Pada pertemuan minggu lalu, kelas membahas mengenai variasi dari ekspresi seksual tipe-tipe dari parafilia. Nah parafilia itu sendiri merupakan suatu bentuk perilaku seksual yang melibatkan ketertarikan dan hasrat seksual yang tidak wajar atau tidak normal terhadap suatu objek. dalam parafilia uga terdapat beberapa tipe, dan pada blog kali ini saya mungkin akan lebih banyak membahas mengenai exhibitionisme karena terkait dengan pengalaman pribadi saya akan orang yang memiliki gangguan seksual seperti itu.
Exhibitionisme itu sendiri merupakan suatu upaya seseorang dalam memperlihatkan alat kelaminnya pada orang lain dan biasanya orang yang memiliki gangguan exhibitionis seperti ini mempunyai kegiatan sehari-hari yang normal sama seperti pada orang umumnya, akan tetapi orang dengan exhibitionisme ini biasanya adalah orang yang anti sosial dan tidak percaya diri.
Pada saat saya duduk di bangku SD kira-kira kelas 4, saya pernah melihat seorang laki-laki yang sangat aneh, hmm sebenarnya saya sendiri ragu apakah dia itu exhibitionisme atau tidak. Laki-laki tersebut sepertinya adalah seorang supir salah satu siswa yang ada di sekolah saya yang sedang menunggu, dan ketika berjalan menuju sekolah pagi hari, laki-laki tersebut terlihat sedang tiduran di dalam mobil sambil membuka celananya dan memperlihatkan penisnya keluar jendela mobil dan dimain-mainkan namun matanya dipejamkan seperti orang yang sedang tidur. Namun, karena saat itu saya benar-benar tidak tahu apa-apa mengenai gangguan seperti itu jadi saya hanya berjalan melewati tempat laki-laki tersebut tapi tetap hal yang aneh bagi saya. Perilaku seperti itu terjadi hampir setiap pagi ketika saya pergi ke sekolah.
Kemudian ada juga cerita lainnya, namun ini bukan menimpa saya tapi teman saya karena sempat ia menceritakan kepada saya kalau ada orang aneh. Tepatnya itu di sebuah jembatan halte busway, saat itu teman saya sedang ingin pulang kerumah dan itu kejadiannya sudah cukup malam. Ketika sedang berjalan sendiri, teman saya bertemu seorang laki-laki dan tiba-tiba membuka celananya memperlihatkan alat kelaminnya sambil senyum-senyum. Lalu teman saya hanya menunduk dan berjalan dengan langkah yang cepat.
Berdasarkan ilmu yang pernah saya dapatkan selama kuliah, apabila bertemu dengan orang yang exhibitionisme, kita tidak boleh berteriak dan lari, karena orang yangexhibitionisme biasanya menjadi senang apabila melihat korbannya ketakutan melihat perilakunya, dan dapat memunculkan rasa superior dalam dirinya dan juga rasa percaya diri akan penis yang dimiliki olehnya namun tindakannya tersebut tidak akan melukai korbannya.
11 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar