Minggu, 02 November 2014

sexual exspresion (Rosalyah)


     Perubahan fisik maupun psikologis pun terjadi selama perilaku seksual terjadi ini dimanakan sexual response. Terdapat beberapa model yang digunakan untuk menjelaskan sexual response pada manusia. SEXUAL RESPONSE CYCLE  menurut William Masters dan Virgnia Johnsons dimana siklus ini muncul selama perilaku seksual berlangsung baik melalui oral atau anal sex, mastrubasi atau senggama. Dalam sexual response cycle terbagi dalam empat fase yakni exctiment, plateu, orgasm, dan resolution.



The Sexual Response Cycle in Women.
Excitement phase
     Fase pertama ini excitement yang dimana di awali dengan vasocongestion yakni meningkatkan aliran darah di daerah sekitar genital, payudara tapi bisa jadi dua-duanya. Namun terdapat beberapa hal yang bisa memicu exctiment  bisa karena mendengar suara pasangan, melihat gambar-gambar porno, fantasi seksual, disentuh bagian-bagian tertentunya. Vasocongestion menyebabkan dinding vagina terlubrikasi dan ini disebut denga transudaction jika wanita berbaring, maka dalam proses lubrikasinya itu akan lebih lambat jika dibandingkan jika dalam posisi beridiri. Pada fase excitement, dinding vagina akan melebar dan melebarnya dinding vagina ini disebut dengan tenting effect payudara juga akan mengalami perubahan pada fase ini dimana puting akan menjadi tegang atau mungkin mengeras. Payudara juga akan membesar akibat aliran darah ke payudara, vasocongestion akan menyebabkan kelenjar klitoris menegang namun tergantung pada jenis stimulasi yang diberikan. Pada fase terakhir wanita akan mengalami sex-flush yang dimana perubahan warna kulit yang menjadi kemerah-merahan di area dada. Plateau phase dimana payudara akan membesar dan puting akan tetap mengeras kemudian Orgasm phase pada akhir fase aliran darah pada area panggul akan menyebabkan orgasmic platform yang dimana menebalnya dinding vagina yang paling dalam. Karena ketika tekanan mencapai pada satu titik tertentu maka, otot yang disekitar rahim akan juga bereaksi menghasilkan kontraksi yang kuat. Karena kontraksi yang kuat ini akan mendorong aliran darahnya yang terjebak di dalam jaringan sehingga menghasilkan orgasme dalam, fase ini terdapat pelepasan aliran darah dan penurunan tegangan otot. Tubuh pada wanita akan mengalami gemetar, bergerak tak terkendali dan pada fase ini pula wanita akan menunjukkan berbagi hal seperti tersenyum, mendesah, kejang pada tangan dan kaki dan aliran darah dan pernafasan mengalami puncaknya dalam tahap orgasme baik perempuan maupun laki-laki.
     Kemudian resolution phase yang dimana pada fase ini kembali ke kondisi sebelum terjadinya stimulasi aliran darah kembali seperti semula, otot-otot sudah tidak tegang, nafas pun sudah mulai normal kembali. Sesudah orgasme berkeringat dan ruam kemerahan pada tubuh menghilang, payudara kembali ke ukuran awal dalam waktu 5 hingga 10 menit. Dalam tahapan yang ada pada laki-laki juga sama dengan tahapan yang ada pada wanita hanya yang membedakan jika pada tahap wanita terdapat lubrikasi jika pada laki-laki terdapat ereksi dan ejakulasi namun ereksi dan ejakulasi tidak selalu datang bersamaan. Setelah orgasme penis lelaki kembali pada ukuran normal namun lelaki lebih membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan wanita.
Sexual Behavior
    Orang dewasa beberapa memilih untuk tidak terlibat dalam perilaku seksual namun yang lain dapat memilih untuk bereksperimen dengan pasangan sesksualnya. Celibacy dimana keadaan seseorang yang tidak menikah/hidup melajang/pantang seks. Orang dapat memilih hidup pantang seks karena berbagai alasan misalnya nilai-nilai agamanya, trauma karena mengalami pengalami negatif, atau mungkin karena ingin menjaga dirinya untuk orang yang tepat ( Carroll, 2010).

Sexual Fantasy
     Sexual fantasi pada wanita dan pria berbeda dimana jika pada wanita biasanya menggunakan fantasi cenderung lebih romantis dan emosional daripada laki-laki. Perempuan lebih pada sentuhan, perasaan, respon pasangan, dan suasana. Namun, jika pada pria lebih agresif dan lebih aktif jika dibandingkan dengan wanita pria lebih berfantasi seksual dengan menggunakan gambar visual dan pada umumnya pria membayangkan bagian tubuh, dan tidakan seksual tertentu. Kemudian Masturbation yang dimana perangsangan seksualitas yang sengaja dilakukan pada alat kelamin untuk memperoleh kenikamatan. Perangsangan ini dapat digunakan tanpa alat bahkan bisa menggunakan alat bantu ataupun menggunakan object masturbasi juga bisa sangat menyenangkan walaupun mungkin sulit untuk mencapai orgasme karena untuk mencapai orgasme harus dapat berkonsentrasi baik pada perasaan terangsang dan kenikmatan pasangan.

     Oral Sex terbagi menjadi dua yakni cunnilingus yang dimana ini bagian oral sex terhadap wanita yang dimana pasangan menjilat bagian genital pada wanita. Fellation yakni oral sex terhadap laki-laki yaitu dengan pasangan menghisap bagian genital laki-laki namun harus berhati-hati karena takut terkena bagian gigi dan beberapa pasangan menyukai ketika ejakulasi di dalam mulut namun harus hati-hati juga..Sperma dari laki-laki bervariasi rasa tergantung dari apa yang mereka konsumsi jika perokok dan mengkonsumsi alkohol menyebabkan rasa sperma lebih pahit, jika mengkonsumi buah-buahan bisa menghasilkan rasa sperma yang lebih manis, jika menyukai daging akan menyebabkan sperma terasa asam tapi tiap hari rasa sperma akan bisa berubah.
     Perbedaan usia juga akan mempengaruhi aktivitas seksualnya. Jika umur 18-29 tahun melakukan hubungan seksual selama setahun sebanyak 112 kali, 30-39 tahun melakukan hubungan seksual selama 86 kali selama satu tahun, umur 40-49 melakukan hubungan seksual sebanyak 69 kali dalam satu tahun. Position for sexual intercourse yaitu male on top dimana pada posisi ini wanita tiduran dan membuka kedua kakinya dengan menekuk lutunya agar penistrasi lebih mudah dan laki-laki berada di atas wanita diapit kedua kakinya biasanya juga, laki-laki menahan berat badannya dengan kedua tangannya karena perempuan tidak kuat untuk menahan berat badan sang pria. Female on top dimana posisi ini laki-laki berbaring dan kemudian wanita berada di badan laki-laki dan menaruh lututnya di kedua sisi si laki-laki tersebut atau berada di antara kaki prianya. Side by side posisi ini memberikan tanggung jawab yang sangat besar pada kedua pasangan yang dimana harus membiarkan merasa relax satu sama lain dan pada posisi ini pasangan tiduran pada salah satu sisi badannya dan kemudian wanita mengangkat salah satu kakinya untuk memfasilitasi penis dalam penetrasi dalam posisi ini terdapat kerugian yang dimana biasanya pasangan kesulitan dalam penetrasi karena ukuran penis yang tidak begitu besar. Namun terlepas dari itu semua komunikasi adalah kunci untuk hubungan seks yang lebih aman....

2 Nov 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar