Jumat, 07 November 2014

Masalah Hubungan Di Dalam Keluaga (Niko 705140164)



Definisi Keluarga
     Keluarga menurut KBBI. Ada beberapa macam, yaitu: (a) ibu dan bapak beserta anak-anaknya dan seisi rumah, (b) orang seisi rumah yg menjadi tanggungan, (c) sanak saudara dan kerabat, (d)satuan kekerabatan yg sangat mendasar dalam masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2000).
     Keluarga menurut Jhonson R-Leny. Istilah keluarga berasal dari bahasa sansekerta terbentuk dari kata kula dan warga, kulawarga yang berarti anggota atau kelompok kerabat (R-Leny, 2010).

Definisi Masalah Dalam Keluarga
     Definisi masalah dalam bahasa inggris. situasi dimana terkait dengan kebutuhan atau kekerasan yang harus dihadapi dan dilalui (Oxford Dictionaries, 1989).

Pandangan Keluarga Ketika Terjadi Masalah
     Pandangan anak. Tentu saja si anak pasti merasa risih dan tidak nyaman berada di dalam rumah. Hal seperti ini bisa menyebabkan anak menjalin pergaulan bebas dan hal lainnya karna adanya kurang kasih sayang dari keluarga. Sang anak juga akan merasa kesepian dan akan berpaling pada gadget nya yang nanti akan menjadi kebiasaan hingga dewasa sehingga hubungan di keluarga tidak menjadi dekat. Selain itu menurut Thompson, 1998 (dikutip dari buku Donna L. Wong) “karakteristik keluarga tampak lebih penting untuk kesejahteraan anak daripada karakteristik spesifik anak seperti usia atau jenis kelamin. Faktor yang paling penting adalah konflik yang berkelanjutan antara orang tua yang bercerai” (h. 59).

     Pandangan Orangtua. Mereka merasa sedih melihat pasangan atau anak-anaknya tidak sesuai dengan keinginan hati mereka, tidak mau mendengar apa yang dikatakan oleh orangtuanya. Santrock (1998) berkata bahwa “pembatasan mengenai apa yang termasuk sebagai kenakalan remaja mungkin dapat dilihat dari tindakan yang diambilnya: tindakan yang tidak dapat diterima oleh lingkungan sosial, tindakan pelanggaran ringan (status offenses), dan tindakan pelanggaran berat (index offenses)” (h. 283).

Faktor Yang Menyebabkan Masalah Dalam Anggota Keluarga
     Faktor utama. Adanya rasa tidak percaya antar keluarga dan tidak adanya keselarasan dalam pola pikir sehingga tidak bisa menerima pendapat satu sama lain, selain itu kasih sayang dan rasa toleransi juga sangat dibutuhkan dalam menjalin hubungan berkeluarga supaya tidak terjadi masalah (Wong, 2009, h. 573)
     Faktor tambahannya. Adalah perkara-perkara kecil seperti kebersihan rumah atau kebersihan diri sendiri, contohnya: ketika anak pulang kerumah dengan penuh lumpur, sang ibu memarahinya dan meninggalkan bekas luka dihati sang anak (Wong, 2009, h. 639).

Dampak Yang Ditimbulkan Pada Anggota Keluarga
     Dampak primer jika ada masalah keluarga. Adalah perceraian, Depresi, Menyalahkan diri sendiri, panik dan bahkan menarik diri dari keluarga (Wong, 2009).
    Dampak sekunder. Adanya perasaan yang tidak enak ketika berkomunikasi dengan keluarga atau asik dengan kesibukan masing-masing tanpa memperdulikan sekitarnya (Wong, 2009).

Cara Mengatasi Masalah Di Dalam Keluarga
     Dengarkan. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik yang mendengarkan masalah di dalam keluarga kita. Selagi kita mendengarkan cari juga solusi untuk penyelesaian masalah tersebut (“10 Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga”, 2013).
     Berpikir dari sudut pandang orang lain. Setelah mendengar masalah yang sedang dialami pikirkanlah apa konsekuensi kesedihan atau bahkan rasa sakit yang akan ditanggung dalam mengambil keputusan (“10 Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga”, 2013).
     Saling terbuka. Berkomunikasi dengan keluarga tanpa merahasiakan apapun merupakan hal yang penting dalam membangun keluarga yang harmonis (“10 Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga”, 2013).
     Kontrol emosi. Emosi yang hebat bisa membiat sebuah percakapan menjadi pertengkaran yang hebat. Jika emosi sudah memuncak jangan ragu untuk langsung mengakhiri pembicaraan (“10 Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga”, 2013).
     Bantuan dari pihak ketiga. Sebisa mungkin masalah keluarga diselesaikan secara internal saja tetapi jika sudah menemui jalan buntu maka minta bantuanlah kepada kerabat dekat atau orang yang bisa dipercaya dalam menyelesaikan masalah anda (“10 Cara Mengatasi Masalah Rumah Tangga”, 2013).

Kesimpulan
     Jadi untuk membangun keluarga yang harmonis dan bebas dari masalah, kita harus mengerti perasaan anggota keluarga kita satu sama lain. Tidak mengutamakan ego kita dan lebih mementingkan keluarga. Jika kita bisa melakukan hal-hal tersebut, keluarga akan semakin dekat dan tidak akan ada dampak negatif yang timbul dalam keluarga.







Daftar Pustaka
Gunarsa, S. D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut: bunga rampai psikologi perkembangan. Jakarta: BPK Agung Mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar