Pengertian Wawancara
Hampir di semua bidang di psikologi, mengatakan bahwa teknik wawancara merupakan salah satu teknik yang sering digunakan untuk menggali informasi yang ingin diketahui. Sebagai pewawancara, seseorang berhak mengetahui apa yang ingin diketahuinya sesuai dengan konteks wawancara tersebut. Dalam proses wawancara ini, pewawancara juga berhak menggali informasi sejelas apa yang pewawancara tersebut inginkan. Di dalam kehidupan sehari-hari wawancara mungkin sering kita lakukan juga untuk lebih menggali informasi yang kita butuhkan. Namun di dalam ranah psikologi ataupun sehari-hari, pewawancara harus memiliki batas-batas tertentu sesuai kode etik atau norma yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa harus menggunakan Wawancara ?
Hampir di semua bidang di psikologi, mengatakan bahwa teknik wawancara merupakan salah satu teknik yang sering digunakan untuk menggali informasi yang ingin diketahui. Sebagai pewawancara, seseorang berhak mengetahui apa yang ingin diketahuinya sesuai dengan konteks wawancara tersebut. Dalam proses wawancara ini, pewawancara juga berhak menggali informasi sejelas apa yang pewawancara tersebut inginkan. Di dalam kehidupan sehari-hari wawancara mungkin sering kita lakukan juga untuk lebih menggali informasi yang kita butuhkan. Namun di dalam ranah psikologi ataupun sehari-hari, pewawancara harus memiliki batas-batas tertentu sesuai kode etik atau norma yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa harus menggunakan Wawancara ?
- dapat mengajukan pertanyaan dengan cara yang tidak dapat di lakukan oleh metode lain.
- memberikan peluang bagi pewawancara untuk membuat pertimbangan tentang antusiasme, minat, kecerdasan, dan hal lainnya.
- memberikan peluang bagi pewawancara untuk menilai aspek-aspek subjektif, reaksi non verbal dan tampilan emosi, serta hal lainnya yang di perlukan.
Kelebihan dan Kelemahan Wawancara
- Kelebihan
- wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang di wawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan.
- memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.
- pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban, yang di berikan dari gerk-gerik dan raut wajah orang yang di wawancarai.
- pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
2. Kelemahan
- Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif, mahal dibandingkan dengan tehnik yang lainnya.
- keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.
- wawancara tidak selau tepat kondisi, dalam tempat tertentu, misalnya dilokasi ribut dan ramai.
- wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang di wawancarai (responden) bila waktu yang di milikinya sangat terbatas.
Tujuan Wawancara
Ada berbagai tujuan yang dapat di capai dalam wawancara yakni :
- Menciptakan hubungan yang baik, diantara dua pihak yang terlibat (subyek wawancara dan pewawancara)
- meredakan keteganggan yang terdapat dalam subjek wawancara.
- menyediakan informasi yang di butuhkan.
- mendorong kearah pemahaman diri dari pihak subyek wawancara.
- mendorong kearah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subjek wawancara.
Lalu, pertanyaan yang kita berikan saat mewawancarai klien pun harus bersifat mengarahkan dan tidak menuduh, apalagi menginterogasi atau memaksa klien menjawab sesuai dengan apa yang kita inginkan. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan klien terhadap psikolognya, yang mana kepercayaan merupakan salah satu kunci penting untuk membangun sebuah hubungan yang baik dengan klien.
Hal penting lain yang harus dilakukan saat wawancara berlangsung adalah observasi. Saat mewawancarai, lihatlah gerak-gerik klien, postur tubuh klien ternyata merefleksikan emosinya, kemudian perhatikan juga ucapan-ucapan klien saat menjawab pertanyaan dan seorang psikolog sudah seharusnya mewaspadai kebohongan yang mungkin akan diucapkan klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar