Social history seseorang tentunya memegang perana cukup penting, karena sosial history memberikan informasi kepada kita mengenai perkembangan masalah yang terjadi pada klien. Untuk mengetahui sosial history seseorang bisa lewat wawancara ataupun tertulis. Kalau tertulis biasanya dalam bentuk formulir seperti rumah dimana, tinggal dengan siapa, dkk selain itu jika dalam bentuk tertulis biasanya lebih singkat waktunya berbeda dengan wawancara yang memakan waktu yang cukup lama namun akan lebih baik menggunakan wawancara karena dengan wawancara kita dapat melakukan probing(menggali lagi pernyataan yang diucapkan klien) sementara yang tertulis tidak bisa dilakukan probing.
Pada blog ini akan banyak dibahas mengenai apa yang harus diketahui dan dilakukan pewawancara untuk mengetahui sosial history seseorang. pertama ingat bahwa setiap masalah itu berasal dari 2 faktor yaitu nature (gen) dan nurture (lingkungannya), jadi kita tidak bisa melihat masalah klien dari 1 faktor saja, namun harus 2 faktor dilihat karena bisa saja klien memiliki masalah bukan karena klien itu sendiri melainkan lingkungannya yang membuat klien seperti itu, misal contohnya adalah anak yang melakukan bullying, kita harus wawancara anaknya dan orang tuanya untuk melihat sebenarnya anak tersebut bisa melakukan hal itu karena ia sering melihat bullying atau bahkan korban bullying atau ada motif lainnya.
ada beberapa area dalam sosial history yaitu:
Family of origin (kita sebagai pewawancara, hal yang pertama ditanyakan adalah tentang keluarganya, dimana klien itu tinggal, dibesarkan dengan siapa, tinggal dengan siapa, tinggal dimana, dkk)
Extended family ( kita harus lihat dirumahnya klien tinggal dengan siapa saja apabila dirumahnya terlalu banyak orang yang tinggal seperti klien tinggal dengan orangtua, istri, anak, dan keponakannya harus dibuat genogram, semacam silsilah keluarga dalam psikologi. Kita juga harus menanyakan apakah dikeluarganya ada riwayat gangguan mental atau tidak, semua itu dicatat digenogram
Educational history (kita tanyakan juga sejarah pendidikan dia seperti apa, perlu diingat bahwa jangan pernah kita mendewakan nilai rapor sekolah karena nilai sekolah tidak selalui menentukan prestasi seseorang kedepannya. Banyak orang-orang yang sukses dalam hidupnya namun memiliki nilai yang kurang baik disekolahnya)
Ocupational training (sebaiknya kita sebagai pewawancara tidak menggunakan kalimat yang menyinggung tentang pekerjaan klien, seperti: ''Apa pekerjaan saat ini?" kalau klien kita memiliki pekerjaan ini masih mending, kalau tidak memiliki pekerjaan tentu akan membuat klien tersinggung, lebih baik gunakan pertanyaan "Apa pekerjaan anda setiap hari?"
Marital history (status pernikahan juga perlu ditanya, karena pernikahan juga cukup berpengaruh terhadap kehidupan seseorang)
Interpersonal relationship ( kita sebagai pewawancara juga perlu menanyakan hubungan klien dengan teman-temannya baik itu tetangga maupun teman dilingkungan kerjanya)
Recreational preferences (ini juga perlu ditanyakan kepada klien, klien suka rekreasi apa, terakhir rekreasi kapan. klien yang jarang rekreasi bisa membuat klien stress terutama pekerjaan ia banyak )
Sexual history (topik ini cukup sensitif untuk ditanyakan, jika anda belum terlalu menguasai teknik wawancara disarankan untuk tidak menanyakan hal ini pada pertemuan pertama kecuali klien dengan sendirinya menceritakan mengenai masalah ini)
Medical hstory (yang perlu ditanyakan meliputi rawat jalan, riwayat operasi, riwayat rawat inap, cek medis terakhir, nama dan dosis obat yang dikonsumsi)
Psychiatri history ( jangan lupa tanyakan apakah klien pernah memiliki riwayat dirawat oleh psikiatri, jika ada minta hasilnya; atau apakah pernah berkonsultasi dengan psikolog, tanyakan lagi lebih lanjut jika ada)
Legal history (tanyakan pada klien apakah pernah mengalami masalah perdata atau tidak, jika ada tanyakan masalah apa saja)
Alcohol and substance abuse (tanyakan ke klien apakah pernah memakai narkoba, rokok atau sejenisnya, kalau pernah tanyakan seberapa banyak ia mengkonsumsi obat-obat tersebut)
Berikut adalah hal-hal yang perlu ditanya jika klien anda anak kecil yaitu keluarga inti anak tersebut, pertumbuhannya, riwayat kekerasannya, kesehatan anak tersebut dari kecil, pendidikannya gimana,riwayat medisnya, sifat kepribadian dan gangguannya serta riwayat keluarganya.
sementara apabila klien orang dewasa, hal yang perlu ditanyakan adalah sejarah pekerjaannya, sejarah hukum, agamannya, situasoi tmpat tinggalnya, hubungan sosialnya, status perkawinannya, rekreasi yang disukai, riwayat medis, kepribadiannya bagaimana, sejarah keluarganya.
Ada 7 hal yang seharusnya dikuasai pewawancara dengan baik dalam menanyakan tentang social history seseorang yaitu:
Dengarkan apa yang klienmu ucapkan
Seandainya harus bicara, bicara yang penting saja
ingat kita ini menginterview orang jangan bertanya seperti menginterogasi orang
kita harus memiliki rasa ingin tahu, kalau tidak ada rasa ini kita pasti males bertanya
harus catet dicatatan, jangan sok ingta semua hal yang dibicarakan
hati-hati sama budaya, karena tiap budaya berbeda-beda
kalau mau melakukan probing, lakukan itu dengan baik jangan sampai terkesan dibuat-buat atau kaku
23 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar