Jumat, 07 November 2014

Struktur dan Fungsi dalam Keluarga (Bobby Nurul Kamal 705140150)


Pengertian Keluarga
     Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004). Ali (2010) mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karna hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam suatu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
     Maka bisa disimpulkan bahwa keluarga adalah terdiri dari suami, istri, dan anaknya yang bergabung karna hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam suatu rumah tangga.
Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Mubarak (2009) adalah:
·         Struktur komunikasi
      Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila: Jujur, terbuka, melibatkan emosi konflik selesai dan ada hirarki kekuatan, komunikasi keluarga bagi pengirim: memberikan pesan, memberikan umpan balik, dan valid.
·         Struktur peran
     Struktur peran adalah serangkain perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Jadi pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.

·            Struktur kekuatan
     Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol, mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.
·            Struktur nilai dan norma
     Nilai adalah system ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar keluarga.
Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (2010) sebagai berikut:
·            Fungsi afektif
     Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
     Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagian keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga yang tidak terpenuhi.
·            Fungsi sosialisasi
     Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.

     Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosisalisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan orang-orang disekitarnya. Kemudian beranjak balita dia mulai belajar besosialisasi dengan lingkungan disekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosisalisasi. Keberhasilan perkembangan individu dapat dicapai interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosisalisasi. Anggota keluarga dapat belajar disiplin, belajar norma-norma budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
·            Fungsi reproduksi
     Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.






Daftar Pustaka

Ali, Z. (2006). Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta: Penulis.
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Friedman, M.M., et al. (2010). Keperawatan keluarga: Riset, teori dan praktik, Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Mubarak, W. I., Chayantin, N., & Santoso, B. A. (2009). Ilmu keperawatan komunitas, konsep dan aplikasi, Jakarta: Salemba Medika .
Rusydi, E. (2007). Psikologi kebahagiaan: Dikupas melalui pendekatan psikologi yang sangat menyentuh hati, Yogyakarta: Progresif Books.
Suprajitno, (2004). Asuhan keperawatan keluarga: Aplikasi dalam praktik, Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar