Rabu, 20 Februari 2013
Learning About How Opposite Sex Relationship Should Develops With Psychology (Teguh Lesmana)
FIRST QUESTION: WHAT IS YOUR CRITERIA FOR IDEAL ROMANTIC PARTNER?
Sebenarnya kalau kita ditanya kriteria pasangan ideal kita seperti apa? jawabannya pasti beragam dan terkadang sampai mengundang tawa jawabannya. Seperti kejadian pada pertemuan kuliah hari ini di kelas perilaku seksual yang dibawakan oleh Bu Henny, karena setiap orang memiliki kriteria sendiri dan bahkan sulit untuk ditebak kriteria pasangan ideal seperti apa. Lalu saya sendiri ketika ditanya, merasa bingung harus menjawab apa hehehe : p karena saya tidak terlalu memikirkan hal tersebut jadi saya menjawab seadanya saja apa yang ada di pikiran saya. Loh kok begitu?? hahaha saya memang menjawab seadanya tapi saya memang kalau ingin punya pasangan ya harus yang setia dan jujur. Setianya seperti apa? hmm mungkin ya setianya itu jangan main di belakang....kalau ditanya lagi maksudnya jangan main di belakang apa? ya maksudnya jangan selingkuh gitu mungkin? yaa kurang lebih begitulah hahaha
Sebenarnya pertanyaan tersebut bisa muncul karena kuliah pagi ini membahas tentang love and intimacy dan topik kuliah ini memang sangat sesuai dengan event valentine hari ini. Dalam beberapa materi yang dibawakan oleh Bu Henny memang pernah saya temui dalam materi mata kuliah sebelumnya. Seperti teori cinta Robert Sternberg yang terkenal tentang gaya dalam bercinta serta elemen di dalamnya. Jadi saya sudah tidak begitu asing lagi dengan beberapa materi yang dibawakan oleh Bu Henny di kuliah pagi hari ini. Yang menarik perhatian saya sebenarnya adalah ketika Bu Henny menjelaskan tentang gaya berkomunikasi laki-laki dan perempuan. Dikatakan dalam gaya berbicara laki-laki lebih cenderung report talk atau hanya berbicara untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan sedangkan perempuan lebih cenderung untuk rapport talk atau berbicara untuk lebih membangun suatu percakapan dan bukan hanya sekedar untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan saja. Setelah dipikir lagi ada benarnya juga dan hal itu memang sangat nyata di kehidupan sehari-hari dan sesuai dengan pengalaman yang pernah saya alami.
Selain itu ada pesan yang menurut saya sangat penting dalam pertemuan kuliah yang disampaikan oleh Bu Henny hari ini yaitu perempuan jangan pernah mau melakukan hubungan seks sebelum menikah. Saya sangat setuju dengan Bu Henny dalam hal ini, karena pada dasarnya pihak perempuan memang menjadi pihak yang dirugikan apabila hal ini terjadi. Kalau Bu Henny bilang istilahnya adalah No Bargain Power yang maksudnya perempuan jadi tidak mempunyai kekuatan untuk melakukan perlawanan terhadap pacarnya. Karena pada dasarnya pihak laki-laki dalam hal ini dapat kapan saja mencampakkan pihak perempuan dan pihak laki-laki pun lebih berkemungkinan untuk dapat meng-abuse pacarnya. Oleh karena itu pihak perempuan harus stay strong dan jangan takut ditinggal oleh pacarnya, buat apa mempertahankan sesuatu yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri? Carilah laki-laki yang benar-benar tulus mencintai dan dapat menahan diri seperti ungkapan dibawah ini:
Being in love shows a person who he should be.
- Anton Chekhov
"Kalau seorang lelaki benar-benar mencintai pasangannya tentunya dia tidak akan merusak masa depan pasangannya, dan dia akan tahu bagaimana seharusnya dia menempatkan dirinya, yaitu sebagai orang yang senantiasa melindungi pasangannya."
14 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar