Pengertian dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita, yang merupakan pintu masuk menuju rahim dari vagina. Kanker serviksdisebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. HPV adalah kumpulan jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin. HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seks dan juga dapat menjadi faktor penyebab munculnya kanker serviks. Penyakit ini biasanya memengaruhi wanita yang aktif secara seksual antara usia 30-45 tahun. Gejala kanker serviks pada stadium awal tidak menunjukkan gejala apapun. Pada stadium lanjut, gejala kanker serviks yang muncul seperti: perdarahan vagina, keputihan abnormal, perdarahan sesudah menopause, serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah).
Pencegahan Kanker Serviks
Berbagai hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah kanker serviks adalah:
v Melakukan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks.
v Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
v Jangan terlalu aktif secara seksual sejak muda, apalagi sebelum menikah.
v Gaya hidup sehat seperti tidak merokok, rajin olahraga, dan mengonsumsi makanan-makanan bernutrisi.
v Rajin melakukan ‘pap smear’ setiap dua tahun sekali bagi yang sudah menikah dan aktif secara seksual. Pap smear merupakan pencegahan terbaik terhadap kanker serviks, sebab pap smear dapat mendeteksi secara dini tanda-tanda kanker serviks sebelum tanda-tanda tersebut berubah menjadi kanker.
Dampak Psikologis Penderita Kanker Serviks
Pada awal diagnosis dan dinyatakan positif sebagai penderita kanker serviks, tentunya seorang wanita akan merasa sedih sekali. Bagi wanita yang sudah menikah dan memiliki anak, mungkin hal tersebut tidak begitu menjadi masalah. Akan tetapi, hal tersebut akan terasa sangat berat bagi wanita yang belum menikah dan memiliki anak. Pada awal dinyatakan positif terkena kanker serviks, umumnya seorang wanita akan sangat terkejut dan merasa tidak percaya. Seorang wanita akan menyangkal (denial) bahwa dirinya telah terkena kaker serviks. Denial yang timbul disebabkan oleh ketidaksiapan dalam menerima penyakit tersebut.
Perasaan terkejut, tidak percaya, dan menyangkal atas penyakit tersebut berujung pada kemarahan (anger). Seorang wanita marah dan benci atas penyakit yang menimpa dirinya dan mempertanyakan mengapa dirinyaharus terkena kanker serviks. Penderita akan mempertanyakan apa yang salah dengan dirinya hingga harus mengalami penyakit seperti kanker serviks ini. Pada tahapan selanjutnya, seorang wanita akan mengalami bargaining, yaitu tawar menawar agar dirinya dapat disembuh. Tawar menawar yang dimaksud adalah seorang wanita memohon kepada Tuhan agar penyakitnya disembukan sambil melakukan aktivitas-aktivitas religi dan pola hidup yang lebih sehat.
Setelah itu, lama kelamaan seorang wanita merasa lelah dan merasa tidak mendapat jawaban dan akhirnya tenggelam dalam kesedihan yang disebut dengan depresi. Pada saat-saat seperti ini, seorang wanita membutuhkan dukungan sosial dari keluarga serta kerabat dekatnya. Dukungan serta motivasi yang diberikan dapat membantu mengurangi kesedihannya. Hal tersebut dapat membantu seorang wanita mencapai tahap acceptance. Seorang wanita secara perlahan-lahan mulai dapat menerima dirinya dan menerima kenyataan akan penyakit yang dideritanya.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah pandangannya terhadap kematian, khususnya bagi penderita yang sudah memasuki stadium akhir. Umumnya, seorang wanita akan merasa ketakutan karena merasa bahwa kematian sudah semakin dekat. Perasaan takut tersebut dapat semakin besar karena umumnya penderita tidak dapat pergi kemana-mana dan melakukan apa-apa, sehingga kesempatan untuk merasa cemas akan semakin besar. Pada kondisi seperti ini, yang dapat kita lakukan adalah terus mendampinginya dan terus mendorong dirinya untuk berpikir positif akan penyakit yang dideritanya.
Begitulah kurang lebih gambaran mengenai penyakit kanker serviks dan bagaimana dampak psikologisnya terhadap penderita kanker serviks. Setelah mengetahui hal-hal tersebut, semoga kita semua dapat menjalani pola hidup yang lebih sehat dan lebih memperhatikan kesehatan organ intim. Selain itu kita sebagai sesama wanita juga dapat berempati terhadap orang-orang yang terkena penyakit kronis seperti kanker serviks.
27 Okt 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar