Pada pertemuan pertama setelah UTS minggu lalu di kelas perilaku seksual terdapat pembahasan yang sangat panjang dan detil yaitu mengenai penyakit seksual yang menular. Ada pembahasan yang sangat menarik bagi saya yaitu STI yang disebabkan oleh sebuah virus, salah satu diantaranya yaitu penyakit Herpes. Ketika mendengar pembahasan mengenai Herpes, tiba-tiba saya teringat oleh salah satu kasus pelecehan seksual yang sedang marak dibicarakan akhir-akhir ini yaitu kasus perilaku sodomi yang dilakukan oleh cleaning service kepada siswa TK berjenis kelamin laki-laki yang berusia kurang lebih 5 tahun di Jakarta International School. Pada kasus tersebut diberitakan bahwa anak laki-laki tersebut menderita penyakit Herpes yang ditularkan oleh cleaning service tersebut, ya... kasus tersebut cukup membuat kesal banyak kalangan termasuk saya. Anak tersebut diduga terkena virus HSV-2 yaitu virus yang menyerang bagian genital seseorang. Nah, kalo si anak diceritakan bahwa terdapat 2 bakteri dan terdapat luka lecet, bengkak dan bernanah pada anusnya. Hal itu disebabkan karena si pelaku memasukkan alat kelaminnya ke dalam anus si anak lalu si anak juga kesulitan dalam membuang air kencing karena adanya rasa sakit di bagian alat kelaminnya tersebut, istilah tersebut dikenal dengan sores. Penyakit Herpes itu sendiri dapat menimbulkan dampak pada aspek fisik dan dampak pada aspek psikologisnya. Seseorang yang mengalami herpes biasanya dapat merasa cemas, marah, frustasi, tidak berdaya, depresi, dan turunnya self-esteem itu sendiri. Selain itu adapun dampak psikologis yang terjadi pada si anak karena menderita penyakit Herpes itu juga menjadi sering marah-marah dan trauma dalam memakai celana.
Menurut saya sendiri dalam melakukan pelecehan seksual tersebut hingga menularkan penyakit seksual kepada anak kecil dibawah umur sungguh keji karena untuk usia anak dibawah umur tersebut biasanya sedang lucu-lucunya bermain dengan teman sebayanya bahkan anak tersebut juga akan membawa trauma masa kecilnya hingga ia beranjak dewasa nanti. Ya alangkah lebih baik kita semua tetap waspada terhadap orang-orang asing dan orang di sekitar kita tidak hanya untuk anak dibawah umur saja bahkan orang-orang dewasa juga. Karena pengobatan untuk penyakit Herpes itu sendiri belum dapat menemukan obat untuk penyembuhannya.
Kemudian, saya juga ingin bercerita mengenai penyakit HIV/ AIDS, penyakit menular seksual lainnya yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas. Kali ini, saya ingin menceritakan beberapa hal yang pernah saya temui yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Beberapa waktu lalu, saya pernah bertemu dengan salah seorang pria pengidap penyakit AIDS di salah satu rumah sakit ketika saya sedang menemani papa saya berobat. Saat itu terlihat antrian yang sangat ramai di tempat duduk antrian, lalu saya bertanya kepada orang di samping saya "Kok yang ngantri obat ramai sekali ya?" Lalu pria tersebut pun menjawab "Itu orang-orang yang mengantri obat untuk penyakit AIDS karena memang dibagikan secara gratis." Saat itu saya masih belum tahu banyak tentang penyakit HIV/ AIDS dan tidak tahu bahwa obatnya dibagikan secara gratis. Kemudian saya pun bertanya kepada pria tersebut apakah ia mengantri obat yang sama? Lalu pria itu pun menjawab iya dan pria tersebut juga bercerita asal mula penyakit tersebut menimpanya yaitu karena tertular ketika berhubungan seksual dengan salah seorang pelacur ketika ia sedang berlibur ke China. Ketika mendengar pernyataan tersebut adalah saya cukup shock dan sangat menyayangkannya karena ternyata masih banyak pria-pria yang menghalalkan seks bebas seperti itu. Saya juga bertanya apa saja tanda-tandanya hingga didiagnosa menderita AIDS, lalu pria tersebut menjawab awalnya ia diare terus-menerus dan kulit-kulitnya menjadi kering dan seperti koreng. Berdasarkan pertemuan yang tidak disengaja tersebut membuat saya menjadi lebih aware dan mendapatkan pengetahuan lebih akan penyakit tersebut.
Beberapa cerita saya diatas mengenai penyakit menular seksual semoga dapat bermanfaat dan diterima dengan baik bagi orang yang menbacanya. Terima kasih :)
27 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar