Selasa, 11 November 2014

Kriminalitas di Jakarta (Muhammad Izzuddin)



     Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2014) kriminalitas memilki beberapa pengertian. Pertama, Kriminalitas sama dengan kejahatan (pelanggaran yang dapat dihukum) yaitu prakara kejahatan yang dapat dihukum menurut Undang-Undang. Kedua, pengertian kriminalitas menurut istilah diartikan sebagai suatu kejahatan yang tergolong dalam pelanggaran hukum positif (hukum yang berlaku dalam suatu negara). Jadi dapat disimpulakn bahwa kriminalitas adalah suatu tindakan yang melanggar hukum.

Jenis-jenis Kriminalitas
   Perampokan dan pencurian. Perampokan merupakan tindakan kekerasan dengan cara paksa atau intimidasi kepada sang korban. dalam KUHP perampokan merupakan tindakan yang paling berat. Sedangkan yang dimaksud dengan pencurian adalah pengambilan barang secara diam-diam tanpa diketahui korban (santoso, 2002).
     Penipuan. Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh keuntungan secara tidak adil dari orang lain. Biasanya penipuan berkedok bisnis dengan menawarkan keuntungan. Korban penipuan kebanyakan tidak mendapatkan kekerasan fisik dari pelaku (santoso, 2002).
     Pembunuhan. Pembunuhan merupakan tindak kriminal seseorang dengan cara menghilngkan nyawa orang lain. Untuk hukuman bagi pelaku pembunuhan biasanya mulai dari hitungan tahun. Sedangkan dalam kasus pembunuhan yang tergolong sadis, pelaku bisa dihukum seumur hidup (santoso, 2002).
    
Pemerkosaan. Tindakan kriminal berwatak seksual. Tindakan yang terjadi ketika seoarang manusia atau lebih memaksa manusia lain untuk berhubungan seksual. Kebanyakan dari korban pemerkosaan adalah perempuan.

Penyebab Kriminalitas di Jakarta
     Kemiskinan. Kemiskinan menjadi salah satu faktor seseorang bertindak kriminal. sedangkan di jakarta jumlah penduduk miskin mencapai 354,19 ribu orang atau 3,55 persen dari keseluruhan warga DKI Jakarta. Data tersebut bisa menjadi bukti bahwa kemiskinan merupakan salahsatu faktor pendorong seseorang melakukan tindakan kriminalitas.
     Pengagguran. Pengangguran menjadi faktor utama seseorang melakukan tindak kriminal. Tingginya angka pengangguran di DKI Jakarta berbanding lurus dengan tingginya angka kriminalitas yang terjadi di DKI Jakarta. Tidak ada pekerjaan membuat sesorang sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Akhirnya dengan cara apapun seseorang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan dengan cara yang melanggar hukum.
     Jumlah penduduk yang tinggi. Di DKI Jakarata pertumbuhan penduduk sangat cepat, ditahun 2011 jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 10.187.595 jiwa. Hal ini membuat angka kriminalitas tetap tinggi karena jumlah penduduk yang banyak membaut pemerintah sulit mengontrol dan mengawasi warga DKI Jakarta. Dan letak ruang tata kota yang tidak teratur menambah kesulitan pemerintah.
    Tidak tegasnya hukum. Tidak tegasnya hukaman terhadap para pelaku krminalitas membuat para pelaku kriminalitas di DKI Jakarta tidak jerah. Para pelaku kriminalits di DKI Jakarta seolah-olah kebal dengan hukum. Banyak dari pelaku kriminalitas yang mempunyai perlindungan dari oknum polisi. 

Dampak Primer dari Kriminalitas
     Dampak psikologis. Kebanyakan dari korban tindak krimnalitas menjadi trauma.Jjika khasus yang dialami korban cukup berat seperti pemerkosaan biasanya korban mengalami gangguan mental, bahkan tidak jarang korban perkosaan menjadi gila. Beberapa khasus perampokan mengakibatkan korban takut untuk  kembali bermasyarakat, membuat korban  mencurigai orang-orang disekitarnya (Sulistianingsih & Fachturohman, 2002).
     Dampak fisik. Korban kriminal banyak yang mendapat kekerasan fisik, korban perampokan paling banyak mendapat luka fisik. contonya korban dibacok, ditembak, bahkan beberapa khasus korban sengaja dihilngkan nyawanya agar tidak bisa dilacak keberadaan. pelaku. Pelaku kriminalitas tidak segan-segan melukai korban agar bisa mendapatkan harta benda korban (Sulistianingsih & Fachturohman, 2002).

Dampak Sekunder dari Kriminalitas
     Dampak terhadap masyarakat. Sekarang masyarakat menjadi lebih waspada terhadap sesuatu yang mencurigakan disekitarnya. Masayarakat kini seperti hidup didalam ketakutan, karena setiap hari selalu ada berita-berita yang mengabarkan tentang kriminalitas. Khususnya di DKI Jakarta, masyarakatnya menjadi semakin individualis karena tidak mempercaiayai lagi lingkunganya.



Refrensi

“Politik kota dan hak warga kota” (2006). Politik kota dan hak warga kota. Jakarta: Buku kompas
Badan Puasat Statistik (BPS). (2013). Tingkat kemiskinan di DKI Jakarta. Diunduh dari http://jakarta.bps.go.id/fileupload/brs/2013_07_01_14_16_47.pdf
Ekandari, S., & Faturochman. (2009). Dampak sosial psikologi pemerkoasaan. Buletin psikologi, 10(1), 9-23. Diunduh dari http://fatur.staff.ugm.ac.id/file/JURNAL%20-%20Dampak%20Sosial-Psikologis%20Perkosaan.pdf
Lihin (2012). Pengertian kriminalitas menurut bahasa dan istilah.  Diunduh dari http://www.referensimakalah.com/2012/10/pengertian-kriminalitas-menurut-bahasa.html
Santoso,T. (2002). Teori-teori kekerasan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar