Perselingkuhan dapat terjadi dalam bentuk komitmen apapun, entah itu pacaran maupun menikah. Pernikahan melalui agama atau resmi secara sipil pun tidak menutup kemungkinan seseorang untuk melakukan perselingkuhan. Namun pertanyaannya apa sih yang sebenarnya mendorong orang untuk berselingkuh? Banyak orang diluar sana mencari cara untuk membenarkan perselingkuhan mereka. Some people might say, I wasn’t looking for an affair, it just happened. Percaya ngga sih kalo perselingkuhan itu terjadi yaa begitu aja tanpa direncanakan? Menurut saya perselingkuhan itu bukanlah suatu hal yang tiba-tiba muncul di depan mata, perselingkuhan adalah sebuah pilihan. Perselingkuhan adalah tindakan yang disadari, dipilih dan direncanakan oleh individu. Individu memilih untuk melanggar komitmennya dengan pasangannya. Komitmen adalah suatu hal yang penting dalam melandasi suatu hubungan. Indivdu yang memiliki komitmen tentu akan lebih memilih untuk berbicara baik-baik dengan pasangannya dibandingan untuk berselingkuh dan mencari perempuan/laki-laki lain ketika sedang dilanda konflik.
Teori mengatakan terdapat tiga jenis perselingkuhan yaitu (1) seksual namun tidak emosional, (2) emosional dan seksual, dan (3) emosional namun tidak seksual. Berdasarkan teori ini, maka dapat dikatakan bahwa faktor emosional dan seksual merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga dalam sebuah hubungan pernikahan. Apabila kedua hal ini tidak dijalin dengan baik maka akan berpotensi terjadinya persilingkuhan. Kedekatan emosional dapat dijalin dengan komunikasi yang baik dengan pasangan. Komunikasi adalah segalanya, melalui komunikasi yang baik pasangan dapat mengenal satu sama lain lebih baik dan juga dapat menyelesaikan konflik dengan lebih baik pula. Maka dari itu jalinlah baik-baik dengan pasangan Anda! Selanjutnya adalah seksual, kebutuhan ini tentu harus juga terpenuhi untuk kesejahteraan pernikahan (bukan kesejahteraan pacaran loh ya!). Pasangan suami dan istri hendaknya tidak hanya melakukan hubungan seksual tetapi juga sebaiknya saling berkomunikasi mengenai kepuasan seksual masing-masing. Karena percuma saja apabila keduanya rutin melakukan hubungan seksual namun tidak diiringi dengan kepuasan. Kedua pasangan harus saling berkomunikasi mengenai kepuasaan seksual mereka, dengan begitu keduanya dapat terpenuhi dan tidak hanya salah satu pihak saja.
Apabila kedua pasangan suami-istri dekat secara emosional dan seksual serta diiringi dengan komitmen yang kuat, maka Insya Allah perselingkuhan pun dapat terhindari. Maka dari itu mari ingat tiga kuci utama dari terhindarnya perselingkuhan yaitu pemenuhan kebutuhan EMOSIONAL, SEKSUAL & KOMITMEN :D
16 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar