Setiap orang ingin dicintai. Misteri cinta? Apa itu cinta? Setiap orang memiliki definisi cinta yang berbeda. Namun dapat digaris bawahi bahwa cinta berkaitan dengan daya tarik tertentu. Sebelum abad 19 beranggapan bahwa cinta yang romantis lebih di gemari. Jika membahas mengenai realitas cinta dalam dunia pernikahan, bahkan romantisme hanya sebagian kecil dari pernikahan tersebut, mengapa demikian? Karena adanya perubahan prioritas, prioritas dalam pernikahan bukan hanya mengenai cinta saja, namun sudah ada hal-hal yang mendasari lainnya seperti kebutuhan ekonomi, anak, keluarga besar, lingkungan, pekerjaan, dan lainnya.
Anxiety
Kecemasan tercipta karena adanya rasa takut akan kehilangan.
Phisical attraction
Berkaitan dengan penampilan. Penampilan fisik dapat dilihat dari cantik, seksi, ganteng, dan lain sebagainya (penilaian seseorang berbeda-beda).
Sexual desire
Ketertarikan yang tercipta pun berkaitan dengan ketertarikan seksual berdasarkan fisik. Fisik berpengaruh besar dengan tujuan untuk memperbaiki keturunan, namun perlu diperhatikan (khususnya laki-laki) jika ingin mencari pasangan jangan hanya karena ketertarikan fisik saja, melainkan harus mengutamakan kecerdasannya. Karena kecerdasan yang dimiliki oleh perempuan, dapat diturunkan kepada anak.
Kekerasan dalam cinta
Terkadang dalam berpacaran atau menjalin hubungan pasangan sering kali menemukan masalah. Masalah yang dihadapi tidak hanya kepada orang yang sudah menikah saja, kerapkali kepada pasangan yang berpacaran punsering ditemui. Kekerasan dalam cinta dapat berupa kekerasan ekonomi, kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan emosional. Sehingga dalam menjalani cinta perlu realistis. Cinta itu buta? Cinta tidak buta kalau kita dapat bersikap logis dalam bertindak. Perasaan tentunya akan selalu hadir, namun logika perlu digunakan dalam menjalin hubungan.
Kesukaan dalam suatu hal membutuhkan cinta. Jika memiliki passion,kita menikmati dalam mencintai seseorang. Kenikmatan didapatkan melalui attacment(ikatan), sexual partner (teman dalam hubungan seksual). Cinta yang lebih bermakna memikirkan keutuhan cinta yaitu kombinasi antara gairah, keintiman, dan komitmen. Komitmen berarti saling menghargai dan menjaga antara satu sama lain. Kehangatan dalam menjalin hubungan juga perlu diperhatikan, seperti memberi perhatian lebih, memanggil dengan panggilan sayang, dengan memberikan sentuhan, pelukan, ciuman. Kedekatan, keintiman, dan afeksi diperlukan dalam hubungan.
John Allan Lee mengemukakan ada 6 jenis cinta, diantaranya: (1) Eros; cinta pada pandangan pertama, berdasarkan daya tarik fisik dan keterbangkitan fisik, daya tarik fisik dan emosional yang kuat, komitmen, penuh gairah. (2) Ludus; cinta dianggap sebagai suatu permainan (Game-Playing Love), tidak ada komitmen terhadap cinta dan pasangan, tidak adanya komitmen dan kecemburuan, maka cinta terbebas dari kecemasan dan selalu menyenangkan. Dapat dengan mudah mencintai seseorang lalu beralih ke yang lainnya. (3) Storge; cinta yang hening, tidak mengandung afeksi. (4)Mania; cinta yang obsesif, sangat intens, penuh kecemasan, dan posesif, kemudian dipikirkan terus menerus. Ada kebutuhan yang sangat besar untuk dicintai. (5) Pragma; Practical love, cinta dipandang sebagai sesuatu yang realistik dan praktis. Dalam menemukan yang dicintai dilihat kesamaan demografi dan kualitas kepribadian yang dibutuhkan untuk kecocokan dan lebih dari itu untuk keberlanjutan hubungan. (6) Agape; cinta yang tidak mementingkan diri sendiri. Penuh perhatian pada yang dicintai tanpa adanya kepentingan pribadi. Cinta dilihat sebagai sesuatu yang intens dan penuh persahabatan. Mereka menambahkan kualitas cinta dengan keinginan saling menolong (altruisme), dimana kebutuhan yang dicintai didahulukan daripada kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Stanberg mengemukakan dalam cinta terdapat passion, intimacy, commitment. Commitment merupakan keputusan dalam menjalani hubungan.
Theory of love
Behavioral theory: Orang lain memberikan penguatan positif pada diri kita.
Cognitive theory: Kekuatan pikiran dalam mencintai seseorang.
Physiological arousal theory: Menandai emosi dalam cinta, seseorang akan rentan terhadap emosi. Secara fisiologis dapat terunggah tanpa adanya alasan yang jelas.
Evolutionary perpective of love: Cinta tumbuh karena kebutuhan akan dilindungi dari lingkungan luar. Untuk melindungi diri, anak, dan melakukan hubungan seksual.
Biologis theory: Pheromon merupakan penyumbang rasa cinta. Pheromon adalah suatu zat yang keluar berupa aroma tubuh yang dapat memancing gairah seksual. Namun secara alamiah, tubuh menolak untuk menyukai aroma tubuh dari saudara kandung (proses otak).
6 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar