Kasus pemerkosaan sering terjadi di Indonesia. Coba saja buka salah satu channel TV yang sedang menyiarkan berita, pasti ada saja berita mengenai pemerkosaan atau pelecehan seksual. Sebagian besar kasus yang muncul di media menunjukkan bahwa wanita apalagi yang masih muda rentan sekali untuk menjadi korban pemerkosaan. Ada juga sih korbannya anak-anak dibawah umur atau nenek-nenek yang sudah lanjut usia, tapi tidak sebanyak wanita muda.

Nah lhoo... bukannya saya tidak menghargai peraturan itu ya, tapi ya mau bagaimana kalau misalnya tengah malam, keadaan darurat dan hanya memakai baju seadanya (masih sopan) terus harus keluar mencari bantuan dan secara tiba-tiba ia diperkosa. Masa mau dibiarkan saja karena itu memang salahnya dia (korban).
Hey! Mereka (korban) sudah cukup sial untuk mengalami kejadian menakutkan dan menyedihkan itu, jadi jangan menyalahkan mereka.

Tapi menurut saya, para pelaku pelaku pemerkosaan tidak cukup hanya di penjara. Jadi bukan hanya para korban yang di terapi karena pengalaman shock yang dialaminya, tetapi pelakunya juga. Otaknya perlu untuk di program ulang agar pelaku tidak lagi mengulangi perbuatannya. Selain si pelaku, orang yang berpikiran korban juga salah juga perlu tuh di program ulang, bisanya salahin orang doang. Harusnya kan pikir bagaimana cara menyelamatkannya, bukan menyalahkannya.
15 Nov 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar