Pengertian Psikologi Musik
“Psikologi musik ialah interdisipliner keilmuan yang memperpadukan antara ranah musikologi (ilmu tentang musik) dan psikologi (ilmu tentang kejiwaan)” (Dofi, 2010, h. 1). “Psikologi musik merupakan pengaruh hubungan musik terhadap proses kejiwaan dan elemen-elemen psikis” (Dofi, 2010, h. 1).
Jenis-jenis Aliran Musik
Ada tujuh macam aliran musik yang berkembang di dunia, seperti: (a) musik klasik, (b) musik rakyat (musik tradisonal), (c) musik keagamaan, (d) musik jazz, (e) musik country, dan (g) musik populer (Rasyid, 2010).
Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik Kristen, dan musik orchestra, mencakup periode abad ke-9 hingga abad ke-21 dan lahir dari budaya Eropa. Musik rakyat hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Musik keagamaan merupakan aliran musik yang bersifat religius.
Musik jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada abad ke-20 akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musik country campuran dari unsur-unsur musik yang berasal dari Amerika Serikat bagian selatan dan pegunungan appallachia. Musik rockmerupakan aliran musik populer yang mulai berkembang di tahun 1940-an secara umum. Musik populer adalah aliran musik yang biasa disebut musik pop dan pertama kali berkembang di Amerika sekitar tahun 1920-an.
Musik jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada abad ke-20 akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musik country campuran dari unsur-unsur musik yang berasal dari Amerika Serikat bagian selatan dan pegunungan appallachia. Musik rockmerupakan aliran musik populer yang mulai berkembang di tahun 1940-an secara umum. Musik populer adalah aliran musik yang biasa disebut musik pop dan pertama kali berkembang di Amerika sekitar tahun 1920-an.
Pengertian Depresi
Depresi merupakan kelompok gangguan suasana perasaan (mood) yang ditandai dengan tiga gejala khas, yaitu kehilangan minat, tidak berenergi, dan perasaan depresi (tertekan). Depresi dapat dijumpai pada segala golongan usia, mulai dari kanak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Tetapi, gambaran gejala depresi yang ditampilkan dapat berbeda. Hal tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor usia dari individu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa depresi merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang tampilannya memiliki banyak muka (Noor, 2012).
Ciri-ciri Depresi
Gangguan fisik. Gangguan ini berupa gangguan pola tidur, menurunnya tingkat efisiensi kerja, kehilangan produktivitas kerja, dan mudah merasa letih. Gangguan psikis. Gangguan ini berupa sensitive, kehilangan rasa percaya diri, mudah putus easa, perasaan bersalah, dan perasaan terbebani. Gangguan sosial. Gangguan ini berupa mudah minder, cemas terhadap sekitar, merasa tidak nyaman, dan tidak mampu untuk bersifat terbuka (Lubis, 2009).
Proses Penyembuhan Depresi dengan Psikologi Musik
Psikologi musik umunya digunakan untuk tujuan terapi. Musik terapi, umumnya menggunakan interfensi musik untuk memulihkan dan meningkatkan kondisi fisik emosi, fisiologis, dan kesehatan jiwa pasien. Dileo merupakan seorang ahli terapi musik. Ia menyatakan musik merupakan cara paling mudah untuk mengalihkan perhatian pasien. Ketika pasien menghadapi masalah atau tekanan berat, musik membantu mengalihkan perhatian dari rasa sakit (Djohan, 2009).
Penelitian oleh para ahli dari Universitas Alberta, Kanada menyatakan bahwa musik dapat membantu meredakan rasa sakit. Studi ini meninjau Sembilan studi sebelumnya yang telah diterbitkan pada 1980-1990. Fungsi musik bersifat paliatif. Terapi musik bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri, dapat menjadi sarana utama dalam proses memperbaiki rasa saling percaya, ma mpu mengekspresikan perasaan, meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi rasa takut, mengurangi perasaan cemas dan stress, jadi lebih mandiri, lebih mampu berkomunikasi serta mampu mengatasi perasaan murung dan sedih. Kegiatan dapat diekspresikan dalam bentuk bernyanyi, mendengarkan musik, atau menjadi composer (Djohan, 2009).
Menurut Yudfi, mendengarkan musik secara rutin membuat suasana batin dan hati akan menjadi lebih tenang. Bahkan bila mendengarkan musik secara teratur pada waktu yang tepat, ternyata bisa menjadi sebuah terapi yang mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan (Djohan, 2009).
Menurut Isye Widodo, mendengarkan musik bisa dilakukan dimana saja. Namun untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus terapi yang dipandu oleh pakar yang memang ahli dan berpengalaman dalan menangani terapi musik. Karena di tempat terapi khusus ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan terciptanya kebersamaan, mereka bisa bertukar pengalaman, dan sebagainya (Djohan, 2009).
Daftar Pustaka
Dofi, B. A. (2010). Psikologi musik terapi kesehatan. Jakarta: Golden
Terayon Press.
Rasyid, F. (2010). Cerdaskan anakmu dengan musik. Jogjakarta: Diva Press. Djohan. (2009).Psikologi musik. Yogyakarta: Best Publisher.
Lubis, N. L. (2009). Depresi: Tinjauan psikologi. Jakarta: Prenada Media
Group.
Noor, I. M. (2012, Oktober 10) Depresi: Gangguan suasana perasaan
dengan tampilan banyak muka. Kompasiana. Diunduh dari
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/10/10/depresi-gangguan-
suasana-perasaan-dengan-tampilan-banyak-muka-500532.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar