Selasa, 02 September 2014

Love and Intimacy (Dwiya Novi Wijayanti)

Apakah masih ingat kapan pertama kali kamu mulai jatuh cinta? Kita bisa jatuh cinta atau menyukai seseorang disebabkan karena daya tariknya. Ya memang setiap orang memiliki daya tarik masing-masing. Sebenarnya apa sih arti cinta? Setiap orang memiliki definisi dan persepsi sendiri mengenai apa itu cinta, bahkan terkadang untuk sebagian orang tidak ada definisi yang pas untuk menggambarkan soal cinta. Cinta itu timbul ga cuma ke pasangan aja melainkan sudah dimulai sejak lahir. Biasanya cinta itu tumbuh kepada lawan jenis ketika masa remaja atau masa ABG, tetapi di zaman modern seperti ini sudah banyak fenomena anak SD bahkan anak TK sudah mengenal kata “cinta-cintaan” dan bermain jodoh-jodohan, dsb. Anak-anak yang terlalu dini ingin berpacaran bisa disebabkan karena pengaruh lingkungan/melihat film di tv, maka sebaiknya bagi para orang tua untuk bisa membimbing atau memberi pembekalan mengenai makna cinta dengan cara penyampaian sesuai umur anak.
Banyak yang mengatakan bahwa cinta masa remaja adalah cinta monyet dan terkadang pada saat itu kamu sudah merasa jika itu adalah cinta sejati atau belahan jiwa kamu. Cinta yang diinginkan dan dibutuhkan oleh semua orang yaitu seperti adanya keutuhan cinta, seperti cinta yang memiliki intimacy,attachment, komitmen, dan afeksi. Hal tersebut disebut dengan companionate love. Tidak dipungkiri saat kamu menyukai seseorang hal yang pertama dilihat adalah secara fisik. Ketika hubungan hanya dilihat dari segi fisik saja dikenal dengan passionate love. Hubungan tersebut berupa cinta yang mengutamakan gairah. Dapat dikatakan bahwa pasangan yang memiliki kedekatan secara seksual saja itu adalah hubungan yang tidak sehat.
Semua orang pasti membutuhkan yang namanya cinta. Menurut John Alan Lee cinta terbagi menjadi enam jenis: (a) eros (romantic lover), biasanya cinta karena fisik, (b) ludus (game-playing love), cinta yang hanya main-main, (c) storge (quiet-calm lover), cinta yang hening/diem-dieman, (d) mania (crazy lover), cinta yang berlebihan terhadap pasangan, (e) pragma (practical lover), cinta yang mementingkan materi, (f) agape (selfless lover), cinta yang tidak mementingkan diri sendiri/cinta yang selalu lebih mementingkan pasangan. Sekarang bisa dilihat deh kalau kamu dan pasangan termasuk jenis cinta yang mana? :) Kebanyakan kisah asmara yang telah menjadi pasangan, dibulan-bulan pertama biasanya sangat masih dimabuk cinta, semuanya terasa manis seperti serasa dunia ini milik berdua aja (yang lainnya ngontrak :p) dan bahkan rela melakukan apa saja karena atas dasar cinta, tetapi seiring berjalannya lama pacaran sifat-sifat, karakter asli dari masing-masing mulai terlihat serta attachment mulai hilang. Biasanya dari masing-masing pasangan mulai complain atau timbul konflik dari masalah tersebut. Nah, dari sinilah hubungan kamu diuji bagaimana kamu memperbaiki dan menyelesaikan masalah percintaan kamu kembali menjadi berharga. Ada istilah yang mengatakan “relationship takes effort”. Ya tentu aja jika kamu menginginkan hubungan yang baik dalam sebuah hubungan pacaran atau pernikahan itu kamu mesti melakukan sebuah usaha. Salah satu usaha untuk memperbaiki masalah dalam relationship yaitu komunikasi. Komunikasi ini merupakan pondasi dari sebuah hubungan dan dapat meminimalisir terjadinya salah paham atau missed-communication.
2 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar