Kohabitasi atau yang lebih dikenal dengan istilah kumpul kebo adalah laki-laki dan perempuan yang tinggal satu rumah tanpa ada ikatan pernikahan terlebih dahulu. Pasangan kohabitasi ini biasanya terjalin dalam hubungan emosional dan seksual. Hal tersebut tentu saja masih dilarang di Indonesia, meskipun saya yakin banyak pasangan yang melakukan kohabitasi dengan berbagai bermacam alasan. Biasanya alasan pasangan kekasih melakukan kohabitasi adalah karena untuk mempersiapkan diri sebelum memasuki jenjang pernikahan yang penuh dengan tanggung jawab. Mereka memiliki kekhawatiran akan kegagalan dalam membina rumah tangga dan menjadikan kohabitasi sebagai cara untuk menghindari perceraian. Pertanyaannya adalah apakah kohabitasi tersebut menjadi sebuah solusi yang dapat dibenarkan?
Menurut saya kohabitasi lebih banyak memiliki kerugiannya, diantaranya yaitu salah satu pasangan dapat dengan seenaknya meninggalkan kita sewaktu-waktu, menjadi bahan pembicaraan oleh lingkungan sekitar serta bisa saja melakukan affair dengan orang lain karena merasa tidak ada komitmen/ikatan yang jelas dengan pasangannya sendiri. Untuk mengatasi dampak-dampak tersebut, pasangan yang melakukan kohabitasi juga memerlukan dan membutuhkan sebuah komitmen. Komitmen tidak hanya dibutuhkan oleh pernikahan saja. Jika pasangan yang melakukan kohabitasi memiliki komitmen mungkin akan menimalisir terjadinya affair diantara pasangan dan menghindari perpisahan.
Untuk para pasangan-pasangan muda mudi Indonesia sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu sebelum melakukan kohabitasi. Lihatlah apa dampak baik dan buruk ketika akan menjalani kohabitasi tersebut. Jika anda sudah mengambil keputusan untuk melakukan kohabitasi maka anda juga sudah harus siap menerima segala konsekuensinya, misalnya bagaimana anda mengatasi masalah ketika anak lahir. Saran saya adalah sebelum menikah kita harus mengenal pasangan kita terlebih dahulu dan hal tersebut tidak harus dengan cara kohabitasi. Mengenal pasangan bisa dilakukan dengan mengenal keluarganya, akrab dengan teman-temannya, dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan. Jangan hanya melihat kohabitasi sebagai jalan pintas saja ;)
14 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar