Setiap orang memiliki orientasi seksualnya masing-masing. American Psychological Association (2011) menyatakan bahwa orentasi seksual adalah ketertarikan seksual dan romantis terhadap suatu jenis kelamin tertentu. Menurut King (2011) orientasi seksual tidak hanya mengenai perilaku seksual melainkan menyangkut ketertarikan secara psikologis, gairah, perasaan, dan fantasi terhadap jenis kelamin tertentu.
Orientasi seksual terbagi menjadi tiga yaitu heteroseksual, homoseksual, dan biseksual. Heteroseksual adalah orientasi seksual di mana individu tertarik secara seksual dengan individu yang berjenis kelamin berbeda. Biseksual adalah orientasi seksual di mana individu tertarik secara seksual dengan kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Homoseksual adalah orientasi seksual di mana individu tertarik secara seksual dengan individu lain yang berjenis kelamin yang sama.
Pembaca tumblr kali ini saya akan lebih membahas tentang homoseksual karena sebentar lagi saya akan sharing mengenai cerita dan pengalaman saya bertemu dan mewawancarai kaum homoseksual. Homoseksualitas bukan hanya kontak seksual antara seseorang dengan orang lain dari jenis kelamin yang sama tetapi juga menyangkut individu yang memiliki kecenderungan psikologis, emosional, dan sosial terhadap seseorang dengan jenis kelamin yang sama. Orientasi yang lazim berada dalam masyarakat adalah orientasi seksual heteroseksual, namun saat ini jumlah homoseksual pun sudah semakin meningkat.
Sekarang saya ingin sharing pengalaman saya bertemu dan mewawancarai kaum homoseksual. Jadi di semester 6 kemarin saya dan kelompok mendapat tugas penelitian kualitatif dan kelompok saya memilih meneliti tentang kaum homoseksual atau yang biasa disebut dengan gay. Saya merasa excited sekali untuk meneliti hal tersebut, karena saya belum pernah sama sekali berkenalan, punya teman ataupun mendengar secara langsung alasannya para gay memilih orientasi seksual homoseksual. Kebetulan subjek kelompok saya berjumlah 3 orang laki-laki. Ketika akan bertemu dan mewawancarai subjek saya merasa degdeg-an sekali. Mereka mengatakan alasan mereka menjadi seorang homoseksual bermacam-macam, seperti karena memiliki masalah dengan orang tua terutama orang tua dengan jenis kelamin sama (ayah), tidak mendapatkan kasih sayang dari sosok ayah, dan ada juga yang karena faktor lingkungan. Jujur aja saya cukup kaget dengan pernyataan dan cerita mereka masing-masing. Ketika ditanya soal bagaimana ia beradaptasi dengan orientasi seksualnya mereka semua menjawab dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sosialnya. Seru sekali mendengar cerita-cerita mereka mengenai bagaimana saat mereka sedang berpacaran denga pasangannya.
Setelah mendengar cerita dan pengalaman mereka bertiga saya cukup salut atas apa yang telah ia pilih dalam hidupnya dan bisa coming out, yaitu pengakuan diri kepada publik atau orang lain mengenai orientasi seksual yang mereka miliki. Menurut saya hal tersebut adalah sebuah pilihan yang sulit karena di Indonesia kaum homoseksual merupakan suatu hal yang masih kontroversial dan belum dapat diterima oleh masyarakat.
3 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar