Pada tanggal 11&18 september 2014, mahasiswa kelas teknik wawancara melakukan sharing dengan teman sekelas tentang pengalaman mereka saat melakukan wawancara dengan praktisi bidang PIO, Klinis dan Pendidikan. Masing-masing kelompok di undi untuk melakukan presentasi pada praktisi tertentu. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang.
Kebetulan kelompok kami mendapatkan kesempatan wawancara dengan praktisi di bidang psikologi industri organisasi. Beliau adalah seorang HRD (Human Resources Development) di salahs atu perusahaan ternama di Jakarta selatan. Kami bertemu di salah satu restoran cepat saji dan melakukan wawancara dengan beliau di tempat tersebut.
Beliau terlihat sangat ramah dan menjawab pertanyaan kami dengan jelas. Karena beberapa anggota dari kelompok kami sangat “kepo” karena mereka sangat berminat di dunia PIO. Dari hasil wawancara dengan beliau saya mendapatkan banyak informasi seputar PIO terutama di bagian rekrutmen dan seleksi karyawan. Bagaimana subjek mengatakan tahap awal di lihat dari curriculum vitae setelah di terima dapat melakukan psikotes bila di terima lagi dapat lanjut ke proses wawancara dan bila di terima hanya perlu melakukan negosiasi gaji dan menentukan kapan karyawan tersebut mulai bergabung di perusahaan. Selain itu HRD juga bertugas untuk mengatur promosi dan demosi karyawan yang biasanya di tentukan dari performa kerja dia selama kurun beberapa waktu.
Beliau juga menekankan pentingnya pengunaan dua alat tes dalam melakukan seleksi dan rekrumet yaitu psikotes dan teknik wawancara agar data yang di dapat valid dan tepat sasaran juga menurut beliau, IPK tidak menjadi patokan utama dalam seleksi dan rekrutmen karyawan hal yang terpenting dalam dunia kerja adalah sikap kerja dan mempunya rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pengalaman sharing dengan praktisi ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi yang berencana magang di setting pio walaupun pada akhirnya saya berencana untuk menjadi psikog klinis. Sekian tulisan saya yang ketiga ini. Di posting yang berikutnya saya akan membahas tentang social history.
Kebetulan kelompok kami mendapatkan kesempatan wawancara dengan praktisi di bidang psikologi industri organisasi. Beliau adalah seorang HRD (Human Resources Development) di salahs atu perusahaan ternama di Jakarta selatan. Kami bertemu di salah satu restoran cepat saji dan melakukan wawancara dengan beliau di tempat tersebut.
Beliau terlihat sangat ramah dan menjawab pertanyaan kami dengan jelas. Karena beberapa anggota dari kelompok kami sangat “kepo” karena mereka sangat berminat di dunia PIO. Dari hasil wawancara dengan beliau saya mendapatkan banyak informasi seputar PIO terutama di bagian rekrutmen dan seleksi karyawan. Bagaimana subjek mengatakan tahap awal di lihat dari curriculum vitae setelah di terima dapat melakukan psikotes bila di terima lagi dapat lanjut ke proses wawancara dan bila di terima hanya perlu melakukan negosiasi gaji dan menentukan kapan karyawan tersebut mulai bergabung di perusahaan. Selain itu HRD juga bertugas untuk mengatur promosi dan demosi karyawan yang biasanya di tentukan dari performa kerja dia selama kurun beberapa waktu.
Beliau juga menekankan pentingnya pengunaan dua alat tes dalam melakukan seleksi dan rekrumet yaitu psikotes dan teknik wawancara agar data yang di dapat valid dan tepat sasaran juga menurut beliau, IPK tidak menjadi patokan utama dalam seleksi dan rekrutmen karyawan hal yang terpenting dalam dunia kerja adalah sikap kerja dan mempunya rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pengalaman sharing dengan praktisi ini sangat bermanfaat bagi saya pribadi yang berencana magang di setting pio walaupun pada akhirnya saya berencana untuk menjadi psikog klinis. Sekian tulisan saya yang ketiga ini. Di posting yang berikutnya saya akan membahas tentang social history.
26 Sept 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar