Ilmu psikologi tidak hanya dapat digunakan dalam bidang klinis saja atau untuk mengobati kondisi psikologis dari diri seseorang, ilmu psikologi dapat diterapkan dalam dunia kerja yakni untuk merekrut calon karyawan. Seseorang yang menggunakan ilmu psikologi dalam dunia kerja biasanya bekerja sebagai HRD di dalam suatu perusahaan. Salah satu fungsi HRD adalah untuk merekrut calon karyawan untuk dipekerjakan untuk posisi tertentu dalam perusahaannya.
Bagaimana cara yang dilakukan HRD untuk merekrut calon karyawan?
Yak Betul!
Wawancara jawabannya.
Bidang psikologi industry dan organisasi tidak terlepas dari teknik berwawancara yang baik dan benar. Singkatnya, cara untuk calon karyawan yang ingin bekerja di suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Menyertakan beberapa surat-surat pribadi perihal dokumen prestasinya dalam bidang akademik
2. Setelah perusahaan memanggilnya untuk datang ke kantor, maka calon karyawan ini harus datang memenuhi panggilan dan setelah itu barulah mengisi form yang bekaitan mengenai data pribadi
3. Bertemu dengan HRD. Pihak HRD mula-mula akan melakukan perbincangan ringan untuk mengetahui identitas pribadi dari calon karyawan tersebut, selanjutnya akan dilakukan perbincangan yang lebih lanjut untuk mengetahui keterampilan apa saja yang dimiliki oleh seorang calon karyawan tersebut, dll. Hal-hal yang ditanyakan oleh HRD itu tidak ada struktur pertanyaan yang terstruktur dan teroganisisr, karena semua pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan nanti akan mengalir begitu saja dengan sengaja ataupun tanpa disengaja, yang terpenting adalah tujuannya yakni untuk mengetahui bagaimana calon karyawan tersebut, keterampilannya, atau hal-hal lain yang bekaitan dengan kecocokan calon karyawan dengan posisinya kerjanya nanti.
4. Jika pihak HRD menyetujui, calon karyawan akan bertemu dengan user. Biasanya untuk membicarakan seputar gaji, atau jika pada tahap ini calon karyawan menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil yang diberikan oleh HRD dengan perilakunya, mungkin saja calon karyawan ini akan tidak diterima / gagal dalam tahap ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh HRD / pewawancara yang bertugas untuk mewawancarai calon karyawan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui budaya dari calon karyawan yang mungkin berasal dari daerah tertentu, kenali bahasanya, dan pelajari tingkah laku dari budaya tersebut. Jika pewawancara memang sudah akrab dan mampu untuk berbahasa yang sama dengan bahasa yang dipakai oleh calon karyawan, maka lebih baik gunakan bahasa itu / bahasa daerahnya, agar rapport yang dibina jauh lebih baik dan akan lebih mudah bersahabat dengan calon karyawan ini, namun tetap dalam konteks yang professional.
2. Mengetahui siapa yang akan di wawancarai, bagaimana latar belakang pendidikannya, dan sosioekonominya. Ketika pewawancara sedang merekrut calon karyawan dengan latar pendidikan yang rendah dan memang akan nantinya akan dipekerjakan untuk posisi yang tidak terlalu tinggi, seharusnya bahasa yang digunakan dalam wawancara harus disesuaikan dengan bahasa yang memang telah umum didengar oleh calon karyawan ini, dan jangan menggunakan istilah-istilah tertentu yang mungkin akan menyulitkan calon karyawan ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.
3. Wawancara dalam setting industry dan organisasi bersifat fleksibel. Untuk perusahaan tertentu yang memang tidak adanya kantor atau ruangan yang ber-AC, atau sedang mencari karyawan untuk dipekerjakan sebagai tukang batu misalnya dan berada di dalam pedalaman, wawancara bersifat fleksibel, yakni dapat dilakukan dengan cara informal seperti datang ke daerahnya, melihat lokasi tempat tinggalnya, sambil “ngobrol-ngobrol” biasa saja, karena semua itu memang disesuaikan dengan posisi yang nantinya calon karyawan ini akan dipekerjakan.
4. Harus mengetahui dan mengenali posisi apa yang di cari oleh calon karyawan tersebut. Jika calon karyawan ini ingin melamar pekerjaan sebagai accounting, maka hal yang harus dilakukan oleh seorang pewawancara yang baik adalah mengetahui dan kenal akan bidang accounting tersebut. Bagaimana caranya?? BACA! Dengan membaca seorang manusia dapat mengetahui semuanya. Walaupun HRD yang melakukan wawancara tersebut mempunyai gelar S1 atau S2 Psikologi, namun lebih baik HRD itu mempunyai pengetahuan dan wawasan akan bidang-bidang lain yang ada dalam perusahaan tersebut, belajar belajar dan harus rajin membaca. Dalam bahasa Arab dikenal dengan (Iqra’ = Baca). Untuk agama islam perintah untuk membaca juga tersiratkan dalam Kitab Al-Qur’an yakni terdapat dalam Surah Al-Alaq.
Sudah sejak dahulu perintah untuk membaca telah diturunkan dalam ayat ini, dan sekiranya manusia juga harus melaksanakan dan dapat menggunakan serta mengaplikasikan apa yang telah dibacanya dalam konteks pekerjaannya kelak.
5. Perhatikan pula bagaimana sikap dari calon karyawan, penampilannya, dan bagaimana komunikasi yang disampaikan oleh calon karyawan tersebut.
Dalam proses pembuatan blog ini, saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada senior-senior saya di Untar yang saat ini telah sukses dalam pekerjaannya masing-masing dan telah memberikan cerita-cerita pengalaman mereka serta masukan mereka bagi kami para mahasiswa yang sebentar lagi akan menyelesaikan kuliah S1 Psikologi di Universitas Tarumanagara. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen saya yang bernama Ibu Henny E. Wirawan & Ibu Theozipha Nathasa, dan juga kakak Dinah, Kakak Jeremia Ishak, dan Kakak Filipus Totong, special thanks
28 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar