Rabu, 12 November 2014

Bahaya Narkoba Bagi Remaja (Cardinsa Gemelli S 705140166)


Pengertian Narkoba
Pengertian narkoba secara umum. Bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkoba, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (Badan Narkotika Nasional [BNN], 2013).

Jenis-Jenis Narkoba
Narkotika alami. Menurut BNN (2003) “narkotika alami adalah narkotika yang zat adiktifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan” (h. 12). Contoh dari narkotika alami adalah: (a) ganja, tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi. Cara penyalahgunaannya adalah dikeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok; (b) hasistanaman serupa ganja yang tumbuh di Amerika Latin dan Eropa. Cara penyalahgunaannya adalah disuling dan diambil sarinya; (b) opium, bunga dengan bentuk dan warna yang indah. Dari getah bunga opium dihasilkan candu (opiat).
Narkotika Semisintetis. Menurut BNN (2003) “narkotika semisintetis adalah narkotika alami yang diolah dan diambil zat aktifnya (intisarinya) agar memiliki khasiat yang lebih kuat” (h. 14). Contoh dari narkotika semisintetis adalah: (a) morfin, dipakai dalam dunia kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada operasi (pembedahan); (b) heroin, tidak dipakai dalam pengobatan karena daya adiktifnya sangat besar dan manfaatnya secara medis belum ditemukan.
Narkotika Sintetis. Menurut BNN (2003) “narkotika sintetis adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia” (h. 15). Contoh dari narkotika sintetis adalah: (a) petidin, untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat, dsb; (b) methadon, untuk pengobatan pecandu narkoba; (c) naltrexon. Untuk pengobatan pecandu narkoba.

Penyebab Penyalahgunaan Terhadap Remaja
Faktor diri. Kepribadian-kepribadian tertentu punya kecenderungan (potensial) untuk menyalahgunakan narkoba. Apalagi kalau yang bersangkutan sedang menghadapi masalah-masalah sulit. Dalam situasi demikian nilai-nilai kemanusiaan seseorang menjadi kacau sehingga menjadi lebih rentan tanpa seleksi terhadap hal-hal baru termasuk narkoba (Visimedia, 2006).
Faktor lingkungan. Ketidakharmonisan keluarga dapat menjadi salah satu penyebab remaja menggunakan narkoba. Terkadang, mereka jarang menghabiskan waktu luang dan bercanda dengan orang tuanya. Berhadapan dengan situasi demikian, remaja merasa bimbang, bingung dan ketiadaan pegangan dalam hidupnya. Remaja akhirnya menjadi takut dan mencari sendiri pegangan hidupnya. Kemudian, teman sebaya juga dapat menjadi faktor remaja menggunakan narkoba. Para remaja sesuai dengan umurnya, suka bergaul dengan kelompoknya. Tekanan negatif teman sebaya dapat menjadi risiko tersendiri. Tidak mustahil mereka menceburkan diri ke dalam kelompok narkotika (Visimedia, 2006).

Konsekuensi Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja
Fisik. Pemakai narkoba dapat mengalami kerusakan organ tubuh dan menjadi sakit sebagai akibat langsung adanya narkoba dalam darah, misalnya kerusakan paru-paru, ginjal, hati, dan sebagainya. Kerusakan jaringan pada organ tubuh akan merusak fungsi organ tubuh tersebut sehingga berbagai penyakit timbul. Pemakai narkoba juga dapat terkena penyakit infeksi, seperti hepatitis, HIV/AIDS, sifilis, dan sebagainya. Kuman atau virus masuk ke tubuh pemakai karena cara pemakaian narkoba (BNN, 2003).
Psikis. Pemakaian narkoba menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Kerusakan organ menyebabkan terjadinya gangguan fungsi organ yang dapat mendatangkan stres sehingga pelaku dapat mengalami kematian. Pemakai narkoba biasanya akan berubah menjadi tertutup karena malu akan dirinya, takut mati, atau takut perbuatannya diketahui. Biasanya, pemakai narkoba berubah menjadi pemalu atau rendah diri. Biasanya karena “tuntutan” kebutuhan fisik, sangat banyak pemakai narkoba yang mental dan moralnya rusak. Ditunjang oleh kondisi fisik yang semakin buruk dan lemah, pemakai narkoba akan berubah menjadi pemalas. Karena malas, ia tidak berkembang dan menjadi bodoh (BNN, 2003).

Kesimpulan
Narkoba adalah zat yang sangat berbahaya bagi tubuh dan dapat merusak susunan sistem syaraf. Narkoba menimbulkan dampak negative yang dapat mempengaruhi tubuh secara fisik maupun psikis.


DAFTAR PUSTAKA
Visimedia. (2006). Mencegah terjerumus narkoba. (edisi ke-1). Tangerang: Penerbit.
BNN. (2003). Pedoman pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi remaja. Jakarta: Penerbit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar