Pengertian
karir
Pengertian
karir Menurut Irianto. Pengertian karir
adalah meliputi elemen-elemen obyektif dan subyektif. Elemen obyektif
berkenaandengan kebijakan kebijakan pekerjaan atau posisi jabatan
yangditentukan organisasi, sedangkan elemen subyektif menunjuk pada kemampuan
seseorang dalam mengelola karir denganmengubah lingkungan obyektif (2001, h.
94)
Pengertian Menurut Simamora. Berpendapat
bahwa kata karir adalah dapatdipandang dari beberapa perspektif yang
berbeda, antaralain dariperspektif yang obyektif dan subyektif. Dipandang dari
perspektif yang subyektif, karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki
oleh seseorang selama hidupnya, sedangkan dari perspektif yang obyektif, karir
merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena
seseorang menjadi semakin tua. (2001, h. 504)
Menurut Mohamad Surya. Bimbingan karir adalah merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya. (1988,h. 31)
Manfaat pengembangan karir
Menurut Mohamad Surya. Bimbingan karir adalah merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya. (1988,h. 31)
Manfaat pengembangan karir
Meningkatkan kemampuan karyawan. Karyawan harus mengikuti pelatihan dan pendidikan dengan
sungguh-sungguh, karena pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan mereka.
Meningkatkan suplai karyawan yang berkemampuan. Suplai karyaawan yang berkemampuan
dapat menambah kualitas karyawan sesuai kebutuhan.
Faktor-faktor
pengembangan karir
Hubungan pegawai dan organisasi. Situasi ideal
karyawan organisasi berada dalam hubungan yang saling menguntungkan.
Personalitas karyawan. Karier karyawan
terganggu karena adanya karena adanya karyawan yang sius dan lain-lain.
Faktor-faktor eksternal. Semua aturan
dalam managemen karier disuatu organisasi menjadi kacau lantaran ada intervesi
dari pihak luar.
Politicking
dalam organisasi. Manajemen karier karyawan akan tersendat dan bahkan mati krena
faktor lain seperti intrik-intrik, kasak-kusuk, hubungan antara temen,
nepotisme dan sebagainya lebih dominan mempengaruhi karier seseorang dari pada
prestasi kerjanya.
Sistem penghargaan. Sistem managemen sangat mempengaruhi
banyak hal termasuk manajemen karir karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Sunyoto, D. (2013). Managemen sumber daya manusia: Pengembangan karier. Yogyakarta:
Center for Academic Publishing Service. (h.
183).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar