Minggu, 02 November 2014

HIV/AIDS (Carnesya Hergiani)

    HIV adalah kepanjangan dari Human Immuno Deficiency Virus, yaitu virus yang menyerang ketahanan tubuh dan membuat penurunan daya tahan tubuh. AIDS adalah kepanjangan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yaitu kumpulan berbagai gejala penyakit sebagai akibat menurunnnya sistem dan fungsi kekebalan tubuh oleh virus HIV.


     HIV dapat menular melalui beberapa cara, yaitu melalui darah, air sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Dengan demikin secara tidak langsung anak yang lahir dari orangtua yang mengidap HIV juga akan ikut tertular. Terdapat beberapa cara untuk menurunkan resiko anak tertular HIV dari orangtuanya, caranya adalah kesehatan yang prima, tidak melakukan persalinan secara normal agar sang bayi tidak melewati cairan vagina ibunya dan ibu tidak diperbolehkan memberikan asinya kepada sang anak.

     Dalam masyarakat HIV/AIDS sering kali ditanggapi sebagai penyakit yang kotor dan orang yang tertular HIV juga ikut terkena cibiran oleh masyarakat. Sehingga biasanya orang yang tertular HIV sering diasingkan dan dikucilkan. Hal ini juga mungkin dipengaruhi dengan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS. 

     Seperti cerita seorang ibu yang tertular HIV disebuah televisi. Ibu tersebut memiliki 2 orang anak. Ibu tersebut tertular HIV dari suaminya yang telah melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK) dan tertular padanya. Setelah itu tanpa disadari ibu tersebut mengandung anak ketiga. Pada saat itu sang ibu belum mengetahui bahwa dirinya mengidap . Setelah anaknya lahir dan kondisi sang ibu menurun barulah dia mengetahui bahwa dia telah tertular HIV dan anak ketiganya juga ikut tertular HIV. Ketika itu sang ibu bercerai dengan suaminya, namun di masa sulit itu ketika sang ibu datang kepada keluarganya. Keluarganya menolaknya, bahkan setiap berkunjung ke rumah keluarganya dia sering diusir atau hanya diperbolehkan masuk di halaman saja. Keluarganya juga tidak mau untuk berdekatan dengannya.

    Itulah salah satu contoh bahwa HIV/AIDS dianggap sebelah mata oleh masyarakat. HIV memang perlu dihindari, tetapi bukan berarti para pengidap HIV/AIDS juga haru dihindari. Para pengidap HIV/AIDS perlu diberikan dukungan untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupannya. Selain itu perlu adanya sosialisasi agar masyarakat mengetahui penularan virus HIV, dengan begitu masyarakat tidak perlu resah untuk berdekatan dengan orang yang pengidap HIV/AIDS. Dengan begitu masyarakat akaan lebih berfokus untuk menghindari virusnya, tetapi jangan hidari orangnya.  


24 Okt 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar