Soscial History merupakan sejarah sosial yang menyediakan konteks informasi pada diri klien atau masalah yang klien alami untuk dikembangkan dan di diagnosis oleh interviewer. Social history seseorang dapat diperoleh melalui wawancara secara lisan atau tertulis, dan bersifat komperhensif.
Dengan interviewer mengetahui social history klien, interviewer dapat mengetahui bahwa masalah yang klien alami bersifat nature (dari faktor bawaan) atau nuture (dari faktor lingkungan). Cerita atau informasi yang diberikan klien menyediakan konteks pada intervieweryang dapat dikembangkan dengan strategi adaptif atau maldatif. Maka tugas intervieweradalah memfasilitasi klien untuk bercerita tanpa interviewer mengobati gangguan yang dialaminya.
Tujuan dari social history sendiri itu adalah untuk memperoleh informasi yang cukup untuk mengetahui asal-usul masalah dan kesulitan yang dialami klien. Interviewer juga dapat mengetahui persepsi klien, makna, serta perasaan yang dirasakan klien berhubungan dengan cerita atau informasi yang diberikan.
Untuk memudahkan interviewer mengetahui social history klien, interviewer dapat dipandu berdasarkan beberapa area social history, diantaranya mengetahui atau mempertanyakan mengenai asal keluarganya, keluarga besarnya, tingkat pendidikan yang telah dicapainya, riwayat kerjanya, perkawinannya, dan lain-lain. Jadi dengan mengatahui social history pada diri klien, adalah penting untuk memudahkan interviewer menemukan asal-usul masalah klien dan mendiagnosanya.
“Jadi jangan ragu atau takut untuk mempertanyakan, mengetahui, dan memahami social history pada diri klien untuk konsumsi psikologis!!! Pertanyakan social history yang perlu dipertanyakan, dan tidak mempertanyakan social history yang tidak perlu dipertanyakan!!!”
22 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar