Dalam blog saya kali ini, saya akan membahas mengenai depresi dan gangguan makan. Bagi orang awam, kedua pembahasan tersebut bisa saja dikaitan. Seperti orang yang sedang mengalami stress yang lambat laun dapat menjadi depresi dan hal tersebut dapat menghambat pola makan teratur. Kebanyakan orang yang mengalami itu, maka individu dapat makan secara terus menurus atau tidak makan sama sekali karena merasa ada masalah yang sedang dialaminya. Mari lihat penjelasan-penjelasan mengenai depresi dan gangguan makan tersebut.
Depresi
Berdasarkan dari kasus-kasus yang ada, kebanyakan perempuan memiliki diagnosis dengan beberapa gangguan, yaitu seperti major depressive disorder, simple phobia (rasa takut terhadap objek yang spesifik, orang, atau situasi), dan agoraphobia (rasa takut pada tempat terbuka atau tempat yang belum pernah didengar). Depresi dapat dijelaskan sebagai adanya sesuatu pengalaman yang menyakitkan bagi individu. Depresi juga dapat memunculkan sebuah perubahan seperti pada psikis, fisik dan sosial. Depresi dapat dilihat dengan jelas seperti sedih yang berkepanjangan, pemurung, mudah marah, sensitive, hilangnya kepercayaan diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan tubuh.
Terdapat beberapa terapi untuk individu yang mengalami depresi, yaitu :
a. Terapi psikodinamika
Terapi membantu pasien untuk mengenali konflik yang dialami pasien dan menyadari pasien bahwa perasaan bersalah yang dirasakan, tidak berdasarkan apa pun. Tujuan terapi ini adalahmengeluarkan motivasi tersembunyi pada diri klien yang menjadi penyebab depresi.
b. Terapi cognitive behavior
Klien yang merasakan kesedihan mendalam dan hancurnya keberhargaan diri dikarenakan pandangan yang negative terhadap dirinya. Tujuan terapi ini adalah mengubah pola pikir klien terhadap pandangan negative pada dirinya.
c. Mindfulness Based Cognitive Therapy
Individu dengan sifat yang lemah dapat memunculkan depresi, selain itu suasana hati yang tertekan dengan pola pikir negative juga dapat memunculkan depresi. Tujuan terapi ini adalah untuk mengajarkan kepada klien, agar dapat mengenali dirinya saat depresi.
Gangguan Makan
Gangguan makan banyak dialami oleh kaum perempuan, terutama pada remaja. seseorang yang mengalami gangguan makan, dapat terlihat dengan mengurangi porsi makan yang ekstrim atau makan yang terlalu banyak, perasaan menderita saat menjalani pola makan yang salah tersebut. Seseorang yang mungkin mengalami gangguan makan, diawali dengan mengkonsumsi makanan yang lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya dan dilakukan secara terus menerus, menjadi kebiasaannya. Terdapat tiga jenis gangguan makan, yaitu anorexia nervosa, bulimia nervosa, danbinge eating
·
Anorexia Nervosa
Anorexia nervosa, merupakan suatu gangguan makan yang bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan cara membatasi jumlah makanan yang akan dikonsumsi. Selain itu orang yang mengalami anorexia, mereka selalu menimbang berat badannya secara berulang kali dengan menjaga porsi makanan dengan sangat hati-hati.
· Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa, merupakan gangguan makan yang dikenali dengan cara makan secara berulang, tetapi diikuti dengan perilaku kompensatori (dimuntahkan) atau dapat dikatakan makan secara berlebihan yang berulang diikuti oleh keinginan untuk memuntahkannya secara sengaja atau dengan menggunakan pencahar, dan diuretic (mengeluarkannya melalui kencing). Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kegemukan.
·
Binge Eating
Binge eating, merupakan gangguan makan dengan cara seseorang yang makan secara berlebihan dan dilakukan secara terus menerus, tetapi tidak ada perilaku kompensatori. Orang yang mengalami gangguan makan ini, akan mengalami kegemukan atau obesitas.
Terapi yang digunakan untuk gangguan makan ini biasanya menggunakan penanganan dari biomedis, psikoterapis, dan terapi behavioral kognitif,
Sekian pembahasan saya mengenai depresi dan gangguan makan pada blog kali ini. Semoga blog ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan dapat membantu.
9 Nov 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar