Di blog kali ini saya akan menceritakan kesan dan informasi yang diapatkan dalam dunia pekerjaan PIO yang nyata.
Pertama saya akan menceritakan informasi yang saya dapat dari kak Dina, kak Dina adalah seorang kayawan di perusahaan Nikel terbesar di Indonesia, namun kak Dina ditempatkan disalah satu pulau yang berada di Papua yang dimana dipulau tersebut tidak ada sinyal handphone sama sekali namun terdapat internet. Ketika saya mendengar jika kak Dina bekerja dipulau kecil dan susah sinyal saya cukup kagum karena menurut saya jaman sekarang mana ada orang yang mau bekerja ditempat seperti itu apalagi kak Dina adalah seorang perempuan. Selanjutnya tentang pengalaman dan teknik wawancara yang digunakan juga unik. Kak Dina seringkali me-recruite karyawan untuk bekerja di lapangan itu adalah penduduk sekitar pulau. Karena yang di ambil adalah orang yang berada sekitar pulau, teknik wawancara yang digunakan tidak seperti yang digunakan di kantor kantor biasa, kak Dina tidak harus berpakaian rapih, tidak harus berada didalam ruangan, melainkan kak Dina hanya menggunakan pakaian yang sharusnya digunakan ketika dipinggir pantai dan melakukan wawancara ketika sedang berinteraksi dengan warga sekitar. Seringkali kak Dina mewawancarai clientnya ketika sedang memacing atau sedang bermain di pinggir pantai. Setelah kak Dina sudah cukup dekat dengan clientnya tersebut kak Dina meminta clientnya tersebut untuk menggambar sesaui dengan budaya dan lingkungan sekitarnya, rata rata mereka menggambar puteri duyung. Dengan cara dan teknik seperti itu kak Dina dapat lebih mudah mengetahui kemampuan clientnya tersebut cocok apa tidak dengan pekerjaan yang ia tawarkan dan tidak akan mengalami bias.
Selanjutnya saya akan menceritakan informasi yang saya dapat dari kak Bam dan kak Sam, kak Bam bekerja di perusahaan Astra dan kak Sam bekerja di perusahaan minuman terbesar di Indonesia. Disitu kak Bam dan kak Sam mendapatkan job desk untuk me-recruite karyawan baru. Kak Bam melakukan wawancara di ruangan yang nyaman dan ber ac dan kak Bam berpakaian sangat rapi sedangkan kak Sam melakukan wawancara di dalam dan luar kantor, luar kantor contohnya ia dapat mewawancarai di toko kopi yang berada didalam suatu Mal dan kak Sam berpakaian api juga ketika sedang melakukan wawancara tersebut. Kak Bam dan kak Sam seringkali bertemu dengan seorang calon karyawan yang "jaim" atau bisa dikatakan orang yang menutupi perilaku yang sebenarnya. Calon karyawan itu seringkali berkata yang tidak sesuai kenyataan yang ada, dan mungkin akan menimbulkan bias. Namun kak Bam dan kak Sam dapat menyelesaikan itu semua, mereka berdua tidak mudah untuk mempercayai cerita-cerita atau ucapan yang dikatakan oleh calon karyawan baru tersebut. Selalu ada cara yang dilakukan kak Bam dan kak Sam untuk mengetahui apakah perkataan tersebut jujur atau tidak. Maka dari itu keduanya selalu mendapatkan calon karyawan yang baik untuk perusahaan mereka masing-masing.
Pertama saya akan menceritakan informasi yang saya dapat dari kak Dina, kak Dina adalah seorang kayawan di perusahaan Nikel terbesar di Indonesia, namun kak Dina ditempatkan disalah satu pulau yang berada di Papua yang dimana dipulau tersebut tidak ada sinyal handphone sama sekali namun terdapat internet. Ketika saya mendengar jika kak Dina bekerja dipulau kecil dan susah sinyal saya cukup kagum karena menurut saya jaman sekarang mana ada orang yang mau bekerja ditempat seperti itu apalagi kak Dina adalah seorang perempuan. Selanjutnya tentang pengalaman dan teknik wawancara yang digunakan juga unik. Kak Dina seringkali me-recruite karyawan untuk bekerja di lapangan itu adalah penduduk sekitar pulau. Karena yang di ambil adalah orang yang berada sekitar pulau, teknik wawancara yang digunakan tidak seperti yang digunakan di kantor kantor biasa, kak Dina tidak harus berpakaian rapih, tidak harus berada didalam ruangan, melainkan kak Dina hanya menggunakan pakaian yang sharusnya digunakan ketika dipinggir pantai dan melakukan wawancara ketika sedang berinteraksi dengan warga sekitar. Seringkali kak Dina mewawancarai clientnya ketika sedang memacing atau sedang bermain di pinggir pantai. Setelah kak Dina sudah cukup dekat dengan clientnya tersebut kak Dina meminta clientnya tersebut untuk menggambar sesaui dengan budaya dan lingkungan sekitarnya, rata rata mereka menggambar puteri duyung. Dengan cara dan teknik seperti itu kak Dina dapat lebih mudah mengetahui kemampuan clientnya tersebut cocok apa tidak dengan pekerjaan yang ia tawarkan dan tidak akan mengalami bias.
Selanjutnya saya akan menceritakan informasi yang saya dapat dari kak Bam dan kak Sam, kak Bam bekerja di perusahaan Astra dan kak Sam bekerja di perusahaan minuman terbesar di Indonesia. Disitu kak Bam dan kak Sam mendapatkan job desk untuk me-recruite karyawan baru. Kak Bam melakukan wawancara di ruangan yang nyaman dan ber ac dan kak Bam berpakaian sangat rapi sedangkan kak Sam melakukan wawancara di dalam dan luar kantor, luar kantor contohnya ia dapat mewawancarai di toko kopi yang berada didalam suatu Mal dan kak Sam berpakaian api juga ketika sedang melakukan wawancara tersebut. Kak Bam dan kak Sam seringkali bertemu dengan seorang calon karyawan yang "jaim" atau bisa dikatakan orang yang menutupi perilaku yang sebenarnya. Calon karyawan itu seringkali berkata yang tidak sesuai kenyataan yang ada, dan mungkin akan menimbulkan bias. Namun kak Bam dan kak Sam dapat menyelesaikan itu semua, mereka berdua tidak mudah untuk mempercayai cerita-cerita atau ucapan yang dikatakan oleh calon karyawan baru tersebut. Selalu ada cara yang dilakukan kak Bam dan kak Sam untuk mengetahui apakah perkataan tersebut jujur atau tidak. Maka dari itu keduanya selalu mendapatkan calon karyawan yang baik untuk perusahaan mereka masing-masing.
30 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar