Bagi sebagian orang pasti suka yang namanya berfantasi. Fantasi itu erat kaitannya dengan kemampuan seseorang dalam berkhayal dan kemudian mengembangkan khayalan tersebut. Apa aja sih biasanya isi dari fantasi setiap orang? Nah salah satu fantasi yang cukup “liar” dari setiap orang adalah berfantasi seksual. Fantasi seksual adalah salah satu bentuk yang paling umum dari ekspresi seksual. Fantasi seksual merupakan suatu aktivitas yang disengaja ataupun tidak disengaja dari seseorang untuk menghadirkan suatu khayalan yang berhubungan erat dengan kegiatan seksual.
Seseorang yang sudah maupun belum punya pacar/pasangan dapat berkhayal sedang melakukan kegiatan seksual. Fantasi seksual dapat timbul karena dorongan gairah seksual yang ada pada diri seseorang. Fantasi seksual juga dapat membantu meningkatkan frekuensi masturbasi, meningkatkan gairah seksual, membantu seseorang mencapai orgasme, dan memungkinkan seseorang untuk melakukan berbagai kegiatan seksual lainnya. Dengan memiliki fantasi seksual dapat membuat kehidupan seksual menjadi lebih berwarna.

Menurut saya, fantasi seksual merupakan sebuah aktivitas yang tidak dapat diingkari oleh setiap orang dan wajar-wajar saja untuk dilakukan. Sebagai konsekuensi dari kematangan biologis dan kognitif, fantasi seksual akan muncul pada setiap individu. Sigmund Freud mengakui bahwa fantasi seksual telah terjadi pada anak-anak pada masa phallic. Walaupun obyek fantasi seksual anak-anak masih sederhana, yaituberhubungan dengan kedua orang tuanya, namun fantasi seksual benar-benar sebuah kenyataan (Dariyo, 2006). Menginjak masa remaja maupun dewasa, fantasi seksual dianggap sebagai cara tepat untuk menyalurkan kebutuhan libido seksual yang paling privasi, murah, aman dan nyaman.
Dengan fantasi seksual, tidak jarang seseorang pria maupun wanita akan meneruskannya dengan melakukan kegiatan onani atau masturbasi, sehingga mereka mencapai kepuasan seksual (orgasme). Bahkan mereka yang sudah menikah, namun tidak mampu mencapai kepuasan seksual selama hubungan seksual dengan pasangan seks-nya, mereka pun juga kerap kali melakukan fantasi seksual dengan tujuan mencapai orgasme secara pribadi (Dariyo, 2006).
7 Nov 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar