Selasa, 11 November 2014

Etos Kerja di Indonesia (Bonita Pitasari 705140035)






Pengertian Etos Kerja
     Pengertian etos kerja menurut beberapa sumber. (a) Menurut Anogara (1992, h. 26) menyatakan bahwa etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja, dan (b) Menurut Sinamo (2005, H. 151) menyatakan bahwa etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral.
     Pengertian etos kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Etos kerja merupakan semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2002).
     Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah  Suatu kebiasaan baik yang harus dimiliki setiap orang untuk melakukan kerja.

Fungsi Etos Kerja
Rusyan (dikutip oleh Bagus, 2010) menyatakan bahwa secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu. Fungsi etos kerja, yaitu: (a) pendorong timbulnya perbuatan, (b) penggairah dalam aktivitas, dan (c) penggerak, seperti mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
     Anoraga (dikutip oleh Rasyid, 2013) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja, yaitu
     Agama. Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai yang akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama.
      Budaya. Sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan.
     Kondisi lingkungan. Etos kerja dapat muncul dikarenakan faktor kondisi lingkungan. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut.

 Sikap yang Mendasar dalam Etos Kerja
     Anoraga (1992) juga memaparkan secara eksplisit beberapa sikap yang seharusnya mendasar bagi seseorang dalam memberi nilai pada kerja, yang disimpulkan sebagai berikut: (a) pekerja adalah hakikat kehidupan manusia, (b) pekerjaan adalah suatu berkat Tuhan, (c) pekerjaan merupakan sumber penghasilan yang halal dan tidak amoral, (d) pekerjaan merupakan suatu kesempatan untuk mengembangkan diri dan berbakti, dan (d) pekerjaan merupakan sarana pelayanan dan perwujudan kasih.


Daftar Pustaka
Anoraga, P. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Bagus, D. (2010). Etos kerja: Definisi, fungsi, dan cara menumbuhkan etos kerja. Diunduh dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/10/etos-kerja-definisi-fungsi-dan-cara.html#
Rasyid, S. (2013). Etos kerja dan semangat kerja. Diunduh darihttp://sahabudinrasyid.blogspot.com/2013/08/etos-kerja-dan-semangat- kerja.html
Sinamo, J. (2005). Delapan Etos Kerja Profesional: Navigator Anda Menuju
     Sukses. Bogor: Grafika Mardi Yuana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar