Minggu, 02 November 2014

Human Papilloma Virus (HPV) (Yohana Pratama)


Human Papillomavirus (HPV) adalah sejenis virus yang menyerang manusia dan termasuk dalam infeksi menular seksual (IMS). HPV adalah virus yang menginfeksi area kulit dan organ kelamin. Ada lebih dari 100 tipe HPV yang sudah teridentifikasi. HPV dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan resiko yang dihasilkan yaitu resiko rendah (low risk HPV) atau resiko tinggi (high risk HPV). Namun, HPV tipe 16 dan 18 adalah tipe yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit kanker serviks pada perempuan. Beberapa HPV menginfeksi area kulit dan menghasilkan kutil, selain itu, beberapa HPV juga menyerang organ kelamin dan menghasilkan kutil. Sedangkan, beberapa HPV yang menginfeksi organ kelamin dapat menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks. HPV juga dapat menyebabkan kanker pada beberapa organ kelamin seperti vagina, vulva, penis, dan anus. Selain itu, HPV juga dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti kutil kelamin, kutil di saluran pernapasan, kanker mulut dan tenggorokan. 














HPV lebih sering menyerang perempuan daripada laki-laki, tetapi, laki-laki juga dapat terkena HPV. Penularan HPV dapat terjadi melalui hubungan seksual (baik secara anal, oral, atau kontak antar organ-organ kelamin), adanya interaksi antara kulit dengan kulit (skin-to-skin contact). Akan tetapi, penularan HPV tidak selalu melalui hubungan seksual, melalui proses persalinan (infected birth canal). Apabila, wanita hamil dengan menderita HPV maka dapat tertular pada bayi yang dilahirkan melalui persalinan normal. Dan, anak tersebut dapat mengalami pertumbuhan kutil pada tenggorokan atau kotak suaranya, yang sering disebut recurrent respiratory papillomatosis (RRP). Orang yang terinfeksi HPV tidak menunjukkan gejala atau masalah kesehatan. Sehingga, untuk mendiagnosa HPV harus dilakukan dengan diagnosa laboratorium seperti deteksi virion dari lesi, deteksi antigen virion pada jaringan lesi, isolasi dan identifikasi virus, pemeriksaan histo-sitopatologi, dan deteksi gen virus, atau menggunakan tes Pap Smear untuk mendeteksi perubahan sel-sel pada mulut rahim yang mengarah pada kanker.
Pencegahan terhadap HPV dapat dilakukan dengan cara, seperti tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan, melakukan pernikahan yang bersifat monogami, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur, dan melakukan vaksinasi HPV. Tujuan vaksin HPV adalah untuk mencegah perkembangan infeksi HPV dan rangkaian sel yang mengarah pada kanker serviks dan genital warts (kutil kelamin). Vaksin HPV dapat diberikan pada pria dan wanita terhadap beberapa tipe HPV yang paling sering menyebabkan penyakit kelamin. Vaksin HPV diberikan sebanyak tiga kali selama enam bulan dengan aturan rentang waktu yang telah ditentukan, dan sudah dapat diberi mulai umur 9 tahun untuk laki-laki dan perempuan. Vaksin HPV paling efektif dilakukan apabila seseorang belum pernah melakukan hubungan seksual. 
  


Terdapat 2 macam vaksin HPV yaitu Gardasil dan Cervarix. Vaksin Gardasil adalah vaksin yang sangat penting dalam melindungi tubuh terhadap 4 tipe HPV yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18dimana tipe 6 dan 11 dapat menyebabkan anogenital warts (kutil anogenital), sedangkan, tipe 16 dan 18 dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin Gardasil dapat diberikan pada laki-laki maupun perempuan dengan rentang usia 9-26 tahunVaksin HPV lainnya adalah Cervarix, yang dirancang khusus untuk melindungi tubuh terhadap 2 tipe HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks. Vaksin Cervarix hanya diberikan pada wanita dengan rentang usia 10-25 tahun. Dengan melakukan vaksinasi, makadapat mencegah infeksi HPV yang berhubungan dengan kanker serviks.
Nah, teman-teman, saya pernah pergi ke dokter dan dijelaskan tentang HPV serta vaksinasi HPV. Pada waktu itu, dokter menawari saya untuk melakukan vaksinasi HPV, namun, saya belum yakin karena saya berpikir untuk apa vaksinasi kalau saya dapat menjaga pola hidup sehat, dan tidak berbuat “macam-macam”. Akan tetapi, setelah beberapa kali pernah membaca dan mendengar bahwa HPV dapat menyebabkan kanker serviks, dan cukup berbahaya bagi wanita yang nantinya akan hamil dan mempunyai anak. Sehingga, saya memutuskan untuk melakukan vaksinasi HPV tersebut. Namun, setelah melakukan vaksinasi yang pertama, saya masih sedikit bingung dan bertanya “apakah vaksinasi ini hanya untuk mencegah kanker serviksnya saja?”. Tetapi, setelah mengikuti kelas perilaku seksual hari kamis lalu, dan mendengar penjelasan dari dokter, saya sudah mulai mengerti bahwa vaksinasi yang saya lakukan adalah vaksinasi HPV yang secara khusus mencegah terjadinya kanker serviks dan kutil kelamin.
Oiyah, selain itu, dokter juga menjelaskan kepada saya bahwa vaksinasi HPV dapat diberikan kepada seseorang mulai usia 10 tahun ke atas, terutama mereka yang sudah mencapai masa pubertas. Kemudian, vaksin HPV bagi perempuan diberikan setelah masa menstruasi selesai, dan vaksin HPV diberikan bagi mereka yang belum pernah melakukan hubungan seksual. Apalagi, pada saat ini banyak sekali anak-anak remaja yang suka menjalani kehidupan bebas, seperti hubungan seksual bebas. Eitttsss, tapi jangan salah sangka yah, bukan berarti setelah melakukan vaksinasi HPV, kalian dapat menjalani kehidupan bebas. Kalian tetap harus menjalani pola hidup sehat sehingga tidak mudah terserang HPV. Dokter juga menjelaskan bahwa vaksinasi HPV ini sebaiknya dilakukan pada anak-anak remaja yang sudah mencapai masa pubertas, atau seseorang yang belum menikah.

Nah, teman-teman, bagi kalian yang belum vaksin HPV dipikirin lagi deh, toh tidak ada salahnya. Karena, bagaimanapun mencegah itu lebih baik daripada mengobati kan??? Dan, bagi kalian yang sudah melakukan vaksin HPV, tetap jaga pola hidup sehat yah… 

25 Okt 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar