Minggu lalu, tepatnya tanggal 22 April 2014, kelas teknik wawancara dihadirkan oleh 3 sosok alumni Untar yang telah berpengalaman di bidang PIO. Sangat bersyukur sekali bisa mendengar sharing dan pengalaman-pengalaman yang telah dialami ketiga kakak alumni kita, antara lain Kak Dinah, Kak Jeremiah, Kak Filipus.
Dari sharing yang disampaikan oleh Kak Dinah , yang dapat saya peroleh adalah ternyata teknik wawancara yang di lakukan di setting PIO tidak harus bersifat formal. Kebetulan, Kak Dinah adalah HRD di perusahaan pertambangan, sehingga yang diwawancarai adalah orang yang berpendidikan rendah. Wawancara yang diterapkan beliau tidak harus di dalam suatu ruangan yang tersusun rapi. Wawancara juga dapat dilakukan ketika ada waktu senggang dan santai. Yang paling penting adalah penjalinan rapport yang baik. Selain itu juga harus memperhatikan suku dan budaya dari orang yang diwawancara, termasuk juga bahasa yang digunakan. Apabila interviewer dan interviewee dapat menggunakan bahasa daerah yang sama, maka boleh memakai bahasa tersebut untuk mempermudah pembangunan rapport.
Sedangkan dari sharing kak Jeremiah, beliau mengatakan bahwa untuk menjadi HRD yang baik, kita harus mengetahui 3 hal: Pertama, seorang HRD harus mengetahui seluk-beluk atau semua informasi tempat dia bekerja. Kedua, seorang HRD harus mengetahui siapa yang menjadi calon karyawannya / pelamar pekerjaan. Ketiga, seorang HRD harus mengetahui posisi yang dilamar oleh calon karyawan. Ketiga hal ini sangat penting untuk dikuasai agar proses rekrutmen dapat sesuai dengan kemampuan yang di miliki oleh calon karyawan yang akan direkrut. Selain itu, HRD juga harus memiliki pengetahuan yang luas baik pengetahuan dalam bidangnya ataupun pengetahuan yang bersifat umum. Janganlah pernah bosan untuk belajar hal-hal yang baru karena akan bermanfaat untuk diri kita ke depannya.
Yang terakhir adalah sharing dari Kak Filipus. Beliau adalah HRD di Breadlife. Beliau mengatakan bahwa penampilan, kostum, cara berkomunikasi perlu diperhatikan untuk merekrut calon karyawan. Calon karyawan yang biasanya tidak rapi dan bersih, biasanya akan ditolak oleh perusahaan. Selain itu, sikap yang ditunjukkan oleh calon karyawan yang sedang diwawancarai juga sangat menentukan proses seleksi.
Setelah mendengar sharing dari ketiga kakak Alumni Untar, saya merasa dunia PIO ternyata tidak semudah yang saya pikirkan. Dunia PIO membutuhkan skill yang baik, kemampuan analisa, serta kemampuan bersosialisasi yang baik untuk terjun dalam bidang ini. Yang terpenting adalah harus memiliki sifat inisiatif dalam lingkungan kerja serta tidak bosan-bosannya untuk mempelajari hal-hal yang baru.
28 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar