Selasa, 02 September 2014

Cuz Woman Is Worth (O'Chandy Marshieldfer)

     I think that woman is beautiful and strong creature in human form, even stronger than a man.  I said that because not only their own roles, but woman also can do man’s roles!! Beside cooking or cleaning up the house, they work (for instance, in the office as secretary, supervisor, manager, etc), to earn money to help their husband, to raise the children, or buy their own needs.  Most woman can do multi-tasking well, even though there’s a man can do the same thing. Amazing right?? A woman will be a house wife. Once they become a house wife, a woman will do/play many roles in her family (take a look at quotes below).


     Hello, ladies, kini adalah era wanita, di mana para wanita dapat menggunakan hak-haknya dalam kehidupan sehari-hari. Saya memperoleh insight dari mata kuliah psikologi perempuan yang saya pelajari hari Rabu lalu di mana wanita harus memperoleh hak (misalnya hak untuk dilindungi, hak untuk bebas, hak kesetaraan gender). Jadi, gunakanlah hak-hak dengan bijaksana dan bertanggung jawab atas kewajiban kita sebagai wanita, ladies. Menurut saya, peranan wanita dalam kehidupan sangatlah penting. Sebelum membaca lebih lanjut, dapatkah Anda bayangkan bila di dunia hanya ada laki-laki saja? Well, pertanyaannya bila hanya ada laki-laki, dari mana bayi lahir? See? Wanita memiliki pengalaman yang berbeda dari laki-laki, misalnya saja PMS (Premenstrual Syndrome), menstruasi, mengandung, melahirkan, menyusui dan merawat bayi, mengurus rumah tangga, dan sebagainya. Selain pengalaman-pengalaman tersebut, wanita dituntut untuk dapat bekerja di luar rumah (bila kondisi ekonomi keluarga tidak mencukupi). Bagaimana saya tidak dapat mengatakan wanita itu sebenarnya  tangguh?

     Berikut ini saya menghadirkan contoh nyata ketangguhan seorang wanita. Wanita yang dimaksud adalah mama saya, beliau merupakan wanita yang tangguh dengan hati yang lembut. Beliau berdagang keliling sejak saya belum lahir hingga sekarang (walau tidak seaktif dulu), kondisi ekonomi dan tekanan dari keluarga papa membuat beliau harus berjuang demi anak-anaknya. Pada saat itu, saya tidak mengerti apa yang membuat beliau begitu giat untuk bekerja. Bahkan dulu saya sempat menggerutu ketika membantu beliau berjualan, hingga suatu hari saya sadar bahwa beliau butuh bantuan saya. Saya menolak untuk makan dan minum ketika sedang bekerja dengannya walaupun cuaca di luar panas terik. Saya tahu mama tidak tega melihat saya lapar dan haus, tetapi saya cuek dengan hal tersebut. Haha malah saya  menjadi anak pelit yang tidak mengizinkan mama untuk jajan sembarangan di luar. MY MOM IS MY SUPER HERO. Hidup yang saya miliki sekarang tidak akan bermakna tanpa beliau, terima kasih, ma. :’)
     Setelah membaca cuplikan cerita tentang mama saya, apa yang ada di benak Anda? Hmm, kisah nyata mama saya merupakan sebagian kecil dari pengalaman wanita di dunia yang tidak terekspos oleh media. J Wanita pada zaman modern ini telah memperoleh hak-hak tersebut karena perjuangan para feminist (pejuang atau pendukung hak kesetaraan wanita) bersusah payah untuk memperjuangkan hak-hak tersebut untuk diperoleh kaum hawa. Feminist lokal, seperti R. A. Kartini, melalui bukunya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ memperjuangkan hak wanita dalam kesetaraan gender (khususnya pendidikan). Renungkanlah dan mensyukuri atas apa yang telah diperjuangkan para feminist kepada kita, ladies. Tanpa perjuangan mereka saya yakin kita masih terjebak dalam gender role tradisional yang notabene mengemukakan bahwa wanita tidak boleh berpendidikan tinggi dan kelak setelah menikah harus tinggal di rumah untuk mengurus rumah tangga dan anak-anak.
Sohave you gratitude and use your rights wisely, ladies? ;)
22 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar