikmat pornografi ini tidak memiliki pasangan seksual namun ia sangat ingin melepaskan dorongan seksualnya, kemudian yang menjadi korban adalah orang-orang yang tidak berdaya seperti anak kecil. Pornografi merupakan hal yang sangat memprihatikan dan merusak mental bangsa.

      Pornografi telah menyebabkan keresahan di masyarakat khususnya orangtua. Maraknya ponografi mengharuskan orangtua untuk “ekstra” ketat mengontrol anak-anaknya. Saat ini sudah banyak gerakan internet sehat yang diberlakukan oleh beberapa provider penyedia layanan internet. Jadi kalau misalnya kita hendak membuka website porno, maka providerakan langsung memblokir website tersebut. Jadi untuk para orangtua, marilah ikut serta dalam pemberantasan pornografi untuk menyelamatkan masa depan bangsa! Selain itu jangan lupa selalu ingatkan anak kita untuk tidak percaya dengan siapapun dan terapkan sex educationsesuai dengan taraf pemahaman anak.:D

1 Des 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar