Selasa, 30 April 2013

Don’t Give Up If You Have a Sexual Dysfunction (Laras Yuliansyah)

Bagi pasangan yang sudah menikah, pada umumnya menginginkan pasangannya mampu memberikan kepuasan seksual. Tapi, bagaimana jika pasangan kita mengalami disfungsi seksual? Banyak faktor yang mampu menyebabkan disfungsi seksual, seperti pengalaman traumatik akibat pemerkosaan atau karena penyakit biologis, seperti jantung dan kanker.
Pada umumnya, seseorang yang menderita penyakit seperti jantung atau kanker mengalami rasa takut ketika ingin melakukan hubungan seksual dengan pasangan sehingga hal ini menyebabkan pasangan tidak mengalami kepuasaan seksual. Coba bayangkan, bagaimana rasanya ketika diri kita mengalami penyakit tersebut ditambah adanya rasa ketakutan tidak mampu memuaskan pasangan secara seksual? Sudah merasa sakit fisik tetapi harus diiringi juga adanya beban karena ketakutan. Hmm.. sangat menyedihkan L
Seseorang yang mengalami penyakit jantung akan mengalami rasa takut tidak akan mengalami orgasme karena orang yang dengan penyakit jantung, detak jantungnya akan meningkat ketika melakukan hubungan seksual. Begitupun juga dengan penyakit kanker, seseorang yang menderita kanker akan memiliki rasa takut akibat efek dari pengobatan yang dijalaninya yang mungkin akan mempengaruhi dalam hubungan seksual. Lalu, apakah seseorang yang menderita jantung atau kanker tetap dapat melakukan hubungan seksual? Para ahli medis menyarankan bahwa mereka tetap dapat melakukan hubungan seksual ketika kondisi mereka sudah dalam keadaan sehat.
Jika hal ini terjadi pada diri Anda, pasangan Anda, atau kerabat dekat Anda, apa yang akan Anda lakukan? Mampukah Anda bertahan? Menyerah? Depresi? Atau justru mencari pasangan lain untuk mencari kepuasan seksual? Saya terpikirkan perkataan dosen saya di minggu-minggu sebelumnya:
Menikah itu bukan hanya seks yang dipikirkan. Meskipun seks itu perlu dalam hubungan, tetapi itu bukan faktor utama.” – Ibu Henny E. Wirawan

1 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar