Banyak orang yang sudah merasa hebat dan lebih tinggi lagi dari oranglain ketika berada dikedudukan yang tinggi. Posisi yang tinggi terkadang membutakan mata banyak orang dan membuat orang menjadi lupa akan segala hal. Yang dipikirkan hanya kehormatan, kekeyaan, dan hidup yang makmur tanpa memikirkan bagaimana orang yang disekitarnya. Dia lupa bahwa ada yang lebih penting lagi dan itu tidak dapat dibeli dengan uang, yaitu KEBAHAGIAN.
Banyak kita jumpai seseorang yang berasal dari keluarga yang kaya dan cukup mapan, kenyataannya mereka tidak bahagia, yang dirasakan adalah kesepian. Tidak punya waktu yang banyak untuk menghabiskan waktu dengan keluarga tercinta. Semua pada sibuk mengerjakan kerjaannya masing-masing. Bahkan, mereka sampai lupa kalau ada keluarga yang sudah menantinya dirumah. Ada juga dari keluarga yang dari kalangan bawah. Memang secara materi mereka kurang, tapi mereka punya cinta. Mereka punya kasih dan peduli antar satu sama lain. Punya waktu kebersamaan yang lebih banyak. Dan mereka juga bisa memahami bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya, mereka sadar siapa diri mereka dan mereka juga tahu dimana posisi mereka.
Satu hal yang perlu kita tahu. Kita ADA sampai saat ini itu karena MEREKA, orang-orang yang ada disekeliling kita. Terutama keluarga, lalu teman, dan sekitarnya. Contohnya, saat kita terjatuh dan kita merasa sudah tidak sanggup lagi untuk menghadapi semua masalah, pasti ada seseorang yang memegang tangan kita untuk bangkit, mungkin itu orangtua, teman, saudara, atau bahkan itu adalah guru atau dosen kita. Dia yang memberikan kita semangat dan keyakinan kepada kita bahwa kita itu bisa. Kita juga pasti pernah merasakan ketakutan dan pernah mengatakan bahwa itu SUSAH, tapi kenyataannya, ada orang yang memberitahukan kita bahwa itu tidaklah sesulit yang kita pikirkan, bahkan mereka juga tidak segan-segan menceritakan bagaimana pengalaman dan perjuangan mereka menghadapi kesulitan itu, mereka mencoba dan terus mencoba hingga akhirnya berhasil. Intinya, kita ada disini sampai sekarang, itu bukan hanya karena kekuatan kita sendiri, kita juga pasti belajar dari pengalaman. Baik itu pengalaman dari diri sendiri atau pengalaman dari oranglain.
Pada hari Kamis, 24 April 2014, kelas C mata kuliah Teknik Wawancara mendapatkan suatu kesempatan yang sangat berharga yaitu bisa bertemu dengan orang-orang sukses yang menyempatkan diri untuk datang ke kelas tercinta kami dan bersedia berbagi pengalaman mengenai perjalanan karir mereka dengan kami, para junior-junior. Mereka adalah Ibu Dinah Kartana, Pak Bambang Hermansyah, dan Pak Samuel Adam. Perlu diketahui juga bahwa para alumnus tersebut merupakan asli alumni dari Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara. Tentunya, mereka bertiga juga bisa hadir di kelas kami karena undangan dari Ibu Henny Wirawan.
Awalnya, saya bingung apa yang akan saya kerjakan saat saya mengambil bagian PIO, saya juga ragu apakah pekerjaan itu memang layak dan boleh saya kerjakan? Alhasil, saya menemukan jawabannya dikelas ini. Dikesempatan ini, saya mendengarkan baik-baik cerita dari para senior saya mengenai perjuangan mereka hingga mereka bisa sukses sampai saat ini. Pengalaman mereka membuat saya belajar mengenai banyak hal dan membuka mata saya. Banyak hal yang ternyata masih tidak saya ketahui. Apapun itu, semuanya perlu usaha yang keras. Kuncinya satu Belajar. Jangan pernah berhenti belajar, jangan malu belajar dari oranglain, jangan malu belajar dari pengalaman, dan jangan malu belajar dari kesalahan.
Kesempatan pertama untuk sharing diberikan untuk Ibu Dinah, beliau merupakan alumni dari S1 psikologi untar dan S2 untar program klinis dewasa. Beliau menceritakan mengenai perjalanannya saat berada di Raja Ampat, Papua. Raja Ampat merupakan salah satu tempat yang sangat terkenal karena keindahan pantainya. Disana, beliau bekerja menjadi seorang HRD di perusahaan tambangnikel. Banyak pengalaman seru dan menarik yang didapatkan Bu Dinah disana berada disana.

Kemudian, Bu Dinah juga menceritakan mengenai kekagetannya sangat memberikan tes DAP. Menurut hasil yang diperoleh, hampir semua pekerja menggambar putri duyung. Bu Dinah bukannya marah, malah yang dilakukannya adalah bertanya untuk mengklarifikasikan hasil gambar yang telah dibuat. Dan ternyata, penduduk disana ternyata percaya bahwa putri duyung itu ada dan mereka meyakini hal tersebut sampai saat ini.
Jadi, banyak hal yang sebenarnya yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan data. Yang penting kita harus bisa pegang dan kuasai apa yang sudah kita miliki dan kita jangan pernah takut mencoba. Kita juga harus terjun langsung untuk mendapatkan hasil yang maksimal, jangan monoton. Kita harus bisa menempatkan diri kita dimana kita berada, jangan samakan diri kita dengan orang lain. Kita tidak boleh memberikan pandangan negatif pada orang yang baru kita kenal, harus cari tahu dulu budaya dan latar belakangnya apa. Jangan mudah tertipu, tampilan luar terkadang bukanlah gambaran yang sebenarnya mengenai dirinya. Kita juga santai tapi tetap fokus, memperhatikan jawaban dan gerak-gerik saat merespon jawaban. Dan terakhir, apa yang terjadi dimasa lalu atau apa yang pernah dialaminya, mungkin itu bisa memberikan pengaruh pada saat ini.
Terimakasih untuk Kelas C Teknik Wawancara..
Terimakasih untuk Ibu Henny dan Ci Tasya..
Dan terimakasih untuk Bu Dinah, Pak Bambang, dan Pak Sammy buat semua pengalaman berharga yang sudah diceritakan.. Itu sangat berharga.. :)
Terimakasih untuk Ibu Henny dan Ci Tasya..
Dan terimakasih untuk Bu Dinah, Pak Bambang, dan Pak Sammy buat semua pengalaman berharga yang sudah diceritakan.. Itu sangat berharga.. :)
29 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar