Jumat, 07 November 2014

Komunikasi Non Verbal dalam Bentuk Bahasa Tubuh (Novia Halim 705140073)



Pendahuluan
Hubungan antara bahasa tubuh dengan kehidupan sosial. Bahasa tubuh merupakan bahasa yang sudah sejak lama digunakan, namun beberapa abad yang lalu hanya ada sedikit pria dan wanita yang memahami kekuatan bahasa-bahasa yang non verbal. Banyak orang merasa tidak mengirimkan pesan-pesan non verbal karena mereka tidak banyak memahami tentang bahasa tubuh. Perbedaan di antara pesan verbal & non verbal akan menyebabkan pasangan bicara bingung dan membuat interaksi terganggu. Bahasa tubuh membantu pembicara menjadi lebih percaya diri, terampil dalam menyampaikan pesan secara jujur, dan dapat menghindari salah paham ketika sedang berbicara dengan orang lain dalam situasi apapun (Buckley, 2008). Bahasa tubuh dapat berlawanan dengan apa yang diucapkan. Misalnya ketika harus bersikap sopan dengan seseorang yang tidak disukai, mungkin secara verbal seseorang dapat menggunakan kata-kata yang benar, namun tubuh memberontak dengan berbagai cara. Misalnya menjabat tangan sebentar saja, atau mencoba menghindar dari tatapan matanya. Dalam hal ini bahasa tubuh berlawanan dengan bahasa ucapan sehingga terbentuk dua tanda yang berbeda.

Tubuh dan Bahasa Tubuh
Menurut Buckley (2008), terdapat beberapa bahasa tubuh yang ditunjukkan dari beberapa anggota tubuh, yaitu:
Kepala. Bagian tubuh ini digunakan sebagai tanda individu menegaskan atau menolak informasi yang telah diberikan, menunjukkan minat atau ketertarikan pada apa yang sedang dibicarakan.
Wajah. Bagian tubuh ini adalah bagian yang menunjukkan emosi seseorang. Salah satu contonhnya adalah tatapan mata saat sedang berkomunikasi.
Pundak. Bagian tubuh ini sering digunakan untuk menunjukkan ketidaktertarikan seseorang pada pembicaraan.
Lengan. Bagian tubuh ini digunakan untuk mengekspresikan emosi, dan digunakan untuk membuat diri terlihat lenih berkuasa.
Tangan. Bagian tubuh yang sering digunakan untuk mengekspresikan emosi, untuk menunjukkan persahabatan serta ketidaksenangan.
Bentuk-Bentuk Bahasa Tubuh
Menurut Beliak dan Baker (1981), terdapat 3 bentuk dan tipe umum dari bahasa tubuh (1) kontak mata, (2) ekspresi wajah, (3) gerakan anggota tubuh.
Kontak mata. Meliputi suatu keadaan penglihatan secara langsung antar orang (selalu pada wilayah wajah) disaat sedang berbicara. Kontak mata sangat menentukan kebutuhan psikologis serta efek dari komunikasi antar pribadi. Melalui kontak mata, individu dapat menangkap berbagai pesan yang dialami dari lawan bicara, misalnya pandangan sayu, cemas, takut ataupun terharu. Kontak mata sebagai salah satu bentuk simbol komunikasi non verbal dapat mempengaruhi perilaku dan kepercayaan individu dalam berkomunikasi.
Ekspresi wajah. Meliputi pengaruh raut wajah yang ditunjukkan pada saat berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Melalui wajah, dapat tercermin bagaimana perasaan dan pikiran dari seorang individu.
Gerakan anggota tubuh. Gerakan atau yang sering kita dengar dengan istilah gestures merupakan bentuk perilaku non verbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari. Secara sadar maupun tidak, kita sering menggunakan gerakan anggota tubuh ketika ingin menekankan suatu pesan. Setiap individu memiliki cara-cara yang bervariasi dalam menggerakkan anggota tubuh dan menggunakannya sebagai alat bantu ketika mereka sedang berbicara.
Kunci Menguasai Kemampuan dalam Bahasa Tubuh
Motivasi. Individu harus memiliki suatu keinginan untuk berkembang dalam kemampuan berkomunikasi non verbal. Individu harus memiliki target, feedback mengenai kesuksesan dan kegagalan, dan latihan.
Mengembangkan kemampuan menganalisa. Kemampuan membaca bahasa tubuh individu lain merupakan salah satu komponen terpenting dalam menguasai bahasa tubuh. Individu harus lebih jeli dan memperhatikan feedback yang diterima.
Penyampaian yang tepat. Seorang individu harus mampu menyampaikan pesan non verbal melalui ekspresi wajah, postur tubuh, gestures, dan nada bicara. Kemampuan ini berhubungan erat dengan kemampuan menganalisa, ketika individu dapat menyampaikan pesan secara efektif maka hal itu akan membantu si individu memahami dan membaca bahasa tubuh individu lain.
Kesimpulan
Dalam berkomunikasi, seorang individu tidak hanya akan berkomunikasi secara verbal tetapi juga secara non verbal. Komunikasi non verbal ialah penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata yang tercermin pada bahasa tubuh. Bahasa tubuh digunakan pada saat kata-kata tidak dapat lagi menggambarkan perasaan seorang individu. Setiap individu harus memiliki kemampuan komunikasi non verbal yang baik, apabila tidak dapat menimbulkan konflik yang tidak diinginkan. Kesalahan dalam menggunakan bahasa tubuh dapat berakibat fatal karena dapat mengganggu kelangsungan komunikasi antar individu dan menimbulkan kebingungan dalam berinteraksi.

Daftar Pustaka
Buckley, S.G. (2008). Bahasa tubuh: Panduan lengkap memahami komunikasi non verbal untuk meraih kesuksesan karir, asmara, kehidupan sosial, dan pribadi. Jakarta: Cerdas Pustaka.
Costanzo, M. (1992). Training students to decode verbal and nonverbal cues: Effects on confidence and performance. Journal of Educational Psychology, 84, 308-313.
Setianti, Y. (2007). Bahasa tubuh sebagai komunikasi non verbal. (Skripsi tidak diterbitkan).Universitas Padjajaran, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar