Minggu, 02 November 2014

Apa itu lupus? (Liliana Putri)


     Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan) karena lupus merupakan kelainan respon pertahanan tubuh atau kelainan respon imun yang menyebabkan sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri atau bagian sistem internal tubuh. Berbagai gangguan bisa timbul dari yang ringan sampai yang menyebabkan kematian. Lupus berasal dari bahasa Latin yang berarti serigala atau ’anjing hutan’. Istilah ini mulai dikenal sejak satu abad yang lalu. Nama ini diambil karena gejala kemerah-merahan di wajah penderita lupus menyerupai pola bulu putih yang ada di pipi serigala. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Selan itu, lupus bukan merupakan penyakit yang menular. Belum diketahui penyebab pasti dari penyakit inikarena lupus seperti merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.Gejala-gejala dari penyakit lupus diantaranya seperti cepat lelah, demam yang tidak diketahui penyebabnya, ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipicdan hidung, luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena sinar matahari, radang pada mulut, rambut rontok, jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress (Raynaud’s phenomenon), dan sebagainya.





     Penyakit lupus ini menimbulkan berbagai dampak, baik itu dampakterhadap fisik maupun psikologis. Dari segi fisik yang terjadi adalah terdapat perubahan pada kemampuan fisik seperti daya tahan tubuh yang cepat melemah dan tidak dapat lagi beraktivitas di luar secara normal karena harus selalu menghindari kepekaan sinar matahari. Selain itu terdapat perubahan pada penampilan fisik seperti penampilan wajah yang membengkak dengan ruam-ruam kemerahan dan tubuh yang menjadi kurus serta kerontokkan rambut yang tidak wajar. Dampak perubahan fisik ini menjadikan penderita lupus dijauhi atau bahkan dikucilkan oleh lingkungan yang takut dan menganggap aneh akan perubahan-perubahan fisik yang dialami odapus.Hal tersebut dapat membuat penderita lupus merasa dirinya diasingkan,tidak berharga, tidak dapat diterima lagi oleh lingkungan, merasa rendah diri, malu, dan bersikap tertutup serta perasaan negatif lainnya. Pada sebuah artikel juga dinyatakan bahwa sebanyak 40% penderita lupus biasanya terkena depresi atau gangguan psikologis. Gangguan psikologis itu umumnya berupa rasa sedih yang berkepanjangan karena terjadinya perubahan dalam diri odapus sehingga menyebabkan depresi (www.lifestyle.okezone.com).

     Penyakit lupus dapat dicegah dengan cara menjalani pola hidup sehatseperti pola makan sehat, istirahat cukup, olahraga teratur, menjauhi minuman keras & rokok, jangan bekerja terlalu lelah, serta banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Pola hidup sehat tersebutdiyakini dapat berfungsi untuk membentuk sistem imun tubuh sehingga dapat menjauhkan manusia dari penyakit apapun juga. Apabila seseorang menderita penyakit lupus oleh karena sebab genetik, maka dengan menjalani pola hidup sehat yang disebutkan, penyakit lupus dapat ditekansehingga tidak menimbulkan gejala-gejala maupun gangguan. Selain itu sebaiknya jangan sering memakai baju, handuk, dan gunting kuku milik orang lain agar kekebalan tubuh kita tidak terancam.


     Begitulah kurang lebih gambaran mengenai penyakit lupus serta dampak psikologis terhadap penderita lupus. Setelah mengetahui gambaran tersebut, semoga kita semua dapat  menjalani pola hidup yang lebih sehat agar terhindar dari penyakit lupus. Selain itu, kita semua juga dapat lebih berempati dan memberikan dukungan terhadap penderita lupus agar tidak mengalami masalah psikologis yang dapat menurunkan kesejahteraan psikologis mereka.

25 Okt 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar