Family history; seperti urutan kelahiran, anggota dalam rumah,
kebudayaan dalam keluarga, kematian anggota keluarga atau orang dekat lainnya, serta
ada atau tidak gangguan mental dalam keluarga ataiu keturunan sebelumnya; perlu
diperhatikan dan menjadi aspek penting yang memengaruhi perkembangan hidup seseorang.
Educational history merupakan aspek kedua yang terpenting dalam
perkembangan hidup seseorang. Dalam sejarah pendidikan yang perlu diperhatikan
adalah keterampilan sosial klien. Bagaimana hubungan sosial klien dengan
teman-temannya? Apakah klien mampu dalam menjalani proses sosialisasi? Nilai rapor
tidak menjadi jaminan fungsi intelektual seseorang.
Occupational
training/job history. Sejarah pekerjaan adalah hal yang sensitif bagi
beberapa orang yang belum mendapatkan pekerjaan atau sedang menganggur. Oleh karena
itu, pewawancara perlu melakukan teknik lain yang lebih halus. Dalam hal ini
yang perlu diperhatikan adalah “Apakah individu tersebut melakukan pekerjaan
tersebut, karena minatnya? Ataukah hanya memenuhi keinginan orangtua?” Marital
history. Status pernikahan merupakan hal yang penting dalam aspek ini. Biasanya,
status pernikahan seseorang dapat diketahui dari formulir yang telah diberikan
sebelum melakukan wawancara. Selain itu, berapa kali klien pernah menikah juga
menjadi hal penting yang perlu diketahui.
Interpersonal relationship seperti namanya, aspek ini membahas mengenai hubungan seseorang dengan
teman sekerjanya, tetangganya, dan lain-lain. Selain itu, pewawancara perlu menanyakan
kepada klien bagaimana hubungan tersebut berlangsung. Recreational
Preferences. Cara seseorang memeroleh kesenangan mereka juga hal yang
penting. Selain itu, bagaimana klien menanggapi rekreasi atau hal-hal yang
menyenangkan juga menjadi aspek penting.
Sexual history adalah
topik yang sangat sensitif. Dalam menanyakan sejarah seksual klien,
pewawancara harus memilih kata-kata yang baik dan berhati-hati. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah kecenderungan seksual, fungsi seksual, masalah
seksual, penyakit menular seksual, perbuatan seksual, dan orientasi seksual.
Medical history.
Pewawancara perlu mengetahui apakah klien pernah menjalani rawat inap, rawat
jalan, dokter yang dikunjungi, dan obat-obatan yang dikonsumsi. Psychiatric/psychotherapy
history. Penting bagi pewawancara untuk mengetahui diagnose klien yang
telah didiagnosa dengan gangguan psikiatris. Pandangan klien mengenai masalah
atau gangguan tersebut juga penting. Kemudian, perawatan apa yang telah
diterima oleh klien sebelumnya juga perlu diketahui oleh pewawancara.
Legal history.
Apabila perilaku klien menunjukkan dengan jelas melanggar peraturan yang
berlaku (peraturan tidak harus berurusan dengan hukum atau undang-undang
negara), ia dapat dikategorikan patologi. Alcohol and substance use/abuse. Klien
atau teman, keluarga klien yang memiliki ketergantungan terhadap penggunaan alkohol
dan obat-obatan dapat kembali mengonsumsinya. Banyak klien yang tidak menyadari
zat-zat yang adiktif lainnya, yaitu nikotin dan kafein. Hal tersebut
yang perlu diperhatikan dalam aspek nicotine and/or caffeine consumption.
24 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar